Contents
MAYAT HIDUP
Chapter 5
PAK KASEP menyiapkan alat make up dan memulai merias wajah mayat suster lusi. “Wanita cantik ditambah riasan yang bagus pasti makin cantik. Semua pria akan jadi tertarik hmmmm meskipun bangkainya, tetap aja cantik”. Pak Kasep sambil merias menyanyikan lagu si cantik punya siapa… ZITA mengajaknya pulang ke hotel supaya PIMA bisa istirahat karena sebentar lagi maghrib dan lagipula PIMA sedang hamil tua. Harus banyak istirahat. Tapi Pima bersikeras ingin segera menemukan suaminya dimana. Mungkin suaminya dalam kesulitan. Atau suaminya sedang sakit. Tapi Zita mengaku sudah lelah pula jadi sedikit mengantuk bahaya dalam perjalanan kalau mengantuk. Pima minta satu klinik lagi didatangi Handphone Yanti bergetar membangunkannya yang terlelap tidur dalam pelukan Trasta didalam ruang pemeriksaan pasien.
Yanti mengangkat hp nya, “Saya sudah didepan pintu.” Yanti langsung bangkit membukakan pintu untuk BUDHE LALA yang berpakaian hitam-hitam kacamata hitam transparan serta berdandan ala wanita gotic itu. “Jangan bangunkan dia. Biarkan dia bermimpi dengan masalalunya.” Budhe Lala menghampiri Trasta dan membisikan ke telinganya “bermimpilah dengan masa lalumu.” IMPIAN TRASTA LATIFAH berkacamata rambutnya berkepang dua pendiam, pemalu dan kutu buku hanya tersipu malu-malu saat ditanya teman-temannya (lusi, yuyum dan ina) ternyata latifah belum pernah pacaran. Di taman sekolah bangunan Belanda itu dari sudut berbeda sekelompok mahasiswa memperhatikan kearah Latifah. TRASTA ditantang teman-temannya taruhan untuk memacari Latifah dan setelah memperoleh kesuciannya harus rela memutusnya. Taruhan mereka itu tidak boleh main hati.
Tidak sulit bagi Trasta untuk mendapatkan hati Latifah. Hanya dalam waktu seminggu mereka jadian. Namun ketulusan Latifah membuat Trasta terpaut hatinya. Sehingga seusai merenggut kesuciannya, Trasta mengalami dilema. Mengabaikan misi taruhan tanpa main hati atau mengambil kemenangannya sebagai playboy di kampusnya. Trasta bersenang-senang dengan hasil taruhannya hingga mabuk berat bersama teman-temannya. Beberapa minggu kemudian, Latifah panic mencari Trasta. Latifah tidak mens ternyata hamil dan minta pertanggungjawaban Trasta. Menutupi rasa panic diantara teman-temanya Trasta berjanji akan membahasnya saat makan malam bersama. Makan malam bersama Latifah direncanakan di Resto tepi pantai.
Tanpa diketahui Latifah, minumanya telah dicampur larutan untuk menggugurkan. Dan karena tahu romantic dinner itu diperhatikan teman-temannya dari jauh, Trasta meyakinkan Latifah tidak akan hamil karena telah meminum larutan untuk menggugurkan benih kandungan. Dan Trasta tekankan kalau dia tidak akan tanggung jawab dan tidak bisa menjalani hubungannya karena dia harus focus untuk menjadi dokter demi membahagiakan orang tuanya. Latifah terpukul dan berjanji akan balas dendam atas perbuatan Trasta. Dia bersekutu dengan iblis di Goa angker untuk dijadikan immortal SUARA2 BUDHE LALA MEMBISIKKAN SUARA ”BANGUN TRASTA SAAT NYA KAMU BANGUN” DENGAN SITUASI TRASTA SEDANG MIMPI BURUK GELISAH DALAM TIDUR BISIKIN BIBIR BUDHE ELLA GOTIC TERUS DIULANG-ULANG SUPAYA TRASTA TERBANGUN DARI TIDURNYA TRASTA terbangun dari tidurnya dihadapan wajah BUDHE LALA dia masih terbingung siapakan wanita gotic dihadapannya. Budhe Lala membuka kacamatanya dan melepas topinya.
Dan Trasta terkejut “LATIFAH?”. Dialah LATIFAH mantan pacarnya. “KARMA itu selalu indah pada saatnya. Appikru naiki ri langika …Kurang indah apa coba, kau telah ku biarkan menikmati budak-budak mayat hidup bekas tumbal-tumbalku. Mayat Hidup Ina menuangkan darah kedalam gelas wine yang dipegang Mayat Hidup Lusi. Mayat Hidup Yuyum menyerahkan gelas berisi darah itu untuk diminum LATIFAH alias BUDHE LALA. Kau semakin kurang teliti Trasta dalam memilih wanita. Ingat-ingatlah waktu kau menggoda Ina, secantik mayat hidup budakku ini atau serupa apa.. coba kau ingat-ingat baik-baik. TRASTA teringat ternyata yang diajak berhubungan rupanya nenek-nenek berdandan Suster Ina TRASTA teringat ternyata yang diajak berhubungan rupanya nenek berseragam Suster Lusi TRASTA teringat ternyata yang diajak berhubungan rupanya nenek berbaju Suster Yuyum Trasta teringat ternyata yang diajak berhubungan rupanya nenek berdandan Yanti BUDHE LALA juga membisikan Trasta, “apa yang sebenernya kau lihat di kamar mayat. Camkan baik-baik trasta kau harusnya teliti.”
TRASTA mengingat apa yang dia lihat dalam kamar mayat, rupanya suster ina yang mati juga setelah dirias ditiduri oleh Pak Kasep, Trasta juga melihat suster lusi dan suster yuyum sedang ditiduri bergantian oleh Pak Kasep. BUDHE LALA mendekatkan mulutnya ke telinga Trasta … “Pak Kasep dia sedang menikmati tumbal-tumbalnya membuat dia awet muda dan kekal abadi seperti saya. Dia sedang menanti kematian istrimu dan mayatnya akan dinikmati oleh Pak Kasep dan kau akan menyaksikan dan merasakan betapa bagaimana rasanya hati itu disakiti… betapa bagaimana hati itu kau permainkan , dan setelah kau menyaksikan dan menikmati pertunjukan ku semua ini. Kau akan segera jadi budak tumbal-tumbalku yang akan jadi mayat hidup untuk membalaskan dendam penghinaan dan perlakuan tidak adil terhadap keluargaku dan aku.
Sekarang mulutmu tidak bisa ngoceh apa-apa sudah aku kunci dan coba kau bayangkan apa yang terjadi pada istrimu sekarang. Oh kau tidak tahu istrimu kesini mencarimu sedangkan kau berkali-kali mengkhianati istrimu. Trasta. Naifnya jadi lelaki sok perkasa dan tidak pernah merasa bersalah..ckckckck…coba bayangkan ini” TRASTA melihat Zita yang menyopiri mobil telah terkantuk-kantuk begitu pula Pima istrinya. Dan akhirnya bertabrakan dengan truk hingga mobil yang mereka tumpangi terlempar membentur pohon dan pohon itu merubuhi mobil itu hingga kedua wanita itu, Pima dan Zita meninggal seketika dan dibawah ambulance gaib ke klinik merah delima itu. TRASTA melihat, Mayat Zita dan Pima dibawa masuk kamar mayat oleh Pak Kasep.
Mereka dirias secantik mungkin. Zita mulai ditiduri Pak Kasep dan Pak Kasep betapa menikmatinya dan menjompa jampi untuk membuatnya jadi budak tumbal mayat hidup untuk LALA… Giliran berikutnya Pak Kasep menaiki mayat Pima, mengangkangkan kedua kaki Pima. Trasta teriak-teriak JANGAN.. JANGAN LEPASKAN DIA.. LALA tertawa terbahak-bahak…. Melihat ekspresi Trasta yang manyun ketakutan tak lama kemudian Pak Kasep mendorongkan brankar yang menyelimuti mayat dan berhenti tepat dihadapan Trasta yang terkunci oleh sihir Latifah.