Try new experience
with our app

INSTALL

KLAKLIK 

Romance

DIKIRA MISKIN SAAT REUNI

“Hati-hati jangan sampai jatuh. Tar bisa-bisa kamu harus jual diri buat gantiin kalau rusak,” tukas Dewi dengan gaya jumawanya. Aku hanya tersenyum miris. Memang benar aku tak punya. Pekerjaan sekarang pun hanya seorang guru TK. Namun, andai saja Dewi tahu salah satu alasan kenapa aku diwajibkan datang oleh Pak Faqih. Ada hal yang pastinya nanti akan membuat mereka tercengang dan menyesal sudah begitu mencibir dan merendahkanku. Aku pun lekas memberikan kue jatahku untuk Azril putra sahabatku---Harum yang baru datang. Kuberikan padanya karena dia hanya dapat jatah satu. Namun tiba-tiba suara seseorang yang familiar terdengar. “Ehmmm … tujuh tahun rupanya tak mampu membuat kebaikan kamu luntur, Yu. Inilah yang bikin kamu tuh selalu beda sama orang lain.” Aku menoleh dan seketika aku menelan saliva. Sosok tinggi tegap dengan alis tebalnya sudah berdiri tak jauh dari tempat kami berada. Tatapan itu mengarah ke arahku. Sorot mata yang rasanya masih sama dengan waktu tujuh tahun lalu. Lingga Bardion—lelaki yang sudah menjadikan alasan Dewi membenciku setengah mati—tengah tersenyum ke arahku.

Share