Try new experience
with our app

INSTALL

KLAKLIK 

Romance

32

Menggapai Bintang (Sinopsis)

Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan Reisya Almahyra, atau Echa yang berubah drastis karena rasa cintanya yang berlebihan. Awalnya hidup Echa normal-normal saja. Dia bisa bergerak, dan berbicara layaknya kebanyakan orang. Namun, sebuah peristiwa mengubah dirinya yang sehat menjadi lumpuh, dan tak bisa bicara seperti mayat hidup. Semua berawal dari rasa suka Echa terhadap seorang penyanyi ibukota bernama Arjuna Rafasya, atau Juna. Echa menyukai Juna karena suaranya yang indah, visualnya yang enak dipandang, serta tutur katanya yang manis. Tak jarang Echa membayangkan dirinya bisa bersanding dengan Juna, dan tak jarang pula Echa memimpikan bertemu dengan Juna dalam tidurnya. Namun, Echa tahu itu tak mungkin menjadi nyata karena dia hanyalah orang biasa. Sedangkan Juna seorang artis papan atas. Suatu hari Echa mendapatkan berita bahwa Juna mengadakan konser untuk memperingati 5 tahun dirinya berkarir. Sebagai fans berat Echa sangat ingin bisa menghadiri konser tersebut. Namun, wanita 20 tahun itu hanyalah seorang karyawan biasa dengan upah kecil. Echa pun nekat menggadaikan motor pemberian tunangannya — Kang Agus untuk bisa pergi ke Jakarta. Ya, setidaknya sekali saja Echa ingin bertemu dengan Juna sebelum dirinya resmi terikat dengan Kang Agus. Namun, ternyata Kang Agus mengetahui aksi Echa yang telah menggadaikan motor. Kang Agus pun marah. Dia memutuskan Echa, dan mendoakan agar Echa tak pernah bahagia karena Kang Agus pikir rasa suka Echa terhadap Arjuna sudah sangat berlebihan, dan tak wajar. Echa tak peduli pernikahannya dengan Kang Agus yang sudah direncanakan matang-matang gagal. Yang terpenting dalam otaknya dia bisa ke Jakarta untuk bertemu Juna. Hari yang ditunggu tiba, Echa pergi ke Jakarta dengan harapan dirinya bisa bahagia setelah melihat idolanya secara langsung. Namun, nyatanya semua tak berjalan sesuai harapannya. Tiket yang dibeli Echa ternyata merupakan tiket palsu, atau tak resmi yang dijual oleh oknum penipu. Dengan hati hancur karena tak bisa menonton konser Juna. Echa tetap menunggu di depan venue konser, dan secara kebetulan atau memang Echa beruntung tiba-tiba dia bertemu Arjuna ketika konser usai. Echa menyapa Juna, dan meminta pertanggung jawaban karena tiket yang dibelinya palsu, padahal harga tiket itu lumayan mahal. Namun, ternyata Juna tak simpati pada Echa, laki-laki itu malah meledek Echa. Echa pun marah terhadap Juna, dia kecewa karena sifat Juna dibalik layar tak sesuai dengan yang Echa lihat di layar handphonenya. Echa menyiram Arjuna dengan minuman yang dia bawa, sehingga Echa pun diusir oleh asistennya Juna. Dengan hati yang patah, dan di malam yang hujan. Echa memutuskan akan kembali ke kampung halamannya. Dia juga sudah berniat akan meminta maaf kepada kang Agus. Namun, nahasnya Echa malah kemalingan. Semua identitas dan handphone yang dia taruh dalam tas dibawa kabur oleh maling. Echa berusaha mengejar maling itu, hingga dia tak menyadari ada sebuah mobil melaju ke arahnya. Echa tertabrak, terpental, hingga tak sadarkan diri. Beberapa hari Echa tak sadarkan diri di rumah sakit. Begitu dia membuka mata. Dia melihat sosok Arjuna ada di depannya. Namun, saat laki-laki itu mengenalkan dirinya. Echa sadar bahwa laki-laki itu bukanlah Arjuna, melainkan dia adalah kembaran Juna yang bernama Dirgantara Raditya Rafasya atau Tara. Sialnya, akibat kecelakaan itu Echa mengalami kelumpuhan, dan dia juga tak bisa berbicara untuk memberitahu siapa dirinya. Tara yang merasa bersalah akhirnya membawa Echa ke kediamannya. Di rumah besar itu Echa dirawat oleh seorang suster khusus, yang membantu dirinya agar bisa cepat sembuh. Namun, Tara juga banyak meluangkan waktu untuk melihat keadaan Echa. Tara berulang kali meminta maaf pada Echa. Dia menghibur Echa, dan menjadikan Echa tempat curahan hatinya. Dari situ Echa tahu, kalau Tara berbeda dengan Juna. Tara orang yang mempunyai hati mulia, namun dia tak suka keramaian, dan tak pandai bergaul, dan Echa lah orang pertama yang menjadi tempat ternyaman bagi Tara. Tak lama Juna kembali saat Tara tak ada dirumah. Awalnya Echa pikir dia adalah Tara, tapi melihat penampilan, dan sikapnya Echa tahu bahwa itu adalah Juna yang sempat dia idolakan. Juna begitu kaget dengan kehadiran Echa yang pernah menyiramnya. Dia langsung mengusir Echa dengan paksa, dan melempar Echa ke jalanan. Untung Tara kembali dan menyelamatkan Echa. Tara menjelaskan semua yang terjadi kepada Juna, dan meminta ijin agar bisa merawat Echa. Mereka sempat berdebat panjang, hingga akhirnya Juna mengiyakan dengan syarat Echa tak boleh merepotkannya. Di hari yang sama juga Echa mengetahui fakta bahwa Juna ternyata menjalin hubungan dengan seorang model cantik bernama Meira. Melihat kemesraan keduanya di depan mata sungguh membuat perasaan Echa campur aduk. Dia pikir dirinya akan bahagia jika bisa bertemu dengan Juna, tapi nyatanya hati Echa malah hancur. Echa merasa marah, kesal, dan benci terhadap Juna hingga tak sadar dia menangis , dan hal tersebut dipergoki oleh Tara. Tara menyadari bahwa Echa menyukai Juna karena selain melihat bukti Echa menangis, Tara juga mengetahui perasaan Echa dari kartu yang terkalung di leher Echa saat kecelakaan. Dimana gambar yang terdapat di kartu tersebut, adalah gambar Arjuna, dan disana tertulis kata "i love you Juna". Hari-hari terus Echa lalui di kediaman keluarga Rafasya, setiap hari pula dirinya bertemu dengan kedua laki-laki kembar berbeda karakter. Tara yang selalu perhatian padanya, dan Juna yang selalu mendelikkan mata, dan menatapnya dengan jijik. Namun, anehnya walaupun Echa tahu sifat asli Juna. Hatinya tetap bergetar hebat saat mendengar suara merdu, dan melihat wajah Juna. Echa pun menampik rasa itu. Dia tak ingin menjadi orang bodoh dengan terus menerus menyukai Juna. Padahal jelas-jelas Juna merupakan penyebab semua kesialan yang menimpa dirinya. Echa terus mengikuti terapi hingga berminggu-minggu, hingga akhirnya dia mulai bisa menggerakkan tangannya secara perlahan. Namun, tetap saja dia belum bisa menulis dengan benar. Echa benar-benar frustasi dengan keadaannya, dan ingin segera pulang. Tak sadar Echa menangis kembali, dan kali ini yang melihatnya menangis adalah Juna karena tiba-tiba Tara menghilang, dan Juna lah yang diamanati untuk mengawasi Echa. Juna sepertinya mulai iba dengan Echa. Tak terduga Juna pun mulai menyemangati Echa, dan sebuah keajaiban pun terjadi Echa mulai bisa bersuara, walau masih terbata, dan kata yang pertama yang terucap oleh Echa adalah Juna. Sejak hari itu Juna semakin intens menghabiskan waktu dengan Echa, dan perkembangan Echa pun semakin pesat. Dia mulai bisa menggerakkan kembali tangannya, dan bicara. Ternyata kedekatan Echa, dan Juna tercium oleh Meira karena sejak intens merawat Echa. Hubungan Juna, dan Meira jadi renggang. Meira melabrak Echa, dan meminta Juna mengusir Echa. Namun, lagi-lagi Tara yang sempat menghilang kembali dan menolong Echa. Dia tak mengijinkan Juna mengusir Echa karena Tara berpikir Echa belum pulih sepenuhnya, dan tiba-tiba Tara juga mengungkapkan perasaannya pada Echa. Saat Tara menyatakan perasaannya, Juna pun sadar bahwa dirinya juga mulai menaruh rasa pada Echa. Echa yang tak tahu dengan isi hati Juna akhirnya menerima pernyataan cinta Tara. Tara begitu serius dengan Echa, bahkan dia meminta Echa langsung menjadi istrinya. Kabar pertunangan akhirnya terdengar ke telinga Nyonya Fairuz Rafasya yang berada di luar negeri. Nyonya Fairuz langsung kembali ke tanah air, dan begitu melihat bahwa calon menantunya hanyalah seorang wanita kampung dia pun terang-terangan menolak Echa untuk bersanding dengan Tara. Echa akhirnya dipulangkan ke kampungnya, karena dia sudah bisa bicara, dan menggerakkan tangannya. Hanya saja Echa masih harus berada di atas kursi roda. Kepulangan Echa ke kampung halaman membuat geger seisi Desa. Keluarga angkat Echa awalnya tak terima dengan kondisi Echa, tapi setelah ajudan Nyonya Fairuz memberi uang tutup mulut dengan nominal ratusan juta, keluarga angkat Echa diam dan menerima gadis itu kembali. Echa pun berniat meminta maaf kepada kang Agus, dan memperbaiki keadaan. Namun, ternyata Echa dikagetkan oleh fakta bahwa Kang Agus sudah menjalin kasih dengan orang lain. Bahkan Kang Agus berterus terang bahwa sebenarnya hubungannya dengan wanita itu sudah terjalin ketika dia masih bersama Echa. Kang Agus juga ternyata sengaja memanfaatkan kesalahan Echa untuk mengakhiri hubungan. Hati Echa kembali hancur mengetahui fakta itu. Bahkan Echa merasa sepertinya di dunia ini dirinya tak berhak untuk dicintai. Echa pun merobek semua gambar Juna yang ada di dalam kamarnya karena baginya sekarang hal itu tak dapat lagi mengobati rasa sakit di hati. Namun walau sudah mencoba menghapusnya, bayang Juna tetap ada dalam ingatan Echa ya. Bahkan rasa rindu semakin hari semakin terasa menggerogoti jiwa. Ternyata di Jakarta pun baik Juna, dan Tara sama-sama merindukan Echa. Juna akhirnya nekat, dan memutuskan untuk menyusul Echa ke Desa dengan alasan dia ingin merasakan suasana pedesaan. Hari-hari indah dan romantis Echa lewati dengan Juna, walau hanya sekedar teman rasanya Echa bahagia. Namun, tak dipungkiri bahwa hatinya ingin lebih menjadi sekedar teman Juna. Namun, kebahagiaan itu tak berlangsung lama karena Meira datang. Meira dengan dibantu Kang Agus membuat rencana jahat untuk mencelakakan Echa. Namun, ternyata Juna menyelamatkan Echa. Juna mengorbankan dirinya hingga dia sendiri yang terluka parah. Ketika kejadian terjadi Tara datang, namun ternyata kondisi Tara sedang tak baik-baik saja. Jadi selama ini Tara menyembunyikan bahwa dirinya mengidap penyakit lemah jantungnya dari Echa. Kedua saudara kembar itu pun dibawa ke Rumah Sakit untuk ditangani. Juna mengalami luka parah yang mengakibatkan dia mengalami brain death. Nyonya Fairuz begitu terkejut mendengar musibah yang menimpa anak kembarnya. Echa mencoba menguatkan Nyonya Fairuz, dan untunglah kali ini Nyonya Fairuz sadar dan menerima kehadiran Echa. Nyonya Fairuz tak ingin kehilangan kedua anaknya, dia meminta dokter menyelamatkan kedua anaknya. Namun, ternyata Tuhan berkata lain Juna tak bisa bertahan lagi, dan dia sudah berwasiat akan mendonorkan organ tubuhnya untuk kesembuhan sang adik, yaitu Tara. Kematian Juna merupakan pukulan berat bagi Echa. Apalagi setelah mengetahu fakta bahwa sebenarnya di hari kejadian Juna hendak mengatakan isi hatinya pada Echa. Bahkan dia sudah menciptakan lagu spesial untuk gadis itu. Di mana isi lagu tersebut merupakan pengakuan isi hatinya terhadap Echa. Juna juga seolah tahu bahwa waktunya tak lama lagi karena dia sempat meninggalkan wasiat kepada Tara untuk membahagiakan Echa jika dirinya tiba-tiba tidak ada. Echa tak bisa menerima Tara karena hatinya masih sangat mencintai Juna. Dia memilih untuk sendiri dulu hingga hatinya bisa berdamai, serta ikhlas dengan kepergian Juna. Setelah berbulan-bulan barulah Echa bisa menerima Tara, dengan apa adanya Tara, tanpa ada bayang-bayang Arjuna.

Share