Contents
Ikatan Cinta
Pertemuan Kedua dengan Mas Rendy
Sudah 2 bulan aku bekerja di kantor pak Nino dan kegiatatanku seperti biasa menemani pak Nino makan siang. Pucuk dicita ulam tiba, tanpa sengaja aku bertemu mas Rendy di restoran yang sama. Spontan, aku memanggil mas Rendy. Dia mendengar panggilanku, seneng banget rasanya.
"Kat, kamu lagi manggil siapa?" tanya pak Nino.
'Itu pak ada mas Rendy. Saya boleh ajak dia makan siang bareng kita gak pak?" tanyaku.
"Boleh aja itu lebih baik daripada Rendy makan sendirian," jawab pak Nino.
Selanjutnya kami berkumpul di meja yang sama sambil makan siang dan mengobrolkan banyak hal. Setelah makan siang, aku dan mas Rendy sepakat berpisah jalan namun secara mengejutkan pak Nino menyuruh Rendy mengantarku sementara pak Nino diantar oleh Yudi, pengawal suruhan kak Angga.
Aku dan pak Nino sudah sampai kantor. Pak Nino menyuruhku untuk masuk ke ruangannya. Tumben sekali, perasaan pekerjaanku sudah selesai. Mungkin ada tambahan tugas lagi.
"Kat ... kamu naksir sama Rendy?" tanya pak Nino tanpa basa-basi
"Bapak bikin saya kaget aja. Saya .... memang naksir mas Rendy," ungkap Katrin sambil menghela napas.
Katrin
Aneh rasanya atasan dan bawahan berbicara tentang masalah pribadi. Namun aku melakukan obrolan itu dengan pak Nino. Saat kutanya darimana pak Nino tahu kalau aku naksir mas Rendy. Pak Nino bilang saat membayar makanan di kasir dan mas Rendy membantu pak Nino. Ada sekumpulan wanita berbisik mereka mengira pak Nino adalah kakakku dan mas Rendy adalah suamiku. Pak Nino kemudian bertanya kepada kami bagaimana reaksi terhadap dugaan yang salah tersebut. Gak menyangka bahwa pertanyaan itu untuk menyelidikiku. Jujur saja saat itu ku menjawab kebingungan sementara mas Rendy membalas dengan lugas dan tegas. Satu hal lagi yang menambah keyakinan pak Nino adalah kalau di samping mas Rendy nada bicaraku terlihat bahagia. Ah .... bahkan pak Nino yang buta bisa tahu kalau aku naksir mas Rendy. Kenapa orangnya sendiri gak pekaan dan bereaksi seperti gunung es sih?
Nino
Memang sepertinya terdengar lancang aku menyelidiki perasaan asistenku. Namun bagiku ini satu-satunya cara untuk membalas budi pada Katrin. Dia sudah membantu dalam kasus pembunuhan Roy, membantuku untuk merekam suara Reyna saat aku kangen dengannya, menjadi asisten baik dan penyabar dalam menghadapii orang buta ini belum lagi hal baik lainnya. Kuakui kehidupan pernikahanku sangat hancur. Tetapi untuk hal satu ini, kujamin Katrin akan mendapatkan cinta pria pujaannya tersebut.