Try new experience
with our app

INSTALL

KLAKLIK 

Romance

Hamil Tanpa Suami (sinopsis)

Mia Allura seorang gadis yang mencintai pria bernama Aditya. Namun, cintanya itu tidak mendapatkan restu dari orang tua Aditya. Dan karena rasa cinta dan rasa ingin memiliki yang begitu kuat, Aditya mengajak Mia untuk melakukan hubungan terlarang. Berharap Mia hamil dan segera mendapat restu. Namun, belum sampai keinginan itu terjadi, Aditya justru malah pergi ke hadapan sang ilahi akibat emosi yang berapi-api. Mendengar kabar kematian Aditya, Mia pun sangat frustasi. Berhari-hari mengurung diri dan meratapi kepergian sang kekasih. Berbagai macam nasihat dari Rustam turut menghiasi hari-hari Mia. Hingga Mia mampu berusaha melupakan sosok pria itu dan membuka lembaran baru. Namun, kala rasa ikhlas mulai datang, Mia justru malah hamil anak Aditya. Terpuruk, marah, kacau, bingung, kembali menyelimuti hati dan pikiran gadis itu. Tidak ingin Rustam kecewa, Mia memilih pergi dari rumah dengan berbagai macam alasan agar dirinya bisa pergi dari sana untuk menyembunyikan kehamilannya. Dan kebetulan ada temannya yang menawarkan pekerjaan untuknya. Jadi, Mia bisa menggunakan alasan itu. Saat di sebuah bus, Mia malah ketiduran berakibat salah tempat saat turun dari bus. Beruntung ada seseorang yang menolongnya. Seorang wanita yang iba melihat Mia terlunta-lunta. Akhirnya Mia bekerja dengan wanita yang menolongnya itu, namanya Rosa. Beberapa bulan bekerja dengan Rosa, perut Mia semakin membesar, kehamilan Mia diketahui oleh sang majikan. Kesalahpahaman pun terjadi di antara mereka karena Rosa berpikir suaminya–Melvin–telah selingkuh dengan Mia. Mia menceritakan yang sebenarnya, membuat Rosa berkeinginan mengadopsi anak Mia. Tentu saja dengan berbagai pertimbangan dan persiapan yang matang. Sebab kebetulan Rosa dan Melvin sudah lama mendamba sang anak. Mereka pun menulis sebuah perjanjian. Yang berisi bahwa setelah bayi Mia lahir, Mia harus segera pergi dari rumah Rosa. Sesuai janji, setelah kelahiran sang bayi, Mia pergi dari rumah Rosa. Meski tanpa arah tujuan yang pasti karena tidak punya siapa-siapa di kota itu. Hingga akhirnya dia bertemu dengan seorang pria (namanya Wira) yang iba padanya. Mia dikasih pekerjaan dan dicarikan tempat tinggal. Beberapa bulan bersama, Wira jatuh cinta padanya. Hingga memutuskan untuk menikahinya meski orang tua Wira tidak suka. Dan Mia pun menerima lamaran itu. Namun sayang, wanita itu tidak jujur pada Wira tentang masa lalunya. Suatu hari, kebohongan Mia terungkap saat tidak sengaja bertemu dengan tetangga lama Mia saat tinggal bersama Rosa. Sebelumnya, Nesha sudah memberitahu Wira tentang Mia akan hal itu, tetapi Wira selalu menepis dan tidak mempercayainya. Namun sekarang, Wira mendengar pernyataan sendiri dari mulut seseorang yang membawa barang bukti berupa gambar Mia saat mengandung, membuat Wira kecewa pada Mia dan frustasi. Merasa buntu, Wira memilih segera memulangkan Mia ke rumah orang tuanya. Wira menalak Mia. Meski rasa cintanya terhadap Mia sangatlah besar. Saat Mia resmi bercerai, Mia hamil. Sebenarnya sebelum keputusan sidang perceraian, Mia sudah tahu kalau dirinya hamil. Hanya saja dia enggan untuk menghadiri persidangan dan mengajukan banding. Dia ingin menghidupi anaknya sendiri meski tanpa sang suami. Sakit sudah hati Mia kala Wira mengambil keputusan sepihak tanpa pertimbangan dan diskusi yang matang terlebih dulu. Semenjak Mia tersakiti oleh laki-laki lagi, dia juga merasa frustrasi dan malas untuk mengenal laki-laki lagi. Mia hidup sendiri tanpa suami, banting tulang sendiri demi kehidupan sang anak juga bapaknya yang sudah tua. Hingga suatu ketika saat bebannya bertambah karena rustam mengidap sakit yang mengharuskan dirawat di rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif, Mia kelabakan mencari uang untuk membayar rumah sakit. Meminjam pun tidak ada yang sudi meminjaminya uang. Hingga akhirnya, jalan haram ditempuh oleh Mia. Dia yakin dia bisa mengubah hidupnya melalui jalan itu. Berawal dari keterpaksaan menjadi kebiasaan hingga rasa nyaman hidup dalam dunia kelam. Suatu hari, penyakit rustam semakin parah karena biaya pengobatan yang Mia berikan tidak digunakannya. Sebab, omongan tetangga yang memberi tahu pada Rustam bahwa Mia adalah kupu-kupu malam, membuat Rustam enggan menikmati hasil kerja haram Mia. Dia sudah rela jika nyawanya tidak terselamatkan. Semenjak kepergian Rustam, Mia menitipkan anaknya yang bernama Mira di sebuah pondok pesantren. Di sana, Mira mengasingkan diri dari teman-temannya. Dia merasa malu karena teman-temannya mengatainya anak haram hanya karena mereka tidak pernah melihat ayah Mira datang menjenguknya. Ditambah penampilan Mia yang serba ketat juga sedikit menor, meyakinkan pendapat mereka bahwa ibu Mira adalah wanita penghibur. Sedangkan Mia semakin menggila dan tetap menikmati pekerjaannya. Menjalin hubungan dengan pria yang awalnya seorang pelanggan pun dia lakukan. Hingga dirinya dilabrak oleh seorang wanita yang mengaku istri dari kekasihnya pun Mia alami. Suatu hari, Mia merasa lelah dengan pekerjaannya, dipertemukan dengan seorang laki-laki sholih yang tidak memandang masa lalu Mia (namanya Fadhil) awalnya hubungan mereka biasa saja, lama kelamaan Fadhil menaruh hati padanya. Apalagi desakan orang tua yang sangat mewanti-wanti Fadhil untuk menjauhi zina. Mia diberi pekerjaan oleh Fadhil untuk menjadi tukang masak di pesantren tersebut. Namun, beberapa bulan di sana, Mia ketahuan hamil. Dia mengandung benih dari pacar sebelumnya. Ummi Aisyah (ibu Fadhil) tahu itu, segera meminta Mia pergi jauh dari sana. Sedangkan Fadhil ingin menutup aib Mia dengan cara menikahinya dan berbohong jika Mia hamil karenanya. Orang tua Fadhil pun berpikir, Mia memang hamil anak Fadhil. Akhirnya mereka menikah secara agama, lalu pergi dari sana. Pergi ke tempat yang baru untuk memulai hidup baru di daerah terpencil yang minim akan agama. Fadhil memulai hidupnya dengan mengajar anak-anak mengaji saat sore. Lalu berjualan saat siang. Mia merasa bersalah dengan kehidupan Fadhil yang berubah drastis. Hari-hari mereka lewati dengan kecanggungan. Suatu ketika, Mia keguguran. Namun, mereka tetap menjalani kehidupan layaknya suami istri. Bedanya, masih tidak ada nafkah batin di antara mereka. Sementara itu, semenjak Wira memulangkan Mia ke rumah orang tuanya, Wira mengalami gangguan kejiwaan karena rasa cinta juga kecewanya terlalu dalam pada Mia. Suatu ketika, takdir mempertemukan mereka kembali. Saat Mia menjenguk Mira, Mia tidak sengaja melihat sosok Wira di pesantren. Jelas Wira ada di sana, sebab Wira juga sedang menenangkan diri di pesantren yang sama. Ada rasa yang masih tertinggal di lubuk hati Mia. Begitu juga sebaliknya. Fadhil yang mengetahui itu, menalak Mia agar bisa kembali pada Wira. Padahal Mia sudah bersikukuh untuk tidak akan kembali kepada Wira. Namun apa dayanya, dia tidak bisa mencegah Fadhil untuk menalaknya. Mereka pun akhirnya berpisah. Dalam perpisahannya itu, mereka saling merenungkan diri masing-masing. Introspeksi diri dan mencari sebuah jalan yang terbaik untuk mereka masing-masing. Hingga akhirnya Mia kembali pada Fadhil. Menikah dan menggelar resepsi. Lalu, tinggal bersama orang tua Fadhil dan Fadhil meneruskan pesantren orang tuanya. Wira juga akhirnya menerima dan mau membuka hati untuk Nesha. Mereka pun bahagia dengan kehidupan masing-masing.

Share