Try new experience
with our app

INSTALL

INDIGONIZATION 

Part 2

  “Kamu pasti akan menyesal kalau sampai Maya kubebaskan” “Aku tidak akan menyesal” “Maya lah yang dulu membunuh Bapakmu” “Bohong, saya tidak mau percaya sama iblis seperti kalian” “Kamu sama Maya anak sekandung dari benih Bapak yang sama. Bapakmu dulu selingkuh. Sebelum ketahuan sudah berpisah. Karena suaminya yang sah pulang.” “Aku tidak mau dengar hasutan dari kamu. Semua perkataanmu bohong” “Kalau yang aku katakan menurutmu kebohongan. Tahu dari mana kamu tentang riwayat kelahiranmu? Kamu tidak pernah tahu yang sebenarnya. Karena manusia itu tukang sulap sejarah. Sampai tega harus mengelabui sejarah hitam hidupnya. Manusia tidak mau terbongkar kebodohannya, padahal dia dungu. Manusia tidak mau aibnya menyebar dimana-mana tapi dia raja aib untuk dirinya sendiri. Harusnya Tuhan jijik sama manusia.” “Tidak perlu banyak ceramah kamu. Kembalikan Maya... Kalau tidak...” Tubuhku seketika dalam cengkraman tangan raksasa itu. “Kalau tidak mau apa kamu monyet kecil” Tapi dengan reflek tubuhku dilepaskannya seperti terkena getaran listrik yang mengeluarkan kilat dari tubuhku. “Kalau bukan Sekar Melati yang membetengimu sudah aku lumatkan kamu. Dasar gadis congkak” “Mana Maya, cepat kembalikan dia” “Dimana-mana yang namanya wanita pasti cerewet. Ngegas terus. Benar jadi salah. Salah apalagi.” Plakk.. tiba-tiba muncul tangan berupa godam menampar wajah raksasa itu. Dan sekejap hilang lagi. Raksasa bengis itu manyun. 

  “Sorry Biyung, aku tidak bermaksud menyinggungmu. Ini lagi ngomongi manusia. Tuhan pilih kasih sama kita dari dulu. Biyung tidak usah ikut-ikut deh” “Heh, mana Maya?” “Hah heh hah heh... namaku Ifrit penguasa daratan. Baru kali ini ketemu bocah sekutil tidak takut sama Ifrit... Kalau kamu mau minta Maya ada syaratnya” “Bullshit, kembalikan Maya sekarang!” Asap bergemuruh penuh percikan uap yang memanas. Bergelombang-gelombang saling silang seperti sedang marah. Dari salah satu sudut asap tebal itu muncul wanita berkebaya dengan sepatu hak tinggi. Dia tersenyum kearahku “Ibu?” Tangan Ifrit langsung menyambarnya. Mencengkramnya dengan bengis. Dan hendak memakannya. “Jangan... Jangan makan ibuku... baiklah apa mau kamu tapi lepaskan ibuku...” Terdengar di telinga Nur berbisik; itu bukan ibumu.. dia mengelabuimu... kujawab dengan bergumam; aku percaya dengan yang aku lihat dulu, urusan itu nanti kupikirkan “Apa mau kamu Ifrit?” Ifrit melepaskan ibuku dan membiarkan kembali menyeruak gelombang-gelombang asap yang mengepul memanas itu hingga menghilang disana. “Tolong doakan pada Tuhanmu supaya kaum kami yang setia menggoda manusia ini diampuni. Karena kami semakin takut akan tabiat manusia. Kami hanya menggoda cuma sedikit.kit. Secuwil wil bisikan kami. 

  Kami merasa hanya membisikkan emosinya, kalutkan pikirannya dan risaukan hatinya supaya mabok-mabokan, membunuh, dendam, saling membenci, saling berselisih, korupsi, suap menyuap, perceraian, jual diri, judi, zina, narkoba, sok kuasa, pokoknya semua itu hanya kompori saja, tapi yang bikin kebakaran manusia sendiri. Kemampuan setanik manusia sekarang lebih dahsyat dari sekedar bisikan. Memang cita-cita kami supaya manusia meninggalkan Tuhan dan masuk neraka bersama kami. Tapi manusia sudah kelewatan. Hanya sedikit kami hasut mereka sudah sangat bebas menikmati dunia dengan segala hawa nafsunya. Apalagi sejak tanah ini merdeka. Tidak ada yang ditakuti manusia. Ingin bertindak apa saja bisa. Setiap individu manusia semakin semena-mena. Apa saja diterjang. Sekalipun itu merugikan makhluk lain atau bahkan merugikan sesama manusia. 

  Mereka pikir di alam bebas merdeka ini Tuhan tutup mata. Uang sudah jadi berhala. Kalau sudah begitu benarkah manusia sudah merdeka? Atau manusia lebih suka merasa merdeka. Padahal jiwa merea lebih nyaman dijajah iblis seperti kami yang menemaninya dengan kesenangan-kesenangan dunia? Tapi mereka akan diampun kalau bertobat. Kami ingin bertobat kenapa kami tidak punya kata terlambat. Adakah tobat bagi kaum kami. Kami ingin merdeka seperti manusia. Memiliki kebebasan tapi bisa dimaafkan bila bertobat” “Kenapa kamu tidak minta sendiri sama Tuhan?” “Karena yang bisa berdoa hanya manusia yang didengar” “Kenapa baru sekarang kamu kepikiran tobat” “Karena manusia semakin lebih setan daripada setan” “Mengada-ada kamu” “Seperti dosa-dosa Maya. Setelah tahu sejarah hitamnya dia semakin menggila. Awalnya hanya kepepet urusan duit. Tapi tidak mau kerja dapat duit sedikit. Inginnya sekali kerja duitnya melangit.