Try new experience
with our app

INSTALL

KLAKLIK 

Romance

19

TAKDIR MENGUBAH NASIB ( sinopsis )

Seorang gadis, anak pertama dari dua bersaudara. Putri dari seorang pengusaha ayam petelur di sebuah desa yang bernama Suka Maju. Gadis itu bernama Jelita Azzahra, dia berusia 18 tahun, gadis itu sangat periang, baik, dewasa, dan penyayang. Sore itu dia sedang berada di rumah hanya dengan adik laki-lakinya dan dua orang pembantu yang bekerja di rumah yang cukup besar itu. Lantaran kedua orang tuanya sedang mengirim telur ayam ke kota sebelah. Namun, secara tiba-tiba gawainya berbunyi. Saat ia melihat ke layar handphone itu, nomor yang memanggil tidak ada namanya. Tanpa rasa curiga Jelita mengangkat telepon tersebut, dan ternyata yang menelponnya adalah pihak kepolisian. Mereka memberi informasi mengenai kecelakaan tunggal yang dialami oleh kedua orang tua Jelita. Walaupun belum percaya sepenuhnya dengan kabar tersebut, Jelita berusaha mencari tahunya sendiri. Bersama adik dan kedua art yang bekerja di rumah itu, Jelita berangkat ke rumah sakit yang ada di pusat kota. Betapa hancur dunia gadis itu, saat mengetahui kenyataan yang terjadi. Bahwa bapaknya yang membawa mobil meninggal di tempat, sedangkan ibunya meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. Akibat kecelakaan itu, terjadi kerugian yang besar dalam usaha yang dijalankan oleh orang tua Jelita. Namun, masih ada tabungan khusus yang disiapkan oleh orang tuanya untuk biaya kuliah nanti, sehingga bisa menutup kerugian yang terjadi. Padahal satu minggu lagi Jelita akan lulus sekolah tingkat menengah atas. Apalah daya jika takdir telah merubah nasibnya, dengan terpakainya uang itu membuat Jelita tak bisa lagi kuliah. Apalagi masih ada adiknya, yaitu Kenzi Alfaro. Seorang anak laki-laki yang berusia sepuluh tahun, yang mempunyai sifat cuek tapi baik ini, masih sekolah di kelas 4 SD, yang di mana semenjak kepergian orang tuanya kini menjadi tanggung jawab Jelita juga. Jelita pun tak ingin terlalu lama terlarut dalam kesedihannya, karena ada adik laki-lakinya itu yang masih harus diperjuangkan. Sepeninggal orang tuanya, Jelita menjadi berubah kehidupannya. Dari yang biasanya hanya fokus belajar dan sekolah, tanpa memperdulikan usaha ayam milik bapak dan ibunya. Sekarang ia benar-benar harus terjun ke dunia pekerjaan itu, memang banyak ruginya pasca kecelakaan itu terjadi. Namun, hal tersebut tak menyurutkan niat dan semangatnya untuk tetap membangun usaha tersebut. Waktu terus berjalan, dan sudah tiga bulan berjalan setelah kepergian orang tuanya. Padahal usahanya kini sudah lebih membaik, tetapi secara tiba-tiba ada pihak bank yang datang ke rumahnya untuk menagih sejumlah hutang piutang kepadanya atas nama bapak dan ibunya. Lantaran Jelita tak merasa berhutang, gadis itu pun tak ingin membayarnya hingga terjadilah perdebatan antara petugas bank dan Jelita. Bahkan sampai membuat keributan yang mengundang perhatian warga sekitar. Dari situlah mulai banyak pergunjingan warga yang membuat mentalnya lemah, memang omongan tetangga seberpengaruh itu terhadap kehidupannya. Belum selesai masalah bank tersebut, sudah ada masalah baru lagi. Satu persatu ayam di kandang yang menjadi pusat pemasukannya kini mulai mati, banyak yang terkena virus dan keadaan itu menambah kerugian yang dialami oleh Jelita. Hampir setiap malam gadis itu menangis, meratapi nasibnya. Mengapa setelah kepergian kedua orang tuanya masalah terus saja mendera, ingin rasanya ia menyerah saja. Sampai di suatu malam saat dirinya baru saja bisa tertidur, tiba-tiba ada suara di depan rumahnya yang berteriak "kebakaran".  Tentu saja hal tersebut sangat membuat Jelita dan seluruh isi rumah terkejut, mereka semua mengira kalau yang kebakaran adalah rumah yang ditempati. Ternyata yang kebakaran adalah kandang ayam petelur milik Jelita yang merupakan sumber mata pencahariannya selama ini. Jelita dan semua penghuni rumah segera berlari ke kandang yang letaknya tak begitu jauh dari rumah itu, lebih tepatnya ada di area persawahan pinggir desa. Hancur sudah semuanya, usaha satu-satunya yang ia miliki hilang tak tersisa. Untuk memulai kembali dibidang yang sama, butuh modal yang besar sedangkan kehidupan terus berjalan. Akhirnya, Jelita harus berani mengambil sebuah keputusan, gadis itu menjual tanah dibawah kandang ayam. Lalu menjual rumah peninggalan orang tuanya untuk membayar hutang dan menggaji karyawan sebelum mereka semua diberhentikan. Sisanya ia gunakan untuk membeli rumah subsidi kecil-kecilan. Di rumah yang baru serta lingkungan yang baru, Jelita mulai bekerja di sebuah pabrik sepatu yang terletak tidak jauh dari rumah barunya. Jelita hanya tinggal berdua saja dengan Kenzi, semua kebutuhan Kenzi dia yang mengaturnya. Mulai dari masak, nyuci, bahkan biaya sekolah Kenzi pun dia lah yang menanggung. Bekerja di pabrik sepatu bukanlah hal yang mudah, selain ia harus terampil dan cekatan. Tekanan dari supervisornya pun juga harus dihadapi setiap hari, semua kinerjanya sangat dinilai. Selain itu, target penjualan dari pabrik juga harus terpenuhi setiap minggunya. Walaupun lelah dan terkadang ingin menyerah, tetapi bagi Jelita harus tetap semangat sebab ada adiknya yang harus ia pikirkan masa depannya. Pada suatu waktu, di pabrik tempatnya bekerja ada kunjungan dari pemiliknya. Namun, yang terjadi hari itu Jelita telat sebab motor yang ia kendarai pecah ban saat hendak berangkat ke pabrik. Alhasil Jelita mendapatkan surat peringatan dari pabrik, dan yang menarik dalam kejadian itu, Jelita jadi terlihat mencolok di hadapan bos besar pemilik pabrik. Bahkan bosnya yang diketahui bernama Abyasa Permana, mulai tertarik dengan sosok Jelita ini. Tak tanggung-tanggung, Aby mulai menyuruh anak buahnya untuk mencari tahu tentang siapa Jelita dan bagaimana karakternya. Begitu Aby tahu tentang jati diri Jelita, pria blasteran berdarah campuran Indo Arab itu tambah terkesan dengan karyawannya tersebut. Lantaran selalu mendapatkan tekanan dari orang tuanya untuk segera menikah, maka Aby tak mau mencari terlalu banyak kriteria. Baginya yang terpenting adalah sikap dan perilaku yang baik, juga berasal dari keluarga yang baik tentunya. Aby pun memutuskan untuk mempersunting Jelita, setelah beberapa kali melakukan pendekatan dengan gadis itu. Akan tetapi, jalan mereka berdua ternyata tidak semulus jalan toll. Pilihan Aby ini sempat ditolak oleh bundanya sendiri, karena Jelita bukan dari kalangan yang berada, jelas saja membuat eksistensi sebagai keluarga kaya menjadi sedikit terganggu. Apalagi Aby ini merupakan anak laki-laki sendiri, kedua kakaknya perempuan semua. Jadi, Aby lah yang diharapkan untuk menjadi pemimpin perusahaan menggantikan  ayahnya setelah pensiun. Abyasa Permana, usia 30 tahun pemilik dari perusahaan sepatu dan memiliki 6 kantor cabang, dia adalah orang yang bijaksana, baik, tegas, dingin dan selalu berambisi tinggi. Dari sifat-sifatnya ini lah, yang membuatnya disegani oleh banyak pengusaha di kalangannya. Walaupun bunda dan kedua kakak perempuannya menentang pernikahan dengan Jelita, jelas itu tak menyurutkan niatnya. Jelita memang harus menelan pil pahit, bahwa mertua dan kedua kakak ipar tidak menyukainya. Sampai suatu ketika Jelita melahirkan seorang bayi laki-laki, yang ia beri nama Lingga putra permana. Bayi tersebut sangat mirip dengan ayahnya, dan semenjak kelahiran bayi Lingga membuat pandangan bunda Aby yang bernama Yunita serta kedua kakak iparnya menjadi berubah. Kehadiran baby Lingga benar-benar membuat suasana di rumah mewah itu sangat berwarna. Apalagi Lingga merupakan cucu laki-laki satu-satunya di keluarga tersebut. Akhirnya perjuangan kisah cinta Jelita dan Aby berbuah manis, kehidupan mereka pun kini mulai terlihat harmonis. Termasuk bunda dan kedua iparnya sudah menerima Jelita dengan sangat baik.

Share