Try new experience
with our app

INSTALL

Contents

KLAKLIK 

Romance

ZOYA, Bidadari tanpa Mahkota (Sinopsis)

Zoya Radya, wanita Muslimah yang diperkosa oleh pria yang tak dikenalnya saat berniat menolong pria tersebut. Pria yang di bawah pengaruh obat perangsang karena minumannya sengaja diberi obat oleh orang tak dikenalnya. Cakra, pria tersebut pergi setelah mengetahui ada yang aneh pada dirinya, ia tak ingin seseorang mengambil keuntungan darinya saat dirinya tengah tak berdaya. Di jalan desa Tanggap yang sunyi tanpa ada seorang pun yang melaluinya, Zoya yang baru pulang dari pengajian melihat sosok pria yang berjalan sempoyongan. Zoya berpikir kalau pria tersebut membutuhkan pertolongannya sehingga tanpa pikir panjang ia berlari menghampirinya dan berniat menolongnya. Namun, siapa sangka saat ia hendak menolongnya, Cakra yang sudah di bawah kendali obat tak bisa mengendalikan dirinya dan membawa Zoya secara paksa dengan memanggul tubuh berisi wanita tersebut dibahunya ke sebuah tempat sepi dan tak berpenghuni. Zoya menjerit, memohon dan menangis dengan begitu pilunya agar Cakra tak merenggut mahkotanya, tapi hal itu tak membuat Cakra menghentikan aksinya karena ia sedang di bawah kendali obat. Meski efeknya tak begitu kuat, tapi Cakra tak mampu melawannya hasratnya yang sudah menggebu itu. Alhasil, mahkota Zoya yang sangat ia jaga selama ini harus terenggut dengan paksa oleh Cakra, pria yang tak dikenalnya sama sekali. Usai apa yang dilakukan Cakra selesai, Cakra terlelap karena lelah, sedangkan Zoya menangis pilu meratapi dirinya yang telah kotor dan hina. Zoya memungut pakaiannya dan mengenakannya, beruntung pakaiannya tak begitu koyak sehingga ia dapat menggunakannya meski berantakan. Ia pergi meninggalkan Cakra yang masih terlelap tanpa melihat bagaimana wajah Cakra yang sebenarnya, hanya wangi tubuh Cakra saja yang ia hafal, selebihnya Zoya tak mengetahui seperti apa rupa Cakra yang telah memperkosanya. Zoya pulang ke rumahnya, ia disambut oleh Ibu dan Ayah yang terkejut melihat keadaan putrinya yang sudah berantakan. Zoya menangis sejadinya dalam pelukan sang Ibu dan mengatakan aoa yang sebenarnya terjadi. Kejadian itu membuat Zoya trauma akan pria asing, selama satu tahun Zoya akan histeris jika melihat pria asing yang tak dikenalnya. Zoya bahkan sempat histeris kala melihat Ayah dan Fahmi, adiknya sendiri. Satu tahun berlalu, Zoya akhirnya mampu mengontrol rasa traumanya pada pria yang diteminya, asalkan pria itu dikenalnya Zoya pasti tak akan histeris, meski terkadang Zoya masih selalu memimpikan kejadian naas itu dalam tidurnya setiap malam. Tetangga yang mengetahui apa yang dialami Zoya pun ikut prihatin dan mencoba menghiburnya dengan meminta Zoya menjadi guru mengaji anak-anak mereka. Zoya menjadi guru mengaji anak-anak tetangganya di moshola yang terletak tak jauh dari rumahnya didesa Lengkong. Untuk mengisi harinya yang kosong juga, terkadang Zoya mengadakan perkumpulan para Ibu-Ibu untuk membuat kerajinan tangan dari bahan daur ulang seperti plastik bungkus kopi dan karung semen. Saat hari minggu, Zoya akan mengumpulkan anak-anak yang biasanya saat malam mengaji pada dirinya untuk membuat kerajinan tangan pula dari botol bekas. Kegiatan seperti ini membuat Zoya melupakan hari naas itu. Suatu hari, ada penduduk baru yang tinggal didesa Tanggap, desa di mana Zoya mengalami hal naas satu tahun lalu, pria itu datang menemui orang tua Zoya bermaksud untuk meminta Zoya mengajari putrinya mengaji. Pria itu bernama Zafran, ia adalah seorang duda yang diselingkuhi oleh istrinya yang memiliki putri cantik tapi sangat sulit sekali untuk diaturnya. Zafran bermaksud untuk meminta Zoya mengajarinya mengaji, karena Zafran mendapat info dari tetangga Zoya yang tak lain tukang pembuat roti. Ibu memberitahu pada Zoya tentang kedatangan Zafran saat malamnya, Zoya terkejut dan mengingat kejadian satu tahun lalu saat mengetahui kalau Zafran tinggal didesa Tanggap, desa di mana ia mengalami kejadian naas tersebut. Ibu mencoba meyakinkan Zoya kalau tak semua pria bersikap sama seperti pria yang telah memperkosanya, Ibu mengatakan kalau putri Zafran begitu cantik jadi tak mungkin kalau Zafran akan berkelakuan sama dengan pria itu. Setelah tenang, Zoya menyetujui untuk Nafisah, putri Zafran untuk bergabung dan ikut mengaji esok di musholah. Zoya akan mencoba menghadapi dan menguatkan hatinya untuk bertemu pria baru yang belum pernah ditemuinya karena Ibu. Zoya juga berharap rasa trauma itu secepatnya hilang dari hati, pikiran dan perasaannya. Hati berlalu, Zoya akhirnya bertemu dengan Zafran dan Nafisa di mushola, Nafisah yang awalnya sangat sulit diatur oleh Zoya lambat laun menjadi luluh dan menuruti ucapan Zoya. Zafran yang melihat putrinya bisa luluh pada Zoya, mulai menaruh hati pada Zoya karena terpesona akan kelembutan dan perlakuan Zoya yang sabar terhadap anak-anak. Hingga kesempatan datang, Zafran akhirnya mengutarakan niatnya untuk meminang Zoya. Namun, Zoya menolaknya, ia mengatakan kalau ia adalah Bidadari yang tanpa mahkota, tapi Zafran mencoba meyakinkan Zoya bahwa hal itu tak penting baginya. Bagi Zafran, asalkan Zoya setia padanya dan tak berkelakuan seperti mantan istrinya maka itu sudah cukup bagi Zafran. Nafisah yang juga menyukai Zoya pun ikut mengutarakan perasaannya kalau ia ingin Zoya menjadi Ibu sambungnya, Zoya yang tak bisa menolak permintaan Nafisah secara langsung meminta waktu untuk memikirkannya. Saat Zoya mencoba membuka hatinya untuk menerima Zafran, Cakra, pria yang memperkosanya hadir dalam hidupnya dan mengutarakan ingin bertanggung jawab padanya. Cakra mengatakan kalau selama satu tahu ini ia mencari keberadaan Zoya tapi tak kunjung menemukannya. Tanpa Cakra sadari ternyata Fahmi, karyawan baru yang bekerja padanya ternyata adalah Adik dari Zoya. Zoya yang sempat hilang rasa traumanya, kembali histeris kala Cakra memasuki hidupnya. Zoya selalu ketakutan lagi semenjak Cakra hadir dalam hidupnya, Fahmi pun tak menyangka kalau Bis besarnya ternyata adalah pria yang telah memperkosa Kakaknya hingga mengalami trauma yang begitu mendalam hingga hampir terkena gangguan mental. Cakra selalu meyakinkan Zoya kalau ia menyesal, ia mengatakan kalau malam itu ia tak mengingat apa pun, yang ia ingat adalah suara tangis Zoya yang sungguh begitu menyayat hatinya. Cakra juga mengatakan kalau selama satu tahun ini ia tak bisa tidur dengan nyenyak karena memimpikan kejadian satu tahun lalu, Cakra harus mengonsumsi obat tidur dan obat penenang agar ia bisa terlelap, cakra mengatakan bagaimana tersiksanya ia selama ini. Disisi lain, ternyata mantan istri Zafran kembali dan ingin membina rumah tangganya lagi dengan Zafran. Ia menyesali perbuatannya yang telah selingkuh dengan pria yang lebih kaya dan lebih bisa perhatian pada dirinya. Manta istri Zafran melakukan segala cara untuk bisa kembali, ia mencoba merayu Nafisah agar membujuk sang Papah untuk menerimanya kembali, tapi usahanya sia-sia, Nafisah tetap menginginkan Zoya untuk menjadi Ibu sambungnya dan Zafran pun juga lebih memilih Zoya menjadi istri dan Ibu sambung bagi putrinya daripada harus kembali pada mantan istrinya yang pernah mengkhianatinya. Saat Cakra kembali meminta Zoya menjadi istrinya karena ingin menebus kesalahannya satu tahun silam, Zafran juga menanyakan apakah Zoya sudah mengambil keputusan akan pinangannya. Zoya yang memang sudah memiliki perasaan pada Zafran pun akhirnya menentukan pilihannya, Zoya menerima pinangan Zafran dan meminta maaf pada Cakra karena ia tak bisa menerimanya sebab ia tak memiliki perasaan pada Cakra. Zoya mengatakan pada Cakra kalau ia sudah memaafkan dirinya dan berharap Cakra mendapatkan wanita yang lebih baik dari dirinya. Mendengar Zoya menerima pinangannya, hati Zafran berbunga-bunga dan bahagia, begitu pula dengan Nafisah, gadis kecil itu sangat bahagia karena Zoya akhirnya mau menjadi Ibu sambungnya. Cakra menerima keputusan Zoya dengan lapang dada, sedangkan mantan istri Zafran hanya bisa menyesali perbuatannya dimasa lalu. Zoya dan Zafran akhirnya menikah, mereka hidup bahagia meski awal malam pertamanya Zoya sempat merasa takut karena traumanya kembali, tapi beruntung Zafran bisa meyakinkan Zoya kalau dirinya bukanlah pria yang brengsek dan juga Cakra melakukan hal itu bukan atas kehendaknya. TAMAT

Share