Try new experience
with our app

INSTALL

Aladin On The Way - Reborn 

Part 7

Aladin otw bab 7

Tanpa menunggu jawaban dari Andin , Al perlahan melepaskan pelukannya dan dengan sigap juga cepat Al menggendong Andin menuju tempat tidur. Andin yang terkejut tak sanggup lagi untuk berkata kata, hanya memandang wajah Al , begitu juga dengan Al memandang wajah Andin dengan tatapan penuh arti. Al membaringkan Andin diatas ranjang , memakaikan Andin selimut. Melihat Al yang ingin meninggalkan nya , Andin Manahan tanggan Al ,

"Mau kemana mas ?" tanya Andin manja

"Mau tutup pintunya Andini kharisma Putri, nanti kalau gak ditutup pintunya kamu kedinginan, nanti sakit saya lagi yang repot." jawab Al.

"Hem, iya mas," Andin tersenyum.

Al pun berjalan menutup kembali pintu dan gorden itu, setelah itu berjalan menuju tempat tidur dan berbaring di ranjang, sedangkan pandangan mata Andin tak terlepas dari Al.

"Apa sih liat liat ?" Al ketus.

"Emang gak boleh ya, liat suami aku sendiri , mata-mata aku kok kamu yang sewot sih mas," gerutu Andin.

"Udah tidur sana, sudah malam, katanya capek?"

"Iya suami galakku." 

Al mendekatkan badannya ke Andin, membenarkan selimut Andin, dan mengelus rambut Andin dengan penuh kelembutan dan rasa sayang.

"Tidur ya, istirahat," ucap Al lirih.

Andin hanya memandang Al dengan senyuaman dibibirnya, terlihat dia begitu bahagia atas perlakuan suaminya saat ini.

"Udah tidur, saya disini, dan selalu disini untuk menemani kamu hingga kamu terlelap," jawab Al dengan penuh kelembutan.

"Selamat malam mas, mimpi indah ya,"

"Malam ndin, selamat tidur ya,"

Al mencium kening Andin dengan lembut, Al tetap ditempatnya memandangi wajah Andin yang mulai tertidur pulas disisinya, sambil tetap mengelus elus rambut Andin hingga akhirnya Al pun tertidur pulas disamping Andin.

Malam ini bukan malam yang special buat mereka tapi malam ini menjadi malam yang akan selalu mereka ingat karna menjadi awal yang indah untuk kehidupan pernikahan mereka. Perjuangan cinta belumlah usai tapi bertahan dan saling menguatkan bisa membuat mereka semakin kuat melewati badai dalam rumah tangga mereka.

****

(Kamar Utama Villa)

Tampak sang Surya mulai menampilkan pesona nya.

Namun dua insan yang sedang merajut tali kasihnya itu masih terbuai di dalam mimpi Indahnya.

Perlahan sinar Mentari mulai memasuki ruangan tempat sepasang kekasih yang sedang memadu kasih.

Sinar itu berhasil menyilaukan pandangan Al yang posisinya tepat menghadap ke arah jendela.

Al mulai membuka matanya, dan yang pertama kali ia lihat adalah paras cantik istrinya, yang sedang lelap di dalam dekapan nya.

Ia baru sadar, bahwa sepanjang malam berlalu, posisi keduanya tidak ada yang berubah, tetap saling memeluk dan memberikan kenyamanan.

Al memandang lekat wajah andin.

"Kamu cantik ndin" gumam nya dalam hati.

Tangan Al mulai merapihkan rambut Andin yang menutupi sebagian wajahnya.

"Saya belum pernah merasa sedamai ini sebelum nya ndin,sangat damai rasanya ketika saya membuka mata di pagi hari,lalu wajah kamu yang pertama kali saya pandangi.

berada di dekat kamu memang tempat ternyaman bagi saya Ndin."

Tangan Al masih terus mengusap-usap kepala Andin,sesekali ibu jari nya mengelus pipi lembut Andin.

lirih Al mulai memanggil nama Andin,berharap istri tercinta nya itu segera membuka mata.

"Ndiin...," panggil Al perlahan

Andin hanya mendengus manja

"Hmmmm"

"Bangun yuk..,"

"Ntar aja mas,masih ngantuk nih," Andin makin mengeratkan pelukannya.

Al menegang, entah mengapa pelukan Andin di pagi hari membuat hasrat nya tiba-tiba memuncak. Nafas Al mulai berat,ia kesulitan menahan diri nya. Jantung nya berdegup begitu kencang.

"Sabar Al..sabar..lo harus ingat,Andin belum siap. Lo harus sabar nunggu sampai Andin bener-bener siap Al."

Al menghela nafasnya panjang seraya memejamkan matanya,berharap sedikit mendapatkan ketenangan.

Perlahan Al melepaskan tangan Andin yang melingkar di perut nya.

Ia hendak beranjak dari tempat nya,namun lagi-lagi Andin mencegah.

"Kamu mau kemana mas?"

"Saya mau ke kamar Mandi, ini udah siang, saya harus mandi,"

"Emang jam berapa sih mas?"

"Setengah 8,"

menyadari jawaban Al,Andin langsung bangun dari tidur nya.

"Udah siang banget ya mas?"

"Iya,udah ga papa kamu lanjut aja dulu,saya mau mandi.,"

"Aku juga mau mandi mas," goda Andin pada Al.

Al hanya tersenyum melihat tingkah Andin, kemudian berlalu menuju kamar mandi.

sedangkan Andin, Ia beranjak dari ranjang nya menuju jendela besar, membuka korden nya, membiarkan sinar matahari menyeruak masuk memberi nuansa hangat di kamarnya.

Andin kemudian melangkahkan kaki nya menuju balkon kamar yang mengarah langsung ke laut.

Ia memejamkan mata nya sejenak,menikmati semilir angin pantai dan hangatnya sinar matahari pagi.

"Tempat ini bena-benar Indah dan nyaman." gumam Andin. Namun tiba-tiba ia dibuat terkejut oleh kehadiran Al.

"Mas Al?" Andin terkejut kala memyadari Al memeluknya dari belakang

Jantung Andin berdegup kencang merasakan basah rambut Al yang menempel di pipinya.

aroma wangi dari sabun yang di pakai Al membuat Andin merasa nyaman dan relax di dalam pelukan Al.

"Kamu ngapain disini?" tanya Al

"Ehm,lagi menikmati pemandangan aja mas."

"Kamu suka?"

"Suka mas."

"Kamu mandi gih, selesai sarapan saya akan ajak kamu keliling pulau ini.

"Bener mas?"

"Iya," ucap Al meyakinkan

"Yaudah aku mandi dulu ya."

Al mengangguk

"Aku mau mandi mas, ini tangan nya bisa di lepas dulu? gimana bisa mandi kalau kamu pelukin aku terus gini?" Andin ketus

Al tersadar dan segera melepaskan pelukan nya "Hehe maaf..maaf..," sahut Al tersipu malu

Andin hanya tersenyum dan berlalu meninggalkan Al

sembari menunggu Andin siap, Al mengecek hp nya. memeriksa beberapa berkas yang di kirim oleh Rendy.

Al teringat tugas Rendy untuk mencari orang yang menyerang Rafael dan Nino.

Al pun lalu menelfon Rendy

"Saya masih terus melakukan penyelidikan pak,ini saya sedag otw Bandara Juanda Surabaya,di temani pak Angga pak." ucap Rendy dari sebrang sana

Panggilan berakhir

****

Andin keluar dari kamar ganti,ia menggunakan setelan putih, perpaduan celana panjang dengan singlet dan blezer Ala Bali sangat cocok di gunakan Andin pagi ini ,style yang sangat serasi dengan pemandangan di pulau ini.

Tak lama, setelah Andin dan Al menyelesaikam sarapan nya. Nmpak bu Nini sedang menghampiri kedua nya.

"Selamat pagi pak Al,Bu Andin." sapa Bu Nini

"Pagi bu." jawab Al Andin bersamaan

"Maaf pak Al, hari ini apa rencana Bapak ? apa yang perlu saya siapkan?" tanya bu Nini.

"Saya dan Andin, ingin keliling Pulau dulu hari ini, bisa ibu temani kami?"

"Bisa pak."

"Oke, satu lagi bu. tolong siapkan kuda terbaik kita ya, saya ingin berkuda dengan istri saya."

"Berkuda mas?" celetuk Andin kaget.

"Iya, kamu mau kan?"

"Aku ga bisa mas, aku belum pernah berkuda." jawab Andin polos

"Ya kan nanti sama saya ndin, udah ga papa ya,di jamin seru kok."

Tolong di siapkan ya bu.

"Baik,1 atau 2 kuda pak?"

"Satu aja."

"Baik pak," jawab bu Nini tersenyum.

Hari ini Al akan membawa Andin berkeliling pulau Paradiso menikmati indahnya suasana disini.