Contents
Will It End Sweet
Chapter 3
Louis Vuitton.
‘’Ih warnanya, cakep banget ini pinknya.’’ bilang Jenny kepada Elsa sambil menunjukkan tas yang berwarna pink itu.
‘’Ayo beli!’’ kata Elsa.
Sedangkan disisi lain...
‘’Ca, beli apa?’’ tanya Alfina.
‘’Lagi pengen sepatu.’’ balas Caca.
Dan Alfina hanya mengangguk.
Tanpa membutuhkan waktu lama. Saat ini mereka...
Elsa mendapatkan 1 tas dan 1 highhells, Caca mendapatkan 1 sepatu, Jenny mendapatkan 1 tas, dan Alfina mendapatkan 1 highhells.
Setelah itu merekapun pamit untuk pulang, karena sudah menuju waktu maghrib.
***
Berbeda dengan keluarga AL FAHRI. Saat ini lagi mengelilingi mall, sekalian membeli kebutuhannya.
Percakapanpun dimulai...
"Bang, ke tempat sepatu ayo. Ada yang mau gue beli." ajak Roy.
"Ya, sudah." balas Aldebaran.
"Ma, Pa. Al sama Roy ke tempat sepatu ya." bilang Roy.
"Ya, sudah. Kalau sudah langsung ke mobil aja ya, soalnya udah malem." jelas Mama.
"Ok siap, Ma." balas Roy.
Lalu Aldebaran, dan Roy menuju salah satu brand ternama sepatu.
‘’Bang, menurut lu cocok yang mana?’’ tanya Roy sambil memegang sepatu berwarna hitam, dan merah.
‘’Terserah.’’ balas Aldebaran dengan santainya.
‘’Susah minta pendapat sama lu.’’ ucap Roy dengan kesalnya sambil memilih sepatu lain.
‘’Lagian, kan yang make lu, ya... terserah lu.’’ Kata Aldebaran.
Merekapun memilah-milih sepatu. Pada akhirnya, mereka menjatuhkan pilihan yaitu, Roy berwarna merah, dan Aldebaran warna hijau plus putih yang terlihat menarik.
Lalu mereka langsung membayar, dan keluar dari toko sepatu itu.
"Bang, ayo buruan di tungguin itu." ajak Roy.
"Ya, sudah, ini udah kok." ucap Aldebaran.
Setelah itu mereka langsung keluar dari mall tersebut.
Hanya membutuhkan 20 menit saja untuk berjalan, hingga sampai mobil.
‘’Gimana, udah?’’ tanya Mama.
"Sudah, Mama cantik." ucap Roy dengan senyumnya.
"Okay, let's goo... Al." bilang Mama.
Lalu Aldebaran hanya menganggukkan kepalanya saja.
Cluster Zeline Blok C No 16.
"Akhirnya sampai juga di rumah. Alhamdulillah." ucap Elsa saat di dalam mobil.
Lalu Elsa langsung keluar dari mobil...
Tiba-tiba...
"Pak Budi, tadi saya belikan beberapa makanan. Ini buat Pak Budi ya, jangan lupa di makan." ucap Elsa sambil memberikan makanan yang ia beli.
Sebelum pulang Elsa teringat dengan pesan Papanya, maka dari itu Elsa langsung membelikan beberapa makanan.
"MasyaAllah. Alhamdulillah. Makasih, Non." ucap Pak Budi.
"Sama-sama, Pak." balas Elsa dengan tersenyum.
Lalu Elsa langsung masuk ke dalam rumah.
Ting... Nong... Ting... Nong
Ting... Nong... Ting... Nong
"Ini kok buka pintu lama banget sih, Ya Allah." batin Elsa.
Ting... Nong... Ting... Nong
Akhirnya pintu itu terbuka juga.
"Makasih Bi." ucap Elsa kepada Bibinya.
"Sama-sama, Non. Maaf lama ya. Tadi Bibi lagi di dapur nyuci piring." bilang Bibi.
"Its okay Bi, oh iya Bi ini taruh di meja makan ya, sekalian Bibi ambil, buat Bibi sendiri. Saya mau ke kamar dulu." jelas Elsa.
"Baik, Non." balas Bibi yang langsung menuju dapur.
Dan Elsa pergi ke kamar untuk bersih-bersih.
Cluster Leteshia Blok A No 23.
Saat ini keluarga AL FAHRI baru saja sampai di rumah.
‘’Ma, Pa. Al langsung masuk ke kamar.’’ bilang Aldebaran.
‘’Roy juga, Ma,Pa.’’ lanjut Roy.
‘’Ya, sudah, Mama sama Papa juga mau masuk.’’ ucap Mama.
Lalu mereka langsung masuk ke kamar masing-masing, untuk bersih-bersih, sholat, setelah itu langsung mengistirahatkan badan dengan tidur.
Cluster Zeline Blok C No 16.
"Aduh ngantuk juga, pasti Mama sama Papa udah tidur, aku keluar bentar deh suruh Bibi masukkin makanannya ke kulkas." batin Elsa.
Lalu Elsa langsung keluar kamar, dan mencari Bibi.
‘’Bi... Bi...Bibi.’’ panggil Elsa sambil mencari Bibi.
"Eh, Non. Ada apa?" tanya Bibi.
"Itu Bi, Mama sama Papa udah pada tidur, tolong masukkin makanan ke kulkas ya." suruh Elsa.
"Baik, Non." balas Bibi.
Setelah itu Bibi langsung membereskan beberapa makanan untuk taruh di kulkas, lalu Bibi langsung masuk ke kamar untuk tidur, karena sudah malam.
Sekarang Elsa lagi berada di ruang tamu sambil memainkan ponselnya.
Tapi beberapa menit kemudian, karena sudah mengantuk ia langsung masuk ke kamar, untuk tidur.
Keesokan harinya...
Sesuai jadwal kuliah, hari ini Elsa masuk pukul 08.00 pagi.
jadwal kuliah Elsa yaitu, hari senin sampai dengan kamis. Itupun waktunya tidak pasti.
"Pagi Ma,Pa." sapa Elsa menuju meja makan.
"Pagi. Oh... iya semalem kamu pulang jam berapa?" tanya Mama.
‘’Jam 9 Ma. Oh... iya semalem aku beli makanan, tapi Mama, Papa udah tidur.’’ kata Elsa.
"Makanannya ini udah Mama angetin kok, tinggal pilih aja mau pake apa.’’ jelas Mama.
‘’Ok, Ma. Papa kemana, Ma?’’ tanya Elsa.
‘’Udah berangkat barusan.’’ balas Mama.
Dan Elsa hanya menganggukkan kepalanya saja.
"Oh iya Sa, mau bawa bekel nggak?" tanya Mama.
"Nggak, Ma. Palingan aku bentar doang." balas Elsa.
Lalu Mama hanya menganggukkan kepalanya saja.
Setelah menghabiskan sarapannya, beberapa menit kemudian...
"Eum... Ma, udah jam segini, aku berangkat yaa." bilang Elsa sambil melihat jam ditangannya.
"Oh, Ya, sudah, hati-hati ya." bilang Mama.
"Ok, Ma. Assalamualaikum." ucap Elsa sambil salaman kepada Mamanya.
"Waalaikumsalam." balas Mama.
Lalu Elsa menuju ke depan.
"Pak, buka pagernya ya." suruh Elsa.
"Siap, Non." ucap Pak Budi sambil membuka pager.
Elsapun masuk mobil, dan langsung mengemudikan mobilnya ke kampus.
Cluster Leteshia Blok A No 23.
Pagi ini Aldebaran, dan Papa sudah siap untuk berangkat ke kantornya.
sang Papa ke kantor, yang bernama PT Hartawan Sentosa, dan Aldebaran ke kantor, yang bernama PT Aldebaran Sejahtera.
Percakapan itupun dimulai...
"Al, kenapa sih nggak mau pegang perusahaan Papa? kamu malah buat sendiri." tanya Papa.
"Bukannya Al nggak mau megang Pa, Tapi salah satu cita-cita Al ingin membangun perusahaan itu, dengan jerih payah Al sendiri, dan alhamdulillah itu sudah terwujud. Mama sama Papa bantu doa aja ya, semoga Al bisa sukses sesuai Papa, dan Mama mau" jelas Aldebaran sambil melihat Mama, dan Papanya.
"Udah lah, Pa, tujuan Al juga sangat bagus, aamiin... aamiin Al." ucap Mama.
"Ok, tapi kalau entar Mama, dan Papa udah nggak ada, kamu pegang ya." kata Papa.
"Papa apaan sih, ngomongnya gitu." ucap Aldebaran.
Tiba-tiba Roypun memberhentikan makannya.
"Kok Papa ngomong gitu sih." ucap Roy.
"Ya kan umur nggak ada yang tau, Papa cuma bilang aja." balas Papa.
TBC