Gudeg Si Mbok (Sinopsis)

Gudeg si Mbok

Mbok Wisani sudah menjual gudeg sejak lahir. Ibunya yang janda melahirkan dirinya bahkan saat menjual gudeg di pinggir jalan kota Jogjakarta. Di usianya yang ke 72 tahun, Mbok Wisa ditemukan tewas di dapur saat bersiap hendak pergi berjualan. Siapakah yang membunuh Mbok Wisa? Apakah anak sulungnya yang baru bercerai dan dipecat dari pabrik rokok di kediri? Anak keduanya yang mempunyai istri tidak akur dengan Mbok Wisa dan tinggal di rumah yang sama? Mungkinkah menantu keduanya sanggup melakukan itu karena kebencian? Apakah Kameramen film dokumenter yang sudah empat hari ada di rumah Mbok Wisa untuk mendokumentasikan kehidupan Mbok Wisa, disamping itu dia juga adalah seorang mantan pembunuh dengan racun, serta memiliki tatapan mengerikan, yang sering dikatakan anak bungsu Mbok Wisa dari suami keduanya, Ambar.

Di samping berjualan gudeg pinggir jalan, Mbok Wisa memiliki sawah berhektare-hektare yang dikelola anak keduanya dan membuat anak itu enggan pindah dari rumah mereka. Belakangan anak sulungnya yang menggelandang setelah dipecat, berharap mendapat bagian untuk mengelola sawah itu. Sementara anak bungsunya adalah anak perempuan satu2nya, pewaris kaderisasi yang telah Mbok Wisa siapkan sejak lama.

Siapa yang tega membunuh nenek renta yang telah ditinggal kedua suaminya dengan cara sama: perselingkuhan itu.

Plot Twist

Pembunuh Mbok Wisa adalah Ambar, anak bungsu yang sangat dia sayangi. Hal itu Ambar lakukan supaya dapat terbebas dari keharusan kaderisasi penjual gudeg pinggir jalan seperti Mbok Wisa. Dia juga ingin menikah dengan seorang pemuda batak, anak bungsu dari keluarga batak yang harus tinggal bersama keluarganya di Tapanuli Selatan. Sementara Mbok Wisa memaksa Ambar menikah dengan pria jawa. Ambar tahu, pernikahannya pasti akan diatur sang ibu, sama seperti Masnya yang tinggal di rumah mereka.

Pembunuhan ini ternyata juga dilakukan oleh menantu Mbok Wisa, dari anak sulungnya, yang ingin membantu suaminya mendapatkan hak atas sawah, karena tahu yang menghalangi suaminya mendapat bagian sawah adalah Mbok Wisa sendiri. Dia membantu Ambar secara diam-diam.

Trivia

1. Pembunuhan terkuak atas informasi yang kameramen dan host film dokumenter amatir. Keduanya mengamati bukan sekadar kehidupan Mbok Wisa juga, tetapi hubungan antara mereka semua, hingga pembicaraan mengenai rencana pembunuhan itu secara samar mengarah ke sana antara Ambar dan mantan kakak iparnya yang berharap rujuk kembali, terekam oleh kameramen.
2. Kesempatan adanya seorang kriminal di rumah membuat Ambar bergerak di waktu tim film dokumenter itu berada di sana.
3. Suami kedua Mbok Wisa dinikahi saat Mbok Wisa berumur 48 tahun, sementara suaminya berumur 29 hanya karena Mbok Wisa ingin punya anak perempuan untuk meneruskan pekerjaannya menjual gudeg pinggir jalan.
4. Cerita ini merupakan misteri pembunuhan dibalut budaya yang akan terkesan segar dan unik, apalagi korbannya adalah seorang nenek penjual gudeg, sangat tidak biasa.
5. Padahal menantu dari anak kedua Mbok Wisa sudah berkali-kali mencoba membujuk mertuanya agar dia saja yang berjualan gudeg. Hal itu dilakukannya hanya karena dia tahu kalau Ambar mempunyai rencana hidup sendiri.
6. Suami kedua Mbok Wisa kabur bersama seorang biduan serta menjual sebagian sawah
7. Sawah yang dimiliki Mbok Wisa didapatkan dari hasil menjual gudeg pinggir jalan berpuluh tahun.
8. Gudeg Mbok Wisa masuk ke dalam menu warisan nusantara dan sering diminta menyediakannya untuk tamu presiden beberapa kali.
9. Mbok Wisa orang yang tegas karena keharusan hidup sejak kecil.