Contents
Aladin On The Way - Reborn
Part 2
Al memegang kedua pipi Andin, dan menatap tajam Andin seraya menghela nafasnya panjang
"Ndin," panggil Al mesra
"Ya mas,"
"Ndin, saya mau ...," Al bingung harus memulai dari mana
"Mau tidur ?" jawab Andin
"Saya mau ... malam ini menjadi malam buat kita. Saya ingin habiskan malam ini bersama kamu, saya mau malam ini kita bisa menjadi pasangan suami istri yang seutuhnya.
Andin sungguh tak percaya dengan apa yang dikatakan Al padanya, jauh dalam lubuk hatinya Andin pun selalu berharap untuk bisa menjadi istri Al seutuhnya, tapi rasa kecewa atas luka yang pernah Al berikan belumlah cukup untuk Andin bisa kembali menerima Al seutuhnya.
"Kenapa mas, kenapa ? Kenapa setelah cinta ini kau torehkan luka, baru kamu sadar. Sadar bahwa aku adalah istrimu, sadar akan tanggung jawabmu sebagai seorang suami terhadap istrinya. Kenapa mas ? Kenapa setelah aku melayangkan gugatan cerai kamu baru sadar untuk lakukan itu mas, kenapa ?" batin Andin, Air mata Andin pun kembali jatuh dipipi nya yang mulus
Tangan kiri Andin memegang leher Al, sedangkan tangan kanannya memegang pipi Al dgn suara yg cukup berat Andin pun berusaha tuk katakan ini
"Mas, aku minta maaf sebelumnya, Aku katakan ini bukan karna aku tak menginginkan kamu mas, rasa itu tetap ada dan akan selalu ada," terang Andin sesengguhan
"Tapi untuk saat ini, untuk malam ini aku belum siap lakukan itu mas, aku masih harus berdamai dengan hati ku sendiri, untuk bisa menerima semua kenyataan pahit yang pernah aku alami. Maaf mas aku belum bisa lakukan itu saat ini, maafin aku ya ...," pinta Andin
Al terlihat begitu kecewa atas ucapan Andin. tapi Al sadar, ia harus tetap kuat tuk menerima semua perkataan Andin padanya, dan Al pun sadar bahwa apa yang pernah dia lakukan pada Andin sekarang justru berbalik terjadi padanya.
"Ternyata sesakit ini rasanya ketika keberadaan kita ditolak, apa yang pernah saya lakukan ke kamu sekarang saya juga merasakan nya ndin, tapi saya tau saya harus bisa menerima ini sebagai konsekuensi atas apa yang sudah saya lakukan ke kamu, dan saya akan berusaha untuk terus berjuang, saya gak akan menyerah begitu saja ndin. saya pasti akan selalu berusaha untuk bisa menjadikan kamu istri saya seutuhnya," gumam Al dalam hatinya
Al memegang tangan andin yang lembut, keduanya saling bertatapan
"Saya bisa paham apa yang kamu rasakan ndin, dan saya gak akan memaksa kamu untuk menuruti setiap kemauan saya, saya akan tunggu ndin, saya akan selalu tunggu saat itu, saat kamu telah benar-benar siap menjadi istri saya seutuhnya. Saya akan selalu sabar dan saya akan selalu menunggu moment indah dimana kita bisa menghabiskan waktu bersama tanpa paksaan, saat dimana kita melakukan nya dengan rasa dan tujuan yang sama," desis Al pelan
Andin merasa bahagia atas apa yang didengarnya dari mulut Al, dengan air mata yg masih mengalir dipipinya Andin berusaha tetap tersenyum tuk sekedar mengobati hati Al yang saat ini merasakan sakit sakitnya penolakan
"Makasih ya mas kamu sudah mau mengerti aku, ak akan berusaha untuk bisa menerima kamu lagi seperti dulu," janji Andin
Al hanya tersenyum dan berusaha menerima apa yang dikatakan Andin
"Sudah malam sekarang kita tidur ya, besok pagi-pagi kamu juga harus ngajar kan ? dan saya juga harus kekantor, tidur!" Al dengan gaya kakunya
"Iya mas, aku tidur dulu ya," pamit Andin
'Selamat malam, selamat tidur mimpi indah,"
"Selamat malam juga ya mas, mimpi indah,"
Andin beranjak menuju tempat tidur mereka tapi tiba2 Al memegang tangannya. Pelan tapi pasti Al mendaratkan sebuah ciuman hangat dikening Andin
"Saya cinta kamu ndin," bisik Al lirih
Andin tersenyum manis atas parlaukuan Al padanya dan Andin berjalan menuju tempat tidur. Sedangkan Al hanya menarik nafas panjang ...ada rasa sakit, ada rasa kecewa, ada rasa marah karna penolakan itu tapi akan selalu ada rasa cinta buat andin dan ia akan selalu berusaha untuk bisa lebih mengerti serta memahami kondisi andin.
Al melihat kearah tempat tidur, Andin sudah pulas dalam tidurnya. Al pun beranjak menuju tempat tidur membaringkan badannya dan menatap wajah istrinya yang cantik
"Kamu benar2 cantik ndin, liat kamu tidur disamping saya saat ini saja sudah menjadi kebahagiaan terbesar dalam hidup saya, saya akan tunggu kamu ndin, saya akan tunggu saat2 ketika kita bs menjadi suami istri seutuhnya,"Al pun memegang tangan Andin , dan menutup matanya untuk tidur.
-------
Keesokan paginya ...
Al membuka matanya pelan2 dia melihat wajah Andin tepat didepannya, Andin yang masih lelap dalam tidurnya. Al melihat jam yang sudah menunjukkan jam 6 pagi, perlahan Al membangunkan Andin yang tertidur pulas
"Ndin bangun ndin, sudah pagi,yuk bangun,"
"Eehh," rengek Andin manja
Al mendekati tubuhnya kearah Andin dengan kepala bersandar dibagian atas kepala tempat tidur.
"Andin hayuk bangun yuk, udah pagi, kamu harus ngajar kan ndin, yuk bangun,"
Andin masih dengan rengekan manjanya bukan terbangun tapi malah menyandarkan kepalanya didada Al mencari kehangatan dalam pelukan suami tercintanya.
"Aku masih ngantuk mas, mau tidur lagi,"
Al tersenyum bahagia melihat tingkah Andin yang manja padanya, Al membelai lembut rambut Andin, mencium kening Andin dan Masih berusaha membangunkan Andin dr tidurnya
"Andini kharisma Putri, bangun, ayo bangun
Reyna cariin kamu tuh,"
"Mana Reyna mas ?" Mata Andin mencari keseliling kamar
"Kalo kamu gini gimana saya bisa bukain pintu buat Reyna masuk,"
Andin pun bangun dari dada Al, dan menatapnya
"Kok masih disini mas,"
"Trus harus kemana,"
"Katanya mau bukain pintu buat Reyna,"
"Reyna masih tidur, itu tadi cara saya buat bangunin kamu aja," Al cekikikan
"Kamu bohongin aku lagi mas," teriak Andin manja
"Makanya bangun kalo di bangunin, tuh liat udah jam berapa, kamu kan mau ngajar jam 8,"
"Mas kok kamu gak ngomong dari tadi udah jam segini," Andin buru-buru masuk kekamar mandi
"Saya lagi yang salah, padahal dari td saya udah bangunin kamu ndin,"
"Kamu kebiasaan ya mas, selalu gengsi mengakui kalo kamu salah,"
"Saya gak salah yang salah kamu, kenapa gak bangun dr tadi,"
Andin buru-buru meninggalkan Al menuju kamar mandi.
Aldebaran pov
Andin.. Andin spegitu nyenyak nya kamu tidur sampai susah sekali saya bangunin kamu.
Semoga ini pertanda bahwa kamu merasa nyaman berada di dekat saya ndin.
Saya tau, mungkin saat ini kamu masih belum bisa berdamai dengan hati kamu, tapi seiring berjalan nya waktu, saya yakin kamu pasti bisa.
Dan saya tidak akan berhenti untuk memperjuangkan itu ndin.
Al mulai berfikir, kira-kira langkah pertama apa yang akan ia ambil untuk kembali meluluhkan hati Andin, untuk kembali mendapatkan cinta Andin.
"Sepertinya gue butuh quality time sama Andin.
Setidak nya untuk menghangatkan suasana setelah kita bersitegang hampir satu bulan ini," batin Al
Alarm di Handphone Al berbunyi,
"3 hari lagi Anniversary gue sama Andin yang Ke 5,"
"Gue harus rencanakan sesuatu,"
****
Pertengkaran kecil dalam rumah tangga seperti ini terkadang menjadi moment indah buat pasangan suami istri, untuk itu nikmati lah setiap menit kebersamaan kita dgn pasangan karna kita tidak pernah tau kapan saatnya kita harus berpisah.