Contents
KLAKLIK
Drama
Duri Dalam Daging (sinopsis)
Rani gadis baik yang sering mengalah, Rani bahkan merelakan sebuah kebahagian sendiri demi kebahagiaan orang tersayang. Rasa dendam pada Rani tumbuh, setelah mengetahui bahwa adik kandungnya berselingkuh dengan calon suaminya. Rani tak menyangka adik kandungnya bisa berbuat seperti itu, kalau dipikir-pikir ini juga kesalahan Rani tidak langsung memperkenalkan calonnya tersebut. Suatu hari Herman mendatangi rumah Rani, sebelumnya Herman sudah menghubungi Rani tapi ponsel Rani tidak aktif. Merasa ada yang aneh Herman bergegas mengunjungi rumah Rani, sayang dirumah itu hanya ada Rina. Gadis cantik berhijab membuat Herman jatuh cinta pada Rina, Rina yang asing melihat kedatangan tamu menanyakan siapa tamu tersebut. Tidak mengaku sebagai kekasih, Herman justru mengaku sebagai kurir paket. Kebetulan Herman membawa hadiah untuk diberikan Rani. Sejak saat itulah hubungan Rina dan Herman semakin dekat, Herman tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mendapatkan Rina. Sedangkan Rina yang termakan bujuk rayu dari Herman langsung menerima ajakan untuk berpacaran, hubungan mereka semakin dekat. Suatu hari Rina meminjam ponsel milik kakaknya Rani ingin meminta hotspot, karena data ponsel Rina habis. Rina menemukan sebuah kenyataan baru bahwa Herman yang menjadi kekasihnya juga merupakan kekasih kakaknya, Rina mengembalikan ponsel milik Rani. Rina mencari penjelasan dari Herman, Herman bercerita panjang lebar membuat Rina semakin tak habis pikir dengan Herman. Merasa dibohongi Rina memutuskan hubungan dengan Herman, mau dilanjutkan pun tidak akan bisa. Karena Herman dengan Rani kakaknya sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan, ya Rani pernah bercerita beberapa hari yang lalu bahwa kekasihnya akan segera melamar. Herman tidak terima dan mengancam Rina untuk memberitahu pada Rani tentang hubungan mereka, merasa terancam Rina memutuskan untuk berdiam diri dan terus berhubungan dengan Herman. Sepandai-pandainya Herman bersandiwara, hubungan dengan Rina akhirnya terbongkar juga. Melihat Herman berduaan dengan Rina membuat darah Rani mendidih, pernikahan dengan Herman yang tinggal hitungan jari itu terpaksa dibatalkan. Rani yang merasa dikhianati dengan 2 orang sekaligus, membuat Rani sakit hati. Rani yang begitu menyayangi Rina melayangkan sebuah tamparan tepat di pipi Rani. Bagaimana Rina tidak marah, adik yang selama ini dipercayainya ternyata merupakan duri dalam daging. Padahal semua persiapan sudah matang, dari dekorasi, catering, juga souvenir sudah Rani bayar setengahnya. Merasa bersalah Rina memutuskan hubungan tepat saat Rani memergoki mereka berdua, rasa benci pada Rina membuat Rani murka hingga menampar Rina. Rina hanya bisa menangis meratapi apa yang sudah terjadi, andai waktu bisa diulang Rina tidak akan pernah menerima Herman begitu saja. Tangis Rina tak membuat Rani iba, mendengar suara ribut-ribut para warga berdatangan. Danu Ayah dari Rina dan Rani memasuki ruang keluarga, betapa kagetnya Danu mendapati kedua putrinya yang merebutkan seorang lelaki. Merasa geram Danu mencoba menengahi pertengkaran itu, sayang sebuah teko tersenggol oleh Rina dan mengenai Danu. Rani semakin marah, bahkan Danu sampai terluka gara-gara perbuatan Rina. Rani yang marah ingin memukul Rina, namun dihentikan oleh Darti sang Ibu. Darti tidak ingin membuat keributan semakin terekspos oleh warga sekitar, tanpa bertanggung jawab Herman ngacir pergi begitu saja. Rina mencoba menebus kesalahan dengan mengobati luka Danu, sedangkan Rani berusaha membubarkan kerumunan para warga. Mereka semua akhirnya bubar, Rani masuk ke kamarnya, menatap ke arah kaca yang menampilkan wajah cantiknya. Pantas saja Herman lebih memilih Rina, karena paras Rina lebih cantik dari Rani. Rani mengacak rambutnya dengan gusar, hatinya benar-benar sakit. 2 tahun Rani berpacaran dengan Herman, bahkan Rani tetap setia harus hancur dalam sehari. Rani menatap wajahnya dengan seksama, senyum terbit di wajah Rani. Balas dendam! Itulah yang ada dipikiran Rani saat ini, Rani akan membuat Rani Merasakan derita yang setimpal. Esok paginya Rani menjalani hari-hari dengan biasa seolah tidak terjadi apapun, Rani membersihkan rumahnya yang terlihat berantakan dan sangat kotor. Sementara itu Rina sudah dari pagi mengantarkan Darti untuk berbelanja, bagaimanapun hidup terus berjalan. Sesalah apapun Rina pada Rani, Rina tetap melanjutkan hari-hari seperti biasanya. Padahal Rina mendambakan sosok laki-laki lain, laki-laki itu bernama Dion. Dion merupakan laki-laki yang taat agama, Dion juga merupakan tetangga Rina. Gara-gara bujuk rayu Herman membuat Rina akhirnya memilih Herman, padahal Dion mengajak Rina untuk taaruf. Semua rencana itu gagal saat mengetahui kabar bahwa Rina sudah memiliki pasangan, Dion membatalkan taaruf itu membuat Rina semakin sedih. Akibat Herman membuat hidup 2 perempuan sekaligus hancur, apalagi Rina harus menelan pil pahit bahwa kakaknya pasti tidak akan memaafkan perbuatan Rina ini sampai kapanpun. Semalaman Rina terus saja menangis membuat matanya menjadi bengkak. Bahkan saat ini Rina menjadi pusat perhatian orang-orang, tapi Rina tidak memperdulikannya. Darti melihat anaknya yang begitu frustasi merasa iba, mau dibelapun ini memang kesalahan Rina. Darti memilih untuk mengelus pundak Rina, memberikan Rina sedikit kekuatan untuk melewati ini semua. Merasa tak berguna Rina menghapus air matanya dengan kasar, Rina memutuskan menyibukkan diri. Biasanya Rina menghabiskan waktu bersama Rani, kali ini berbeda Rina memilih untuk pergi mengantarkan Darti ke pasar. Semantara Rani memutuskan untuk tinggal dirumah membersihkan rumahnya. Kehangatan yang dulu ada seolah sirna begitu saja, bahkan Rani tidak menyapa Rina sama sekali. Rina sadar mungkin Rani membutuhkan waktu hanya sekedar bertegur sapa, selesai bersih-bersih Rani memutuskan untuk mandi. Rani harus menjaga tubuhnya agar tetap terlihat segar, bahkan biasanya Rani yang hanya mandi hari ini memutuskan untuk luluran. Memanjakan tubuh serta mukanya agar terlihat lebih fresh dan segar. Jangan sampai orang-orang melihat Rani terpukul lantas membuat Rani semakin memelas, merias diri di depan cermin sambil memikirkan balas dendam apa yang akan Rani tempuh. Sebuah suara membuat Rani terlonjak kaget, pasalnya hanya dirinya dan sang Ayah yang ada dirumah. Rani mengecek keluar, tidak ada tanda apapun. Rani berpikir kembali bahwa pendengarannya tidak salah, Rani mengecek kamar mandi tidak ada apapun. Bahkan kamar Rina Pun tidak ada apapun, Rani mengecek ke ruang tamu juga tidak ada apapun. Merasa dikerjai Rani memutuskan untuk membuat makanan, entah kenapa dari tadi Darti dan Rina tidak balik-balik padahal hari sudah beranjak siang. Rani memasak nasi goreng, karena tidak ada bahan untuk Rani masak. Sedangkan cacing di perutnya sudah demo minta untuk diisi, tak lupa Rani membuatkan satu porsi untuk Ayahnya yang berada di kamar. Tumben amat jam segini Danu masih berada di kamar, padahal ini tidak hari minggu. Harusnya kan Danu pergi kerja, mungkin memang sedang diliburkan pikir Rani. Nasi goreng itu akhirnya jadi juga, tak lupa Rani menyiapkan air putih. Rani membawa nasi goreng tersebut ke kamar Danu, betapa terkejutnya Rani melihat apa yang ada di depan matanya. Rani panik harus berbuat apa, menghubungi Rina pun tak bisa.Rani semakin geram pada Rina, akhirnya Rani memutuskan untuk meminta bantuan warga. Sampai rumah sakit Rani masih menghubungi Rina, karena tidak diangkat Rani memutuskan mengirim pesan saja. Dokterpun keluar menyatakan bahwa Danu meninggal dunia, bagaikan tersambar petir Rani keluar dengan amarah. Kejadian ini semakin membuat Rani membenci Rina. Beberapa tahun berlalu Rani sebagai anak perempuan pertama menggantikan Ayahnya, sebagai tulang punggung keluarga. Semenjak Ayahnya meninggal Darti mengalami sakit keras, Rani semakin membenci Rina. Bahkan kini Rani harus menjadi pelacur agar Ibunya bisa mendapatkan perawatan, Rani tidak pernah mengenyam pendidikan. Maka jadi pelacurlah jalan ninjanya, hanya itu juga gaji yang cukup besar. Rani tidak mungkin menyuruh Rina mencari kerja, bagaimanapun salah satu diantara mereka harus ada yang menemani Darti. Bulan demi bulan berlalu, Rani mendapat kabar bahwa Rina akan segera menikah dengan seseorang yang bernama Gibran. Kabar itu pula membuat Darti sembuh dari sakitnya, hati Rani bergemuruh. Pernikahan Rina dengan Gibran berjalan dengan lancar, hingga pertengahan bulan pernikahan mereka terjadi masalah. Rina mulai mencurigai Gibran bermain dengan perempuan lain, benar saja ternyata Gibran memiliki perempuan lain yaitu Rani kakak kandungnya sendiri. Rina bingung harus bagaimana menyelamatkan pernikahanya, Rina yakin bahwa Rani mendekati Gibran karena Gibran merupakan pewaris tunggal. Gibranpun tergoda dengan Rani karena parasnya juga bentuk tubuhnya yang lebih menggoda, Gibran mendapat kepuasan dari Rani yang tak diperoleh dari Rina. Rina sudah berbicara baik-baik, namun Rani tak mengindahkannya. Rani justru semakin terang-terangan membuat Rina geram, Rina mencoba menyelamatkan rumah tangga yang sudah diujung tanduk itu. Rina mencoba menggunakan media celana dalam Gibran agar Gibran bisa luluh, beberapa hari kemudian Rani menyerah. Rani tak kuat jika harus bolak-balik pergi ke dukun hanya agar Gibran mau dengan Rani, namun Gibran yang sudah tergila-gila oleh Rani sebab pengaruh dukun itu tidak terima. Hari berikutnya Rina jatuh sakit, merasakan dadanya yang begitu nyeri dan nafasnya yang tersengal. Apalagi corona sedang melanda membuat Rina semakin takut, kesempatan ini membuat Gibran memiliki ide gila. Semakin hari Rina semakin lemas, Gibranpun membawa Rina pergi kerumah sakit. Gibran bersekongkol dengan dokter, supaya dokter menyuntikkan racun ketubuh Rina. Benar saja detik itu juga Rina terenggut nyawanya, mendengar kabar bahwa Rina meninggal membuat Rani curiga. Rani menyesal telah berselingkuh dengan Gibran, merasa sudah aman Gibran kembali mendekati Rani. Rani tidak mau lagi menerima Gibran membuat Gibran merasa dipermainkan, saat Gibran ingin menghancurhan Rani. Arwah Riba terus menghantui Gibran yang membuat Gibran menjadi gila, semenjak kematian Rani bukan membuat Rani tobat justru Rani semakin menggila. Sampai akhirnya Rani terdiagnosa kista pada area kewanitaanya. Demi mengobati Rani, Darti Ibunya mencarikan uang kemana-mana hingga terlilit hutang yang banyak. Semua itu membuat Rani frustasi hingga Rani melakukan bunuh diri, sebelum bunuh diri arwah Rina sempat menghampiri Rani. Sambil teraenyum membuat Rani menangis, setelah itu arwah Rina pergi. Beberapa menit kemudian Darti mendapati Rani yang sudah tergantung tanpa nyawa, Darti hanya bisa meratapi nasib orang-orang tersayangnya yang pergi dengan cara mengenaskan.
Share
.
Show Reply (0) Add Reply