Contents
KLAKLIK
Motivation
ASN (Asa Sang Novelis) (Sinopsis)
Aurum Gentari adalah seorang wanita berusia 29 tahun yang berprofesi sebagai Pranata Laboratorium Kimia di Universitas Mandala sekaligus novelis di beberapa platform kepenulisan. Wanita yang menganggap dirinya berparas standart dengan karir jalan di tempat itu, memiliki dua impian besar yang belum tercapai, yaitu diangkat menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara) dan menjadi novelis terkenal sehingga karyanya bisa difilmkan. Semangat Aurum mulai luntur untuk meraih semua impiannya karena dia merasa sangat buruk dalam hal manajemen waktu. Dia juga kurang bisa memotivasi dirinya sendiri karena berulang kali gagal tes CASN (Calon Aparatur Sipil Negara) dan kalah dalam kompetisi menulis. Hingga suatu hari, semangat Aurum kembali saat bertemu dengan Alfred Iskandar, pria tampan bermata sipit yang membasuh tangannya dengan air kran karena terkena oleh asam pekat di lab kimia. Itulah pertemuan pertama antara Aurum dan Alfred yang mampu membuat Aurum jatuh cinta pada pandangan pertama. Aurum selalu meluangkan waktu untuk menulis novel saat jam istirahat di kantin. Namun, hari itu tiba-tiba saja ada seorang wanita berambut cokelat tak dikenal datang menghampirinya. Wanita itu memperingatkan Aurum untuk menjauh dari Ibad, editor novelnya. Tentu saja Aurum tak mau karena dia dan Ibad berkomunikasi hanya untuk kepentingan kerja. Perlawanan Aurum membuat wanita berambut cokelat itu murka dan nyaris menamparnya. Namun, hal itu digagalkan oleh Roman Ekawira, tetangga kos sekaligus sahabat Aurum yang melanjutkan S2 Kimia di Universitas Mandala. Akibat peristiwa itu, Aurum memutuskan untuk berhenti menulis di platform kepenulisan yang menggunakan jasa editor. Aurum dan Alfred dipertemukan lagi dalam sebuah kejadian akibat kecerobohan Aurum, seperti terantuk anak tangga hingga salah kiblat saat salat. Ternyata, Alfred adalah dosen baru yang dipindah tugaskan ke Universitas Mandala sekaligus menjabat sebagai Kepala Laboratorium Kimia. Aurum diminta Alfred untuk membantunya mempersiapkan audit lab kimia dan tugas itu lumayan cukup berat baginya. Aurum dan Alfred sering lembur kerja. Tak jarang juga Alfred mengantarkan Aurum pulang ke kos dengan menggunakan mobilnya. Terbiasa bekerja berdua, hal itu semakin menumbuhkan benih-benih cinta di hati Aurum. Suatu ketika Roman menemui Aurum karena ingin menyampaikan sebuah berita jika dalam waktu dekat akan ada tes CASN. Aurum begitu panik saat mendengar informasi itu. Secara, tugasnya sebagai laboran cukup banyak, ditambah tugas persiapan audit dari Alfred. Sekarang dia juga harus menyisihkan waktu untuk belajar agar lulus tes CASN. Roman ingin menghibur hati Aurum dengan mengajaknya pergi ke sebuah pameran fotografi eksklusif dari fotografer terkenal dengan nama samaran Red Lense. Dalam pameran itu, Roman dan Aurum dibuat terkejut oleh salah satu foto berlatar belakang ruangan asistensi di lab kimia yang memperlihatkan sebuah jas lab terlipat di meja dengan name tag bertuliskan "Aurum". Roman menduga jika Red Lense sebenarnya adalah salah satu mahasiswa kimia yang melakukan penelitian di lab kimia. Namun, akhirnya semua itu terjawab ketika mereka mengikuti acara Meet and Great Red Lense. Di balik nama samaran Red Lense ternyata adalah Alfred Iskandar. Kekaguman Aurum semakin bertambah karena menurutnya, Alfred memiliki perjalanan karir yang luar biasa. Alfred adalah seorang dosen yang sudah menjadi ASN sekaligus fotografer yang sering memenangkan kompetisi baik skala nasional maupun internasional. Aurum dan Alfred semakin hari semakin dekat karena terbiasa bersama dan terlihat begitu akrab. Suatu ketika saat mereka makan siang bersama, Aurum ditelepon oleh Ibad, mantan editor novelnya. Ibad memberikan informasi jika ada kompetisi menulis bergengsi dimana novel tiga pemenangnya akan difilmkan. Aurum tak yakin semua impiannya bisa tercapai karena dia tak bisa membagi waktu antara bekerja, belajar untuk tes CASN, membantu mengerjakan tesis Roman dan menulis novel. Alfred yang mengetahui kegelisahan Aurum, mencoba untuk memberikan motivasi, tips dan trik pada Aurum agar semangat berjuang meraih itu semua. Alfred juga mengajarkan bagaimana manajemen waktu yang baik agar semua bisa teratasi tanpa ada yang terbengkalai. Alfred tak hanya bicara, tapi juga bertindak membantu Aurum mewujudkan impian. Dia menjadi tentor dadakan dan memberikan beberapa buku latihan soal tes CASN pada Aurum. Tak hanya itu, Alfred juga membantu Aurum membuat cover novel yang harus didesain sendiri hingga memberikan hak cipta salah satu koleksi fotonya untuk cover novel Aurum. Namun, diam-diam Roman memperhatikan kedekatan mereka. Suatu hari, Aurum pulang kerja dan kembali ke kos. Ternyata, di sana adik pertama Aurum yang baru saja lulus SMK bernama Intan sudah menunggunya. Intan menceritakan segala masalahnya. Dia bertengkar dengan Pak Salim, ayah mereka karena setelah lulus, ingin melanjutkan kuliah. Namun, sang ayah tidak setuju karena pendapatan keluarga sudah sangat berkurang semenjak Pak Salim berhenti kerja akibat sakit-sakitan. Tak mungkin juga berharap pada penghasilan warung sang ibu yang tak seberapa, sedangkan gaji Aurum hanya cukup untuk membiayai hidup keluarga, sekolah Frans (adiknya yang terakhir dari tiga bersaudara) dan biaya hidupnya di perantauan. Aurum tahu betul siapa Intan. Dia mencoba menasihati adiknya itu bahwa jika memang ingin benar-benar kuliah niatnya untuk mencari ilmu bukan karena gengsi. Aurum berjanji akan membantu biaya kuliah Intan asalkan Intan mau memperbaiki tujuannya kuliah. Dengan adanya masalah ini, membuat tekad Aurum untuk meraih mimpinya semakin besar. Aurum meminta Intan untuk segera menelpon ayah mereka dan meminta maaf. Namun, saat menelpon rumah justru kabar dukalah yang mereka dengar. Pak Salim, ayah mereka telah meninggal. Dengan segera, Aurum dan Intan pulang. Sesampainya di rumah, mereka sudah melihat Pak Salim tenggelam dalam putihnya kain kafan diiringi dengan isak tangis keluarga. Pemakaman dilakukan pada hari itu juga. Kini Aurum membebankan tanggung jawab tulang punggung keluarga pada dirinya sendiri karena dia adalah anak sulung. Itulah ujian yang semakin memperkuat tekad Aurum harus mendapatkan dua impian besarnya. Di tengah kedukaan Aurum, entah Alfred atau Roman selalu berusaha membuatnya tersenyum kembali. Namun, Aurum lebih sering bertemu dengan Alfred daripada Roman. Mereka seperti dua insan yang tengah kasmaran saling melepar senyuman dan gurauan. Hal itu membuat Roman semakin cemburu dan akhirnya dia mengungkapkan perasaannya pada Aurum. Namun, secara terang-terangan Aurum menolak cinta Roman. Aurum tak ingin membohongi diri sendiri karena hanya Alfred yang ada di hatinya. Dengan lapang dada, akhirnya Roman bisa menerima penolakan cinta Aurum. Waktu terus berlalu, Aurum juga sudah mengumpulkan novel untuk diikutkan dalam kompetisi bergengsi impiannya. Tak jauh dari kompetisi menulis novel, kini datanglah tes tahap akhir CASN yang akan menentukan diterima atau tidaknya Aurum menjadi ASN. Malam sebelum dilaksanakan ujian, Aurum memutuskan untuk tetap belajar hingga keesokan harinya dia bangun kesiangan. Dia takut terlambat karena tak ada satu pun ojek online yang menerima pesanan. Akan tetapi, tiba-tiba saja Roman menawarkan bantuan untuk mengantarnya ke tempat ujian. Cobaan kembali menyapa saat motor Roman tiba-tiba mogok dan Aurum mulai panik. Namun, tak selang berapa lama ada Alfred yang melihat mereka. Alfred berhenti dan Roman meminta tolong padanya untuk segera mengantarkan Aurum agar tidak terlambat mengikuti ujian. Akhirnya, Aurum terpaksa meninggalkan Roman di tengah jalan dan dibonceng Alfred ke tempat tujuan. Aurum sangat beruntung karena dia sampai di tempat ujian on time. Setelah ujian berakhir, Aurum keluar ruangan dan dia melihat Alfred masih menunggunya. Aurum dan Alfred memutuskan untuk makan siang bersama. Di saat itu, Alfred mengungkapkan perasaannya kalau dia menyukai Aurum. Tentu saja hal itu membuat Aurum terkejut karena menganggap itu semua terlalu cepat. Secara, mereka saling mengenal baru beberapa bulan walaupun sebenarnya dia sangat bahagia karena dia juga menyukai Alfred. Namun, dugaan Aurum salah karena sebenarnya Alfred sudah mengenal siapa Aurum, jauh sebelum Aurum mengenalnya. Ternyata, Aurum adalah anak dari Pak Salim, sopir Alfred yang telah bekerja padanya selama tiga tahun. Alfred menemukan sosok ayah sekaligus teman pada diri Pak Salim sehingga menganggapnya sudah seperti keluarga karena Alfred sendiri sedari kecil sudah menjadi yatim piatu yang hanya dirawat oleh neneknya. Selama tiga tahun menjadi sopir Alfred, selama itu juga Pak Salim selalu bercerita semua hal tentang putri sulungnya yang tak lain adalah Aurum. Cerita itu berhasil membuat Alfred penasaran pada Aurum. Sampai akhirnya Pak Salim resign dan Alfred ditugaskan untuk mengajar di Universitas Mandala dimana Aurum bekerja. Hanya berbekal dari cerita Pak Salim, Alfred mencoba untuk mencari seperti apa sosok Aurum. Alfred sengaja tak menceritakan segalanya dari awal karena ia ingin mengenal Aurum dengan caranya sendiri. Ternyata semua yang diceritakan Pak Salim tentang putri sulungnya itu benar. Aurum adalah wanita cantik, ceria, tangguh dan menyenangkan. Saat Aurum mendengar semua pengakuan dari Alfred, dia cukup terkejut karena tak menyangka selama ini ayahnya begitu membanggakan dirinya di depan Alfred. Selama ini yang dimaksud dengan Mas Pred oleh ayahnya ternyata adalah Alfred. Kini Aurum merasa dilema. Jika Aurum menerima cinta Alfred maka Alfred akan segera melamarnya secara resmi. Akan tetapi, Aurum tak ingin dengan menikah akan menambah beban pikiran karena semua impiannya belum tercapai. Terlebih, kini dia adalah tulang punggung keluarga. Alasan itulah yang ia gunakan untuk tak ingin cepat menikah meskipun dia juga mencintai Alfred. Mendengar alasan Aurum, Alfred seolah tak setuju. Alfred berjanji akan tetap mendukung Aurum untuk meraih mimpi dan membantu masalah finansial keluarganya. Kini Aurum sudah tak punya alasan untuk menolak lamaran Alfred. Wanita laboran itu akhirnya menerima lamaran sang pujaan hati, tapi setelah pengumuman CASN dan kompetisi menulis novel. Aurum dan Alfred sengaja menyembunyikan status hubungan mereka untuk sementara dari rekan kerja atau teman-teman mereka, termasuk itu Roman. Saat Roman sudah lulus S2 barulah Aurum mengatakan semuanya tentang Alfred yang menyatakan perasaannya dan berujung pada sebuah komitmen untuk menikah. Namun, setelah mendengar itu semua Roman akhirnya ikhlas melepas Aurum untuk Alfred karena mereka saling mencintai. Roman juga percaya jika Alfred adalah pria baik yang bisa membahagiakan Aurum. Hari pengumuman kompetisi menulis novel dan penerimaan CASN telah tiba. Ternyata, nama Aurum tak ada dalam daftar pemenang tiga besar, tapi dia masuk top 10. Satu impian besar Aurum belum tercapai kini harapan besar ia jatuhkan pada pengumuman CASN. Tak lama setelahnya, penerimaan CASN akhirnya diumumkan. Ya, Aurum sangat girang ketika dia melihat pengumuman kalau dia diterima menjadi ASN. Jadi, dari tiga impian besar Aurum, yaitu memenangkan kompetisi menulis, menjadi ASN dan mendapatkan hati Alfred hanya satu yang belum terwujud. Namun, kekalahan itu justru memacu Aurum untuk terus belajar menulis. Akhirnya Aurum dan Alfred menikah setelah pemberkasan ASN selesai.
Share
.
Show Reply (0) Add Reply