Try new experience
with our app

INSTALL

Senandung Rindu 

Perkenalan

Disebuah desa terpencil yang ada di daerah dataran tinggi yang minim akan Pendidikan, listrik, dan fasilitas yang lainnya. Didesa tersebut merupakan desa yang dekat akan perbatasan antar wilayah sehingga memiliki penjagaan ketat oleh aparat, didesa tersebut terdapat seorang gadis kota yang mengabdikan diri sebagai guru sukarelawan karena ia melihat mimpi besar dalam diri anak desa tersebut. Suatu Ketika ia disuruh pulang ke kota untuk melunasi hutang tantenya yang sering meminjam uang untuk berjudi. Keberangatan guru sukarelawan yang Bernama Maida terlalu sore sehingga ia tiba di kota larut malam, Ketika ia tiba ditempat peberhentian bus terakhir ia tak mendapat kendaraan untuk menuju kerumah.


 

Di tempat diskotik.

Anisa adalah mahasiswa cantik di fakultasnya, namun sayang dengan paras cantiknya ia memiliki kekurangan dalam dirinya yaitu jantung yang bermasalah. Karena waktu telah menunjukan tengah malam kini waktunya Anisa dan temannya pulang, Anisa memang berada di diskotik dengan 3 temannya, dengan keadaan mata ngantuk ia putuskan untuk pulang karena besok ada kelas pagi.


 

Dihalte bus

Ketika Maida hendak menyeberang tiba tiba melintas mobil dengan kecepatan tinggi dan menabrak tubuh Maida hingga terpental, Maida dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Disisi lain Anisa kini juga sudah terbaring lemas di brangkar rumah sakit, ia harus mendapatkan Tindakan medis sesegera mungkin, jika tidak taruhannya adalah nyawanya.

Dua minggu setelah oprasi transpalsi jantung Anisa menjalani perawatan dirumah, keadaanya mulai membaik kemudian ia bertanya kepada orang Tuanya siapa yang mendonorkan jantung untuknya. Namun orang tuanya enggan untuk memberi tahu karena takut mengganggu Kesehatan Anisa. Anisa tak tinggal diam kemudian ia mencari tahu semua data tentang pendonornya, sedikit informasi yang ia ketahui pendonor tinggal didaerah gang sempit kemungkinan ia butuh uang untuk kebutuhannnya sehari hari, makanya ia berani menjual organ tubuhnya. Setelah beberapa informasi terkumpul sangat kuat ia datang kerumah tersebut namun rumah yang ia datangi seperti tidak dirawat dengan baik, kemudian ia memanggil seseorang dan ternyata keluarlah Wanita paruh baya, padahal informasi yang ia dapat pendonor seumuran dengan Anisa, tapi kenapa yang keluar Wanita paruh baya, apa mungkin ibunya. Kemudian Anisa bertanya tentang pendonor, namun sang Wanita menjawab ketus dengan jawaban sudah mati!!!, tanpa menampakan wajah sedih ataupun khawatir. Setelah itu sang Wanita masuk kerumah dan keluar lagi dengan memberikan barang peninggalan Maida. Anisa tertarik dengan buku harian yang terdapat bunga kering pada sampulnya, mungkin dengan membaca sedikit buku hariannya ia akan tahu siapa pendonor tersebut.