Try new experience
with our app

INSTALL

KLAKLIK 

Religi

HIDUP KEDUA Hijrah Gank Motor (Sinopsis)

Al Fariz atau biasa di panggil ibenk, dia sebagai ketua gank motor berjuluk KALONG, berkeliaran di malam hari dengan suara kenalpot yang bising, hal itu tentunya membuat masyarakat terganggu dan merasa resah. Fariz yang sebenarnya anak dari seorang pengusaha dan mengecam pendidikan di sebuah kampus di daerah Bandung, akan tetapi karena melihat kedua orang tuanya yang sering bertengkar. Sehingga membuat dirinya malas untuk tinggal di rumah dan melanjutkan pendidikannya. Dengan begitu, Fariz memilih untuk keluar dari rumah itu dan hidup di luar bersama teman-temanya. Untuk mencukupi kebutuhannya, Fariz dan rombongannya itu mencari uang dengan cara memalak orang-orang dan para pedagang yang berjualan di malam hari. Dengan cara seperti itulah Gank KALONG yang di ketua Fariz bisa makan dan minum. Suatu ketika mendekati waktu Maghrib, Fariz dan rombongannya itu tengah duduk-duduk santai di trotoar depan masjid, dia melihat tiga orang perempuan yang mengenakan mukena berjalan di sebrang jalan hendak menuju masjid. Di antara ketiga perempuan itu, satu di antaran bernama Azizah yang mempunyai paras cantik. Karena merasa kagum dengan perempuan itu, Fariz pun mengajak semuanya teman-temannya untuk masuk ke dalam masjid. Sementara itu, Azizah dan kedua temannya yang bernama Bella dan Indri, ketika melihat banyaknya rombongan gank motor yang tengah nongkrong di luar pagar masjid yang hendak mereka masuki itu. Karena merasa takut dengan gank motor yang berjuluk KALONG, mereka pun mempercepat langkahnya untuk segera masuk kedalam masjid. Dengan begitu maka mereka bertiga bisa lolos dari godaan Fariz dan rombongannya. Melihat hal itu, Fariz yang merasa kagum dan ingin mengenal perempuan itu, dia meminta semua temannya untuk segera masuk kedalam masjid. Hal itu tentunya membuat semuanya bingung dengan ajakan Fariz yang secara tiba-tiba mengajak masuk kedalam masjid. Akan tetapi, karena merasa mereka harus patuh kepada Fariz, akhirnya semuanya pun menuruti Fariz untuk masuk kedalam masjid itu. Fariz beserta rombongannya yang belum paham betul tentang beribadah, sehingga mereka semuanya langsung masuk kedalam masjid tanpa berwudhu terlebih dahulu. Dengan demikian membuat mereka semua di tegur oleh seorang ustadz yang biasa di panggil ustadz Umar. Karena melihat Fariz dan rombongannya itu belum berwudhu dan langsung masuk kedalam masjid, maka ustad Umar menyuruh mereka semua untuk berwudhu terlebih dahulu. Karena mendapat teguran itu, Fariz dan rombongannya yang saat itu hanya ingin mengenal tiga perempuan itu dan tidak bermaksud untuk beribadah. Pada akhirnya mereka menuruti ucapan ustad Umar yang tidak lain ayah dari Azizah, perempuan yang di taksir oleh Fariz. Dengan begitu maka Fariz beserta rombongannya berjalan berjalan ke arah tempat wudhu. Karena keterpaksaan Fariz dan rombongannya pun akhirnya mengikuti ibadah di masjid itu, walaupun banyak gerakan yang salah-salah. Akan tetapi, mereka terus mengikuti ibadah hingga selesai. Setelah selesai mengikuti ibadah di masjid itu, Fariz kemudian keluar dan memberanikan diri untuk mengajak berkenalan dengan Azizah dan kedua temannya yang saat itu hendak pulang ke rumahnya. Pada saat itu Fariz yang mengulurkan tangan untuk mengajak berkenalan, namun karena Azizah dan kedua temannya menjaga untuk tidak bersentuhan, maka Azizah dan kedua temannya itu hanya memberitahukan namanya masing-masing dan tanpa menjabat uluran tangan Fariz. Karena semakin tertarik dengan Azizah yang mempunyai paras yang cantik serta bertutur kata yang lembut, sehingga membuat Fariz semakin jatuh hati dengan sosok Azizah. Dengan demikian, maka Fariz mulai sering mengajak rombongan untuk pergi dan beribadah di masjid itu karena ingin bertemu dengan Azizah, perempuan yang dia taksir. Di saat itulah mereka semua mulai merasakan ketenangan berada di dalam masjid, sehingga gerakan sholat yang semula sering salah dan tidak beraturan, perlahan semuanya paham dengan gerakan sholat yang baik dan benar. Lambat laun, Pak ustad Umar mengetahui bahwa Fariz beserta rombongannya yang sering datang dan beribadah di masjid itu, tidak lain tengah menginginkan anaknya, namun ustad Umar yang sebenarnya merasa salut kepada mereka yang notabene anak motor, akan tetapi sering beribadah, dengan begitu maka Ustadz Umar mengetes Fariz dan rombongannya untuk mengaji di depannya. Dengan kerendahan hati dan kesadaran Fariz dan rombongannya itu pun akhirnya mengakui bahwasanya mereka tidak paham betul tentang ibadah dan tidak bisa mengaji. Mendengar hal itu, maka Ustadz Umar meminta Fariz dan rombongannya untuk selalu datang ke masjid dan akan di ajari cara ibadah dan mengaji yang benar. Fariz yang sudah terlanjur mencintai Azizah dan rasa tulus untuk menikahi Azizah pun terus tumbuh. Sehingga pada akhirnya dia pun menuruti dan bersedia untuk belajar mengaji bersama ustadz Umar. Dengan ketekunan dan keseriuannya belajar mengaji, hingga pada akhirnya Fariz bisa menyelesaikan tantangan yang di berikan oleh Ustadz Umar yang sudah tahu bahwa Fariz ingin seriusan dengan anaknya, kemudian ustadz Umar meminta Fariz untuk lebih dahulu mengkhatamkan Al-Qur'an 30 Juzz jikalau ingin benar-benar menikahi putrinya. Mendengar itu, Fariz yang serius untuk menikahi Azizah putri ustad Umar, Fariz pun dengan senang hati menerima tantangan yang di berikan oleh ustadz Umar. Akan tetapi, di sini ustad Umar hanya ingin melihat Fariz dan rombongan bisa serius mengaji dan beribadah yang baik, bukan mau beribadah hanya karena ingin dekat dengan putrinya, maka dari itu ustadz Umar memberikan Fariz syarat untuk mengkhatamkan Al-Qur'an 30 Juzz. Sedangkan Fariz yang memang sudah sungguh-sungguh ingin menikahi Azizah, maka dia dengan tekun menjalankan apa yang di minta oleh ustadz Umar, hingga pada akhirnya dengan susah payah Fariz mampu mengkhatamkan Al-Qur'an 30 Juzz. Hal yang sebenarnya terjadi di luar sepengetahuan Fariz, bahwasanya Azizah sudah ustad Umar jodohkan dengan seorang guru yang mengajar di sebuah pesantren, yang tentunya ilmunya lebih baik dari Fariz. Akan tetapi, Azizah yang sebenarnya lebih memilih Fariz ketimbang Farhan, dengan perasaan yang di selimuti kesedihan, Azizah akhirnya menyuruh Bella dan Indri untuk mengantarkan sebuah surat kepada Fariz. Pada saat mengetahui hal itu tentunya Fariz sangat sakit hati dan terpuruk dengan kejadian itu, Fariz merasa perjuangannya selama itu seakan sia-sia. Melihat Fariz yang di selimuti kesedihan dan sering terdiam, sehingga membuat semua teman-temanya merasa heran dan bingung. Namun karena semuanya telah paham dengan agama dan setia menjaga persahabatan, sehingga mereka semuanya berupaya terus untuk memberikan support kepada Fariz yang tengah terpuruk. Dengan kejadian itu, maka Fariz lebih sering berdiam diri di dalam masjid untuk menenangkan hatinya yang terasa hancur. Semua do'a dia panjatkan supaya bisa menenangkan hati dan pikirannya saat itu, yang benar-benar hancur karena merasa perjuangannya sia-sia. Akan tetapi setelah memanjatkan do'a dan berkeluh kesah mengadu kepada sang pencipta, perlahan-lahan perasaannya mulai tenang. Setelah perasaan dan pikirannya terasa membaik, demi ingin merelakan dan mengikhlaskan Azizah untuk orang lain, Fariz akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumahnya, karena merasa rindu juga dengan kedua orangtuanya. Mengetahui Fariz yang telah berubah sikap dan perilakunya, kedua orangtuanya pun merasa senang dan tidak lagi bertengkar. Di rumahnya itu Fariz masih memikirkan Azizah yang akan segera menikah, sehingga membuat Fariz sering melamun seketika ingat akan Azizah, seorang perempuan yang telah dia perjuangkan. Meskipun Fariz merasa telah gagal untuk mendapatkan Azizah, akan tetapi dia merasa bersyukur bisa mengerti agama dan bisa beribadah yang baik. Di suatu hari Bella dan Indri yang tidak sengaja melintas di jalan yang melewati sebuah hotel, mereka berdua melihat Farhan yang katanya seorang guru yang mengajar di pesantren, sedang berjalan dengan seorang perempuan yang mengenakan pakaian sexy. Melihat hal itu, dengan sigap Bella dan Indri merekam kejadian itu sebagai bukti untuk memberitahukan kepada ustad Umar bahwasanya Farhan itu bukan lelaki yang baik untuk Azizah. Setelah mengetahui hal itu melalui sebuah Vidio yang di perlihatkan oleh Bella dan Indri, ustadz Umar merasa kecewa dan marah kepada Farhan. Terbukanya aib Farhan oleh Bella dan Indri, maka ustad Umar membatalkan acara pernikahan Azizah dengan Farhan yang akan di laksanakan dua mingguan lagi. Dengan kejadian itu, Azizah yang memang sejak dulu tidak suka dengan sikap Farhan, ketika mendengar hal itu, dia merasa senang karena dengan tegas ayahnya memutuskan untuk membatalkan pernikahannya dengan Farhan, lelaki yang tidak dia sukai. Dengan demikian, Ustadz Umar kemudian meminta maaf kepada putrinya. Hingga akhirnya ustadz Umar sadar, ternyata orang yang pantas untuk anaknya itu ialah Fariz, seorang anak muda yang rela menjalankan syarat yang ia pernah berikan untuknya dan bisa menyelesaikannya dengan baik. Setiap kali di masjid Ustad Umar mencari-cari Fariz yang tidak kunjung datang dan terlihat hadir di masjid itu. Karena merasa penasaran dan merasa bersalah kepada Fariz, akhirnya ustadz Umar menanyakan kepada teman-temannya yang masih beribadah di masjid itu. Mereka pun memberi tahu bahwa Fariz telah pulang kerumahnya dan menceritakan semuanya tentang Fariz kepada ustadz Umar. Karena merasa bersalah telah membuat Fariz kecewa. Akhirnya ustadz Umar menyuruh rombongan gank KALONG untuk memberikan kabar baik untuk Fariz, bahwasanya ustad Umar dengan suka hati akan menikahkan Azizah dengan Fariz. Setelah mengetahui kabar itu Fariz dan keluarganya terlihat senang dan merasa bersyukur, terlebih lagi rombongannya yang bersuka cita dengan keberhasilan Fariz mendapatkan Azizah. Hingga pada akhirnya pernikahan Fariz dan Azizah di laksanakan.

Share