Contents
KLAKLIK
Romance
INGATLAH AKU
Arus sungai yang sangat deras serta pusaran air yang kencang dan dalam, telah membuat Bramasta Sanjaya tenggelam. Bram, saat itu tengah berjuang sekuat tenaga untuk menyelamatkan sang adik yang tiba-tiba menceburkan dirinya ke dalam sungai. Elisa adalah adik semata wayang Bram, dia sangat cantik, pendiam, pemalu dan baik serta sangat lugu hingga mudah terkena rayuan dan tipuan teman laki-lakinya. Karena ancaman dari sang kekasih, Elisa memilih bungkam tentang kehamilannya dan dia lebih memilih untuk mengakhiri hidup dengan menceburkan dirinya ke dalam sungai. Bram yang kebetulan sedang melintas di sana dan melihat hal itu, tanpa memikirkan keselamatannya sendiri langsung terjun. Tak ayal lagi, tubuh mereka terbawa arus serta masuk ke dalam pusaran air. Setelah berjuang cukup lama, akhirnya Bram bisa menyelamatkan sang adik dengan dibantu seorang warga yang kebetulan juga sedang lewat di sana. Namun malang tak dapat ditolak, karena tenaga Bram sudah terkuras saat menyelamatkan Elis, tubuhnya menjadi lemas dan dia kembali tercebur, terbawa arus serta masuk ke dalam pusaran air itu lagi. Bram akhirnya tidak tertolong dan tubuhnya lenyap ditelan air sungai. Suara teriakan orang yang tadi membantu Elis, membuat para warga mulai berdatangan. Mereka ikut mencari dan juga membantu Elisa dengan membawanya ke rumah sakit. Berita tersebut pun akhirnya sampai ke telinga keluarga Sanjaya dan Mama Bram pingsan, sedangkan Tuan Sanjaya terduduk lemas sembari memegangi dada kirinya yang terasa sakit. Sementara Elis yang baru sadar dan mendengar kasak kusuk para perawat tentang kematian sang Kakak, tiba-tiba histeris. Dia meronta, meratap, menangis serta tertawa sembari memukuli perutnya sendiri. Elis sudah seperti orang gila, tekanan perasaan dan rasa bersalah terus menghantuinya. Tuan Sanjaya yang belum yakin jika putranya telah meninggal, terus melakukan pencarian bersama para polisi, Tim SAR, kerabat serta orang-orang kepercayaannya. Dalam beberapa pekan beliau telah menghabiskan banyak dana dan melakukan berbagai upaya pencarian, tapi hasilnya tetap saja nihil. Mereka pun akhirnya menghentikan pencarian, meski sempat menuai perdebatan dengan mama Bram dan juga Anindita, tunangan Bram. Meskipun semua orang mengatakan jika Bram kemungkinan besar telah meninggal, tapi Anindita yakin jika kekasihnya itu masih hidup dan suatu saat pasti akan kembali. Anin yang memang hidup sebatang kara, karena kedua orang tuanya telah meninggal sejak dia masih duduk di bangku SMA, akhirnya diminta tinggal bersama keluarga Bram. Dia menjadi pelipur lara setelah Elis dibawa ke rumah sakit jiwa karena keadaannya yang semakin parah. Elis masih saja berusaha menyakiti dirinya dengan memotong nadi dan juga menyakiti calon bayi dalam kandungannya. Dan untung saja dokter mengatakan jika calon bayi Elis sangat kuat serta sehat. Bayi itu mampu bertahan meskipun kondisi ibunya sudah sangat memprihatinkan. Tuan Sanjaya sangat terpukul dan jelas merasa malu, tapi beliau tidak mau menggugurkan kandungan Elis yang hanya akan menambah dosa. Bayi itu berhak hidup, meski nanti lahir tanpa seorang ayah. Karena Elisa masih memilih bungkam, menutup rapat tentang siapa ayah bayi dalam kandungannya. Anin pun menyemangati keluarga Sanjaya agar berbesar hati atas semua kemalangan yang terjadi, meski mereka belum juga mengetahui siapa sebenarnya laki-laki yang telah merusak hidup Elis. Anin berjanji, akan merawat serta membesarkan bayi Elis setelah lahir nanti, sampai Elis benar-benar sembuh dan ikhlas mau menerima bayinya. Keluarga Sanjaya pun merasa sangat beruntung memiliki Anin, tapi mereka juga iba, kenapa Bram pergi begitu cepat sebelum bisa membahagiakan gadis baik yang sudah mereka anggap sebagai putri sendiri. Atas permintaan mama dan papa Sanjaya, Anin akhirnya bersedia mengendalikan perusahaan Bram yang sempat lama terbengkalai karena kosongnya kepemimpinan. Pengalaman bekerja serta bimbingan dari Bram selama mereka menjalin hubungan, memudahkan Anin, hingga dia mampu mengurus perusahaan dengan baik. Walaupun hati Anin sendiri juga hancur, tapi dia harus terus semangat dan tegar demi keluarga Sanjaya serta demi harapan yang masih tersisa yaitu keajaiban akan kepulangan sang kekasih serta kesembuhan Elisa. Seiring berjalannya waktu semua berjalan normal kembali, meski papa mama Sanjaya sering sakit-sakitan sejak terjadinya musibah itu. Perusahaan pun berkembang pesat di bawah kepemimpinan Anindita dan Elis telah melahirkan bayi laki-laki yang sehat, lucu serta tampan. Keadaan Elis pun mulai membaik tapi dokter masih melarang mereka agar jangan mengorek masa lalu Elis, sampai dia benar-benar pulih. Tuan Sanjaya sudah ikhlas dengan kematian putranya dan dia tidak ingin egois melihat Anin menghabiskan waktu serta mengorbankan masa mudanya hanya demi kepentingan keluarga Sanjaya. Beliau pun mulai memikirkan jodoh untuk Anin. Dan ketika bertemu dengan pemuda bernama Davi Yonawan yang merupakan keponakan dari sahabat lamanya dalam acara ulang tahun pernikahan sahabatnya itu, terbesit ide untuk membuat perjodohan. Kebetulan pemuda itu sangat tampan dan dari penampilannya terlihat sangat baik serta baru saja pulang dari meraih gelar masternya di luar negeri. Sanjaya pun mengundang Davi untuk hadir di acara syukuran atas keberhasilan Anin membuka cabang baru perusahaannya. Di sanalah, beliau mulai memainkan perannya mendekatkan Davi dengan Anin. Davi tertarik dan dia bertekad bagaimanapun caranya harus bisa menikah dengan Anin. Sementara Anindita yang masih setia dengan perasaannya berusaha menghindar, dia tidak ingin menjalin hubungan baru dengan siapapun. Namun akhirnya Anin menyerah, saat papa dan mama Sanjaya memohon, mereka ingin melihat Anin berumah tangga serta hidup bahagia agar Bram bisa tenang di alam barunya. Pesta pertunangan pun segera diadakan dengan mengundang teman serta para kolega perusahaan. Dan pesta itu nyaris gagal saat Elis histeris melihat siapa calon tunangan Anin. Davi juga terkejut, tapi dia segera bertindak cepat dan berusaha mengembalikan suasana pesta yang sempat ricuh. Davi yang tidak ingin rencana pertunangannya gagal, segera menghubungi dua temannya agar membuat penyakit kejiwaan Elis seolah-olah kambuh, hingga sang papa akan kembali mengirimnya ke rumah sakit jiwa. Rencana Davi pun akhirnya berhasil, papa Sanjaya dengan perasaan sedih terpaksa menelepon pihak rumah sakit jiwa untuk menjemput Elis. Beliau tidak mau pesta pertunangan Anin rusak hanya karena ulah Elis. Hubungan Davi bersama Anin berjalan mulus sampai mereka menghadiri suatu acara syukuran pengangkatan General Manager pengganti, dari perusahaan raksasa yang baru saja menjalin kerjasama dengan perusahaan Sanjaya. Dan di acara tersebut, Anin tanpa sengaja terkurung dalam lift bersama seorang pria yang mirip sekali dengan Bram. Ternyata, pria itu adalah General Manajer yang baru saja diangkat oleh Tuan Pratama, pemilik perusahaan yang mengundang mereka. Anin menangis dan spontan memeluk pria tersebut, tapi dia langsung mendapatkan penolakan keras. Pria itu mengatakan jika Anin telah salah mengenali orang. Nama pria yang mirip Bram itu adalah Dimas Angga Pratama dan bukan Bramasta Sanjaya. Dari situlah kisah Anin dan Dimas di mulai, hingga terbongkar jika Dimas memang adalah Bram yang kehilangan ingatan setelah kejadian na'as 3 tahun silam. Bram ditemukan oleh pengawal keluarga Pratama dalam keadaan pingsan serta terluka parah di tepian sebuah sungai yang mengarah ke muara. Lalu Bram dirawat dan diangkat menjadi putra yang akan mewarisi seluruh kekayaan keluarga Pratama. Perseteruan antara Dimas dan Davi pun berlangsung karena Davi tidak terima akan perubahan sikap Anin. Davi menabrak Dimas dengan mobilnya hingga terluka parah. Tapi ada hikmah baik dibalik kejadian tersebut, ingatan Bram pun akhirnya kembali. Bram berhasil membongkar kejahatan yang telah Davi lakukan terhadap adik kesayangannya, lalu dengan emosi yang memuncak dia ingin menghabisi Davi. Namun Elis segera berlari menghalangi dan memohon agar Bram jangan mengotori tangannya, walau bagaimanapun buruknya Davi, dia tetap ayah dari putra Elis. Karena kebaikan Elis akhirnya Davi pun sadar, lalu Davi meminta maaf atas semua kesalahan yang pernah dirinya lakukan. Di akhir cerita, Bram melamar Anin, begitu pula dengan Davi yang tidak mau kalah, dia pun menyusul melamar Elis yang telah ikhlas memaafkan dirinya. Kemudian pesta pernikahan mereka digelar secara bersamaan dan sangat meriah. Kedua pasangan pengantin hidup bahagia, begitu pula dengan papa mama Sanjaya yang bahagia menikmati hari tua dengan bercengkrama bersama para cucu serta kedua anak dan menantu.
Share
.
Show Reply (0) Add Reply