Contents
Mary & Cermin Pembawa Arwah
Marry Akan Ku Tenangkan Lagi Dirumu
Suasana mendadak sunyi, aku bagaikan di selimuti kegelapan… sangat betapa terkejutnya aku mengetahui kenyataan kalau kemungkinan Mary tidak akan bisa tertidur lagi..
Aku harus mencari cara, tapi aku bingung harus mencari cara apa lagi… semuanya yang aku butuhkan untuk menidurkan arwah-arwah yang penasaran sudah ada di buku ini… tapi…. Arrghhh… aku kesal sekali…
Aku berfikir sambil bersandar, sembari melihat plafon-plafon tua di rumahku… pikirku “pasti akan ada jalannya, aku rasa pasti ada penyebab arwah Mary menggangguku”.
Pandanganku mengarah kepada kaca kecil di Meja belajarku, bentuknya unik sekali… bulat dan penuh dengan ukiran-ukiran. Aku baru sadar disini ada kaca sekecil ini… kubuka kaca itu, menarik… tanpa sengaja aku masukkan ke dalam saku pakaianku…
Tunggu, tapi apa yang aku inginkan masih belum terjawab… sepertinya aku harus beranikan diri untuk melihat cermin itu. yaaa… perlahan aku berjalan menuju ke cermin itu, tepat di depan cermin itu aku berdiri… aku melihat diriku di dalam cermin itu..
Tidak ada yang aneh… kataku dalam hati.
Tapi, mengapa perasaanku begitu berantakan? “aaahhh, tuhan… apa aku takut… tapi aku penasaran, ah andai saja aku bisa berbicara dengan Elise… aku ingin tahu jawaban darinya… apalagi mereka sama-sama hantu..yang aku yakin.. pasti dia bisa mengetahui cara menidurkan arwah-arwah penasaran…”
Tiba-tiba wujudku yang berada di dalam kaca tersenyum… aku terkejut seketika, badanku gemetar dan tidak bisa bergerak… “tidak…tidak…!”kataku, aku terjatuh, kaki ku sangat lemas sekali… tidak bisa bergerak…
Wujudku yang berada di cermin perlahan keluar, ia menghampiriku persis seperti Mary menghampiriku… mulutku tidak bisa berteriak… bagaimana ini…. Wujudku terus menghampiriku, mendekati wajahku, dengan senyumannya yang mengerikan…aku hanya bisa menghela nafas dengan panjang…
“Tidak…. Apa yang harus aku perbuat….”Aku bingung, mengeluarkan suara saja sepertinya aku tidak bisa. Bagaimana ini…
Perlahan lahan aku terus mencoba. “terus… terus Patty… kamu pasti bisa pergi darisitu…”
Aku melihat diriku yang lain sudah hampir mendekatiku dan tiba-tiba kepalanya berubah menjadi kepala mary…
Seketika itu juga aku mencoba sekuat tenaga untuk melangkah…
“berhasil…” kataku… aku langsung pergi keluar, sepertinya sudah tidak ada yang bisa di tahan-tahan lagi soal keadaan ini… aku sudah tidak sanggup, selalu ada saja yang menggangguku… aku harus ceritakan ini semua kepada Mama dan Papa…
Aku berlari sekuat tenaga, kurasa Mary tidak lagi mengejarku… tapi tetap saja, aku tidak berani menoleh sedikit pun, aku terus berlari… tergesa-gesa melewati ruangan-ruangan di rumahku…
“cepat Patty… kamu harus cepat sampai ke kamar Mama dan Papa…” begitu kataku sembari menarik nafas panjang karena sudah tidak kuat lagi berlari.
Hingga aku sampai ke depan kamar Mama dan Papa ku, seketika aku berteriak.
“PAPA….. MAMAA….!!! TOLONG AKUU…..”
Aku membuka pintunya… tapi bukannya pertolongan. Melainkan aku tidak bisa menemui mereka lagi… tidak ada Papa dan Mama disini… jadi mereka dimana? Pikirku heran…
Aku masih tergesa-gesa dan sangat ketakutan, badanku penuh keringat…
Lalu tak lama setelah itu terdengar suara minta tolong dari dalam cermin.. ya cermin meja rias Mama… memang sangat besar, bahannya dari kayu Jati dan banyak ukiran-ukiran kuno disitu…
Aku terkejut, perlahan aku menghampiri kaca itu… mataku melotot karena kaget…
Ketika aku melihat kaca itu aku sangat terkejut… apa?! Mama dan Papa di dalam cermin itu?
“Toloong… Toloong…” kata mereka seraya melihatku…
“Bagimana ini?, apa yang harus aku lakukan?”aku bingung setengah mati…
Kulihat sudah tidak ada lagi yang dimintai pertolongan, aku bingung.. sungguh sangat bingung harus kemana…
Tak lama lagi-lagi Mary keluar dari dalam kaca…
“kalian semua akan masuk ke dalam dunia ku…”seperti itu kata Mary, suaranya serak parau… sungguh mengerikan, sementara Mama dan Papa ku hanya bisa berteriak… tidak bisa berbuat apa-apa..
Yang ku tahu hanya lari dan lari… maka aku akan lari secepatnya… mencoba menghindari Mary agar tidak bisa tertangkap olehnya, sudah Cuma itu saja…
“tapi aku harus kemana?” pikirku…
Tidak… bagaimana ini…sampai dalam kebingunganku aku ingat.
“sepertinya aku harus keluar dari rumah ini….” Tak apalah, mungkin aku bisa lebih aman sambil memikirkan bagaimana cara untuk membebaskan Papa dan Mama…
Aku lari saja, terus lari… aku tak memikirkan lagi lelah atau tidak, karena yang terpenting aku bisa bebas dan selamat.
Aku berlari menuju pintu depan rumahku, Mary ternyata mengejarku… tidak… sepertinya dia sangat kuat jika dekat dengan cermin, dan asal kalian tau ruang tengah di rumahku depan dan belakangnya adalah cermin yang dipadukan dengan list list ukiran kayu… sesegera mungkin aku menghampiri pintu.
Aku mencoba membukanya tapi…. “kenapa tidak bisa?” aku terus mencoba membuka pintu.
Mary menghampiriku sambil tersenyum “sudah kamu menyerah saja Patty….ikutlah bersamaku, Papa dan Mama kamu pasti senang” begitu katanya…
Aku menggelengkan kepalaku, karena aku sangat panik sekali. Bagaimana mungkin aku harus tamat di waktu yang seperti ini… aku masih mau dewasa…
Kucoba terus menerus mendobrak dobrak pintu yang sangat besar itu, sulit sekali… sangat sulit… ku pikir ini hanya kepanikanku, aku harus tenang… “Ayo tenang Patty, tenang…” kataku mencoba menenangkan diriku sendiri.
***