Mahkota Syurga untuk Ayah

Karena penyesalanku yang tak bisa bertemu dengan Ayah untuk yang terakhir kalinya. Aku bertekad untuk menjadikan kedua adikku menjadi tahfidz qur'an dan menghadiahkan mahkota syurga itu untuk Ayah. Walau pun aku tahu itu tak mudah karena perlu biaya yang sangat banyak. Hingga akhirnya adik-adikku bisa masuk satu pesantren dengan beasiswa. Namun, ternyata perjuangan ku belum usai, saat pemilik pesantren itu tahu jika putranya yang bernama Zain, menyukaiku dan bahkan ingin melamarku hingga aku di beri dua pilihan. Yaitu, menolak lamaran Mas Zain atau adik-adikku tak bisa lagi melanjutkan pendidikan di pesantren tahfidz itu. Langkah apakah yang akan aku ambil? Memilih Mas Zain dan merelakan cita-citaku untuk memberikan mahkota syurga untukku ayahku atau sebaliknya?