Contents
KLAKLIK
Romance
Catering Cinta (Sinopsis)
Yara Deanada, seorang gadis berparas manis yang kesehariannya bekerja di sebuah minimarket. Kesulitan ekonomi membuatnya tak bisa melanjutkan sekolah hingga keperguruan tinggi.
Satu tahun lalu selepas lulus sekolah menengah atas, Yara langsung merantau ke kota untuk mengadu nasib. Paras dan tinggi badannya sebenarnya cukup mendukung, seandainya ia melamar menjadi pegawai kantoran.
Sayangnya, tingkat pendidikan memang sangat mempengaruhi pekerjaan apa yang bisa dicapai. Kini, gadis yang baru berusia 20 tahun itu hanya menjadi kasir minimarket saja.
Suatu hari, ketika Yara dalam perjalan menuju tempat kerjanya, Yara berpapasan dengan seorang ibu yang tengah membawa belanjaannya dalam kantong plastik. Tiba-tiba salah satu tali kantong plastik belanjaan ibu tersebut putus, membuat belanjaan ibu tersebut berjatuhan.
Terjadi di depan matanya, membuat Yara bersegera membantu ibu itu. Yara menyambungkan kembali tali kantong plastik yang putus setelah semua belanjaan yg jatuh tadi selesai dimasukan lagi ke kantong plastik.
Yara melihat jam di tangan kanannya, sudah hampir masuk jam kerjanya. Yara berpamitan untuk meninggal ibu itu. Ibu tersebut menatap kepergian Yara dengan penuh senyuman.
Setelah kejadian itu, Yara dan ibu itu tidak bertemu lagi. Ibu itu sudah terlanjur terkesan dengan Yara, membuatnya terus mencari Yara. Menyesalnya ibu itu tidak menanyakan nama Yara.
Beberapa hari berikutnya, ibu itu berbelanja ditempat Yara bekerja. Betapa senangnya ibu itu ketika mengetahui kasirnya adalah Yara. Sementara ibu itu masih mengingat Yara, lain halnya dengan Yara yang tak ingat.
Setelah diceritakan kembali oleh ibu itu barulah Yara ingat. Kemudian baik ibu itu ataupun Yara memperkenalkan nama mereka. Ibu itu memperkenalkan diri dengan nama Rani.
Mulai saat itu, bu Rani dan Yara semakin dekat. Bu Rani sendiri semakin menyukai kepribadian Yara. Yara juga merasa menemukan sosok ibu, membuatnya merasa disayangi.
Bu Rani yang punya usaha catering itu akhirnya mengajak Yara ke rumahnya, bertemulah Yara dan Afian. Kemudian bu Rani memperkenalkan putranya itu pada Yara. Ekspresi wajah yang datar dan tak membalas sapaannya, Yara merasa Afian adalah pria yang jutek dibalik ketampanan rupanya.
Hari-hari berikutnya, Yara sering diundang untuk datang kembali ke rumah bu Rani. Yara juga membantu bu Rani memasak untuk pesanan catering. Sementara usaha catering yang memang belum maju masih dijalani berdua saja dengan Afian.
Semakin tertarik bu Rani pada Yara, membuatnya ingin menjodohkan Afian dan Yara. Sayangnya, sikap jutek Afian membuat Yara selalu kesal pada Afian. Ucapan-ucapan Afian yang judes tanpa disaring dahulu, terkadang jadi pemicu pertengkaran antara mereka.
Lama-kelamaan, akhirnya salah satu diantara mereka jatuh cinta. Yara yang kagum dengan Afian yang sebenarnya baik juga sayang pada ibunya membuatnya jatuh hati pada Afian. Namun, Afian tetap saja berlaku jutek pada Yara.
Sang ibu yang selalu mendukung pun, seperti tak banyak membantu Yara menaklukan hati Afian. Acuh tak acuh, tak peduli dan ucapan-ucapannya seolah membuktikan tak ada rasa cinta dihati Afian untuk Yara.
Sampai akhirnya muncul seorang wanita lain yang menjadi saingan. Wanita yang lebih cantik, pakaian yang ia kenakankan pun terlihat modis tak seperti Yara yang sederhana. Yara yang mengetahui kehadiran wanita itu lebih dulu, menjadi merasa kalah. Membuatnya sedikit berputus asa akan angannya menjadi kekasih Afian.
Wanita itu adalah mantan kekasih Afian yang pernah meninggalkan Afian demi pria lain yang lebih mapan. Hal itulah yang membuat Afian bersikap jutek pada wanita. Jadi, sebenarnya sikap yang ditunjukan Afian bukan karena ia tidak menyukai Yara, melainkan karena ia kecewa dengan seorang wanita.
Barulah bu Rani menjelaskan hal itu pada Yara. Mengetahui hal itu, Yara ingin membuktikan bahwa wanita tak semuanya seperti itu. Yara juga ingin agar Afian tak bersikap jutek lagi padanya atau wanita lain yang tidak ada kaitannya dengan pengalaman pahit percintaannya.
Bu Rani selalu mendukung agar Yara terus mendekati Afian. Terkadang ibunya Afian itu memberikan kesempatan untuk Afian dan Yara berdua saja. Namun, tetap saja mereka berdua berujung saling bertengkar.
Merasa tak bahagia dengan pria lain pilihannya membuat mantan Afian itu ingin kembali pada Afian. Tentunya Afian tak ingin kembali begitu saja. Mantannya itu terus saja mengejar Afian, sampai akhirnya ia tahu akan Yara yang lebih disukai ibunya Afian.
Mantan Afian kemudian berusaha untuk menjauhi Yara dari Afian dan ibunya Afian dengan berbagai fitnahan yang hampir saja membuat ibunya Afian percaya, walaupun sebenarnya meragukan fitnah itu. Kalung milik bu Rani berhasil direncanakan mantan kekasih Afian untuk difitnahkan kepada Yara dengan menuduh Yara yang mencurinya.
Bu Rani lebih memenangkan Yara, dengan meyakini bahwa dibalik semua itu adalah mantan kekasih Afian yang diketahui bernama Lery. Afian sendiri sudah mencurigai lebih dulu, hanya saja ia harus memiliki bukti. Mendekati Lery pun terpaksa dilakukannya.
Pada akhirnya semuanya terbongkar dengan Afian yang berhasil mengulik pengakuan dari Lery. Afian sangat marah pada mantan kekasihnya itu, memintanya untuk pergi dan tidak mengganggunya lagi. Mantan Afian itu pun pergi juga.
Yara yang sudah beberapa hari tidak datang ke rumah bu Rani, karena sedih akan fitnahan Lery, kini dikunjungi bu Rani di rumah kosnya. Bu Rani sangat memohon agar Yara berusaha kembali mendekati Afian.
Selain menuruti menuruti permintaan bu Rani, Yara juga masih mencintai Afian. Yara datang kembali ke rumah bu Rani. Namun, sikap Afian masih sama, tetapi sebenarnya kali ini karena gengsi Afian saja yang sudah terlanjur bersikap jutek pada Yara.
Merasa lelah mengejar sendiri cinta Afian, akhirnya Yara tak peduli lagi Afian mau membalas cintanya atau tidak, meskipun sikap Yara masih menunjukan perhatiannya pada Afian. Pertengkaran yang sering terjadi pun mulai berkurang.
Sikap perhatian demi perhatian tak gentar dilakukan Yara untuk Afian. Mulai dari hal kecil sampai yang besar pun Yara tak meluputkannya. Sementara Afian hanya membalas dengan ucapan terima kasih dan tatapan yang datar.
Diam-diam, Afian sering memperhatikan Yara dari jauh. Bahkan hingga ke tempat Yara bekerja pun, Afian sebenarnya sering mendatanginya tanpa diketahui Yara. Afian baru menyadari manisnya wajah Yara dan sikapnya yang baik dibalik sering melawannya saat bertengkar.
Malam hari ketika Yara pulang kerja, sesuatu terjadi. Dalam angkutan umum yang ditumpangi Yara, ia mendapat perlakuan tak baik dari sang kondektur. Penumpang yang hanya Yara seorang membuat sang kondektur dan sopir angkot itu gelap mata.
Afian yang mengikuti mobil angkot itu melihat kejadian itu. Jelas saja, perlakuan itu membuat Afian marah. Ia menghadang mobil angkot itu dan berhasil menghentikan laju angkot itu. Beruntung Yara masih bisa melawan perbuatan tak bermoral sang kondektur.
Afian mengajak Yara untuk berboncengan dengannya, setelah perkelahian antara Afian, supir angkot dan kondekturnya dimenangkan Afian dibantu Yara. Bahagianya Yara duduk dibelakang Afian yang memboncenginya. Ia sampai tersenyum-senyum sendiri.
Berhenti melajukan motornya di pinggir jalan yang tenang, disitulah akhirnya Afian mengungkapkan juga perasaannya pada Yara. Tentunya hal itu sangat membuat Yara bahagia.
Kebahagiaan juga dirasakan bu Rani yang memang sudah lebih dulu mengingkan muda-mudi itu menjalin cinta. Kini mereka mengelola catering itu bersama-sama dengan penuh cinta. Canda dan tawa mengiringi saat proses memasak bersama.
Share
.
Show Reply (0) Add Reply