Try new experience
with our app

INSTALL

KLAKLIK 

Romance

Syarat Beasiswa Pakdhe (Sinopsis)

Maya (17 tahun) adalah siswa top di SMA Nusa Bangsa, Jogjakarta. Juara kelas, sekretaris OSIS dan atlet silat propinsi. Berpacaran dengan Brandon (17 tahun) yang ketua OSIS, kapten basket sekolah, juga juara kelas. Mereka serasi, couple goal kalau kata teman-temannya. Hanya satu hal yang membuat mereka sulit meneruskan hubungan. Brandon anak orang kaya, sedangkan Maya adalah anak seorang janda miskin bernama Mira (37 tahun) yang jadi penjual nasi di pasar. Mike (40 tahun), ibunya Brandon, tidak menyetujui hubungan mereka karena perbedaan status sosial tersebut. Tetapi Brandon tidak perduli, tetap melanjutkan hubungan mereka meski ditentang. Masalah timbul ketika Maya diterima SNMPTN di Jakarta, sedangkan ibunya jelas tidak bisa membiayai kelanjutan pendidikannya meskipun ada keringanan biaya kuliah karena lolos di jalur tersebut. Dan Brandon diterima di Jogjakarta, juga dari jalur yang sama. Brandon ingin membantunya, tetapi dilarang oleh Mike. Sedangkan Maya yang tadinya tidak benar-benar berniat mengambil kesempatan tersebut, jadi bersemangat. Dia merasa harus sukses sehingga Mike bisa menerimanya sebagai pacar Brandon. Dia sampai meminta bantuan Farid (55 tahun), kakak dari almarhum ayahnya yang bernama Ridwan. Farid yang tahu bahwa keponakannya itu pintar, tentu saja mau membantu. Apalagi, memang sering menolong biaya hidup ibu dan anak tersebut. Hanya saja, Farid punya syarat. Dia mau membiayai biaya kuliah Maya, asal mau dijodohkan dengan Aldi (21 tahun), putra sulungnya. Tentu saja ini dilema yang harus dihadapi oleh Maya. Dia tidak mungkin putus dari Brandon, tetapi tetap ingin melanjutkan pendidikannya. Mira sendiri lebih suka mereka putus dan kosentrasi pada hidup masing-masing. Menurutnya, hubungan pasangan itu tidak ada masa depan karena ditentang oleh Mike. Di tengah dilema yang dihadapi Maya, Brandon mengusulkan untuk pura-pura menerima syarat tersebut. Dengan mempertimbangkan usulan Brandon, Maya menerima syarat tersebut. Farid pun membawa Aldi ke Jogja saat gadis itu sudah menyelesaikan ujian sekolah, dengan maksud menjemputnya. Aldi sendiri tidak menolak tetapi bukan berarti menerima perjodohan tersebut. Dia antipati kepada Maya, karena menurutnya gadis itu hanya memanfaatkan kebaikan bapaknya. Dia katakan itu langsung di depan Maya, saat mereka dipaksa jalan berdua. Ditambah dengan kehadiran Brandon di antara mereka, Aldi pun seperti mendapatkan alasan. Aldi terang-terangan menolak perjodohan mereka di depan para orang tua karena keadaan tersebut. Alasan yang dikemukakan adalah tidak ingin berjodoh dengan pacar orang. Mira yang mendengar alasan penolakan itu, berjanji akan membuat anaknya putus dari Brandon. Memgultimatum Maya untuk benar-benar memutuskan pacarnya itu. Meski tidak rela, gadis itu melakukannya lewat sambungan telepon. Dengan berat hati Brandon pun menerima, meskipun berjanji tidak akan melupakannya. Masalah pun selesai, Aldi tidak bisa menolak, Maya tetap menjadi calon istrinya dan tetap mendapatkan bantuan dari Farid. Setelah lulus SMA, Maya pun berangkat ke Jakarta. Dia tinggal dengan di rumah pakdenya selama kuliah. Aldi sendiri adalah senior gadis itu, bahkan jadi panitia penerimaan mahasiswa baru. Tetapi laki-laki itu tidak ingin teman kampus mereka tahu hubungan persaudaraan juga masalah perjodohan keduanya. Ada seorang gadis bernama Fara (20 tahun) yang sedang dekat dengannya. Sebenarnya Maya tidak perduli, hanya kesal karena dia harus putus dari Brandon sedangkan sepupunya tetap dekat dengan perempuan lain. Selanjutnya, hari-hari Maya harus lebih sering berhadapan dengan keluarga pakdenya. Sebenarnya gadis itu cukup nyaman tinggal di sana. Kedua sepupunya yang lain, yang bernama Aina (19 tahun) dan Reva (15 tahun) juga budenya yang bernama Vira (50 tahun), bersikap baik kepadanya. Hanya Aldi yang sedari awal selalu menyulitkannya. Mereka diwajibkan ke kampus bareng, itu tidak disukai oleh Aldi. Jadi setiap sudah jauh dari kompleks rumah, Maya diturunkan di pinggil jalan, kemudian ditinggalkan untuk menjemput Fara. Sedangkan gadis itu meneruskan perjalanannya dengan ojek. Awalnya dia kesulitan, tetapi memilih menikmati keadaannya. Aldi pun membiarkan Maya dibulli oleh Fara dan ganknya. Awalnya pun gadis itu memilih menyingkir dan menghindari bertemu dengan mereka. Tetapi lama-lama Maya kesal dan melawan. Terjadi perseteruan yang menyebabkan gadis itu dapat teguran dari dekan, mengingat Maya adalah mahasiswa yang diterima dari jalur prestasi. Farid pun sempat dipanggil dekan karena itu. Gara-gara hal itu, teman mereka tahu hubungan persaudaraan mereka. Tetapi Aldi tetap tidak mengakui perjodohan mereka saat ditanya oleh Fara tentang hubungannya dengan Maya. Hanya bilang mereka sepupu, tidak lebih dari itu. Farid menegur keras Maya tanpa mau mendengar klarifikasi darinya. Aldi pun tidak berusaha membantunya. Karena hal itu, membuat gadis itu bertekad untuk tidak lagi terlalu membebani keluarga pakdenya. Dia mencari kerja part time sebagai tutor bimbingan belajar di sebuah lembaga. Uang saku dari Farid tidak lagi disentuhnya, karena honornya sebagai tutor sudah cukup menghidupinya. Sedikit demi sedikit, dia tidak menggunakan fasilitas di rumah pakdenya. Bahkan makan pun dia usahakan tidak lagi dari rumah tersebut. Dia beli bahan makanan yang simpel untuk dimasak sendiri, sambil sesekali memberikan uang gas kepada asisten dapur, meskipun sempat ditolak tetapi gadis itu memaksa. Hanya tempat tinggal dan biaya kuliah dia masih ditanggung pakdhenya. Maya pun memilih pergi kuliah dengan ojek online yang sudah janjian di luar rumah. Pulang pun lebih sore karena harus ngajar. Semua itu dilakukan tanpa sepengetahuan Farid dan Vira selaku walinya. Setiap terpergok pulang dengan ojek, dia selalu beralasan mengerjakan tugas kuliah dan kasihan jika Aldi menunggunya. Farid dan Vira percaya, tetapi tidak dengan Aldi. Apalagi dia mendapatkan info dari asisten dapur, tentang Maya yang beli bahan makanan sendiri dan ikut menbayar gas di dapur. Tentu saja dia curiga, dan menebak gadis itu open BO untuk mendapatkan itu semua. Beberapa hari setelah menyelidiki, Aldi baru sadar jika Maya berusaha mandiri dengan cara kerja paruh waktu sebagai tutor di lembaga belajar. Dia pun melaporkan temuannya kepada Farid. Sepupunya itu pun dipanggil untuk klarifikasi. Merasa sudah terlanjur ketahuan, Maya pun mengakuinya. Alasan yang dikemukakan adalah ingin mandiri dan memang senang mengajari orang lain Bahkan minta ijin untuk bisa kost. Farid akhirnya mengijinkan keponakannya bekerja paruh waktu, tetapi tidak boleh keluar dari rumah mereka. Aldi sendiri menyadari jika sepupunya itu gadis yang luar biasa. Pandangannya tentang Maya pun berubah. Aldi pun jatuh cinta kepada Maya, dan mulai merubah sikapnya. Yang paling pertama, dia memutuskan tidak lagi bersama Fara. Lalu mengejar cinta sepupunya. Dia sendiri yang membela Maya dari bulian Fara, meskipun itu tidak perlu. Karena sepupunya sudah bisa melawan sendiri. Tentu saja Fara tidak terima dan semakin keras melakukan pembulian. Maya sendiri belum menerima cinta Aldi karena sikap Fara, juga Brandon yang diam-diam masih menghubunginya. Namun Aldi pantang menyerah untuk mengejar cintanya. Bahkan akhirnya bisa membuat Fara tidak lagi mengganggunya. Dia pun selalu siaga membantu Maya, meskipun tidak bisa menghalangi Brandon yang terus mengejar Maya. Maya yang melihat perubahan sikap kakak sepupunya pun mengalami dilema. Apalagi di hatinya mulai merasa sedikit tertarik kepada kakak sepupunya itu. Sempat dia bingung untuk memilih, bertahan dengan Brandon tetapi terhalang restu keluarga, atau berpaling kepada Aldi yang sudah berubah baik dan keluarganya selalu support hidup dirinya dan Mira. Lagipula, kakak sepupunya sudah menyatakan cinta dan melamarnya. Akhirnya, setelah menimbang dan melihat ke dalam hatinya, Maya mantap memilih Aldi. Lagipula, bukankah sebuah hubungan akan terasa indah jika direstui oleh orang tua. Maka ketika mengantarkan Aldi wisuda, Maya menerima lamarannya.

Share