Contents
Duel Gendruwo Family
Chapter 3
Disekitar goa itu Perjalanan Pillon dan Cemot menuju pantai terasingpun tanpa hambatan, sampai sekita 70 kilometer Cemot baru dibangunkan dari peti es “Genius juga akalmu bisa bikin Papiku terkecoh” “Namanya juga pacar Cemot masa gak genius” Mereka tertawa bersama menaiki mobil sewaan yang dikendari Pamannya Pillon Sesampainya di pantai hari sudah menjelang senja, Cemot dan Pillon pun segera menyiapkan segala sesuatu untuk membikin konten seperti rencana mereka, namun tiba-tiba dari berbagai penjuru bermunculan orang-orang berpakaian seperti indian dan bahkan lebih aneh lagi langsung berkerumun memegangi Cemot dan mengikat Cemot di tiang kayu babi yang telah berdiri tegak di tepi pantai itu, semua dupa-dupa mulai mengepul mengepul mengelilingi area pantai yang semakin lembayung mengejar senja “Pilloooonnnn toloooongggg “ Paman Pillon menghampirinya dan membekap mulut Cemot tapi digigitnya hingga berdarah sehingga dilepaskannya lagi “Diam, kamu tahu Monot papimu itu dulu telah membawa lari kakak perempuannya dan dikawininya namun saat dipisahkan ternyata telah hamil kakak perempuanku itu tapi susah sekali digugurkan kandungannya bahkan membuatnya meninggal saat melahirkan anak yang sekarang jadi pacarmu” “Pillon?” “Iya Pillon itu masih saudara seayah” “Kenapa Papiku tidak tahu?”
“Pillon selalu mandi dengan garam supaya tidak bisa tercium bau keringatnya yang sama” “Maafkan aku sama papiku kalau kami berbuat salah” “Sudah terlambat untuk maaf, nyawa harus dibalas dengan nyawa” “Kalian akan tahu akibatnya kalau Papiku sampai tahu” “Dengan menumbalkanmu kami memanggil Raja Gendruwo di pantai ini untuk melawan Papimu dan Papimu akan mati bersamamu disini dan semua pasukan Gedruwo akan mengeroyok Papimu asalkan kamu ditumbalkan bersama burung-burung gagak kesukaan para Gendruwo” Pillon yang pura-pura bego itu rupanya menumbalkan Cemot untuk sesaji ritual sekte itu karena dendam masa lalunya Seluruh tubuh Cemot telah diikatnya, tangan, kaki, leher, kepala, badan dan paha Cemot diikat semua dengan tambang dan rantai bahkan mulut Cemot dibekap dengan tambang kapal, karena kalau tidak Cemot pasti kuat memberontak sekuat tenaga Ritual pemanggilan Raja Gendruwo pun segera berlangsung, dukun-dukun ilmu hitam dan pengikutnya melantunkan rapal ritual.
Burung-burung gagak disembelih dan darahnya dioleskan ke seluruh tubuh Cemot lantas burung-burung gagak itu dibakarnya mengitari dimana Cemot diikat Suara-suara eraman Gendruwo pun berdatangan hingga suara Srigala Raksasa mengaumpun terdengar itu tanda Raja Gendruwo telah menghampiri tempat itu Bertepatan dengan Raja Gendruwo itu tiba, datanglah Papi Cemot “Hei Raja Gendruwo kalau kau menghendaki tumbal kami, maka penuhi permintaan kami dengan membunuh Monot manusia separo gendruwo yang telah mengkhianati kamu mu” Raja Gendruwo langsung memberi kode untuk mengeroyok Papi Cemot, bertubi-tubi Gendruwo menyerang Papi nya Cemot tapi dibantai sekuat tenaga oleh Papi Cemot, namun trisula senjata para pasukan gendruwo mencabik-cabik tubuh Monot bahkan ada yang menikamkan trisula dari belakang menancap punggung Monot “Kalian semua telah membuatku murkaaaaa” teriak Papinya Cemot sambil mencabut trisula yang menancap dipunggungnya dan kembali melawan semua pasukan Gendruwo hingga tidak ada satupun gendruwo yang tidak dipatahkan oleh Papi Cemot hingga para pasukan gendruwo itu lari tunggang langgang meninggalkan arena pertempuran itu.
“Hei Rajaku Raja Gendruwo masihkah kau menjadi budak manusia dengan burung-burung gagak murahan itu?” “Aku yang akan memperbudak mereka Monot dengan memenuhi segala permintaanku” “Kalau kamu lukai sedikit saja putriku, kau akan kubunuh” Hwwahwaahwahwaahwaasskhwaaa tawa Raja Gendruwo lantas serigala-serigala itu menyerang Monot sehingga kaki dan tangan serta punggung Monot digigit serigala-serigala itu tanpa bisa melepaskannya hingga perlahan Monot gontai bersimpuh dihadapan Raja Gendruwo “Papiiiii” teriak Cemot Monot memperhatikan bersamaan itu Paman Pillon membawa pisau melukai tangan Cemot hingga darah mengucur “Minumlah Raja Gendruwo darah gadis kesukaanmu” Raja Gendruwo itu pun langsung menyedot lengan Cemot yang berdarah itu dan itu membuat Monot menjadi kalap dengan sekuat tenaga serigala-serigala itu dibalas digigit dan dipatahkan kepalanya satu per satu sehingga Monot bisa terbang menghambur menarik kepala Raja Gendruwo itu Namun naas trisula Raja Gendruwo itu secara reflek disodorkan ke perut Monot tanpa diketahui olehnya Monot semakin gontai dan bersimpuh dihadapan Raja Gendruwo, Cemot beteriak menangis-nangis melihat pengorbanan Papinya.
“Hei Gendruwo blasteran kau takkan bisa mengalahkan Rajamu” “Dasar makhluk bodoh yang kau hisap itu darah campuran garam yang akan membakar tubuhmu” Raja Gendruwo mulai terkelupas oleh api-api kecil yang berangsur membesar namun kesempatan itu digunakan Monot untuk mencabut trisula dari perutnya untuk ditusukkan ke leher Raja Gendruwo hingga tumbang Semua pasukan ritual telah kalang kabur berpecar menyelamatkan diri sendiri tidak terkecuali Pillon dan Pamannya Monot berusaha melepas semua tambang yang mengikat seluruh tubuh Cemot dengan kuku kukunya yang tajam sebelum pada akhirnya Monot terkapar jatuh berangsur-angsur menjadi panas abu yang tertiup angin pantai Cemot menghambur memeluknya “Maafkan Cemot Papi maafkan anakmu yang bodoh ini” “Nak siapapun yang menjadi Papi segala larangannya itu menghindarkanmu dari mara bahaya” “Papiiiii Papiiii “ Abu-abu yang menjadi debu itu tertiup angin berhamburan ke pantai hingga bersih tak bersisa hanya Cemot dengan segala penyesalannya yang tersisa Griya Pringlangu Indah Pekalongan September 2021