Contents
KLAKLIK
Romance
Benih dari Masa Lalu
“Mas, aku belum siap untuk cerita sama Tasya.” Rini menyenderkan kepala di pundak suaminya. “Siap, gak siap. Kamu harus cerita,” sahut Adi. Rini mengangkat kepalanya, lalu menatap suaminya dengan linangan air mata. Tidak tega melihat kesedihan istrinya membuat Adi mengusap air mata yang jatuh itu, lalu memeluk hangat. Adi tidak mau istrinya terus-terusan sedih. “Aku belum siap cerita sekarang, Mas,” ujar Rini. “Gak harus sekarang. Cari waktu yang kamu pandang tepat.” Adi berusaha menenangkan istrinya. Mengingat masa lalu yang begitu buruk membuat Rini tidak bisa menghentikan tangisan. Apalagi anak hasil masa lalunya sudah beranjak dewasa. Ketakutan terbesar Rini ketika jujur, takut putrinya menyalahkan keadaan dan tidak bisa menerima takdir. Adi melepaskan pelukannya. “Sekarang tidur aja! Ini sudah malam.” Merebahkan tubuh di atas ranjang dilakukan Adi, lalu mematikan lampu terang, tinggallah lampu temaram yang hidup. Namun, istrinya tidak kunjung menyusul merebahkan tubuh. Rini masih tampak setia dengan posisi duduknya. “Aku takut Tasya membenciku,” kata Rini sambil mengusap air matanya yang jatuh. ***
Share
.
Show Reply (0) Add Reply