Try new experience
with our app

INSTALL

KLAKLIK 

Romance

Dilema Amadea (Sinopsis)

Salman seorang pemuda yatim piatu, bekerja sebagai sopir truk dari Depo Bangunan milik Haji Umar di Semarang. Salman bercita-cita kuliah di Mesir. Dia belajar bahasa Arab di sela-sela waktu bekerjanya, dengan membeli buku bekas di Toko Buku Pak Amin. Pak Amin mempunyai seorang anak gadis bernama Sarah, yang menyukai Salman dan Salman juga memberi perhatian pada Sarah. Kebetulan keduanya bersama-sama mengajukan beasiswa ke Mesir.

Haji Umar mempunyai dua anak, Airlangga dan Amadea. Airlangga sudah menikah dan punya anak, sedangkan Amadea masih SMA. Semua anak buah Haji Umar di Depo Bangunan mengetahui, kalau Amadea berpacaran diam-diam dengan Kevin–anak calon walikota. Salman–satu-satunya anak buah Haji Umar yang masih bujang, kerap dijodoh-jodohkan oleh teman-temannya, tapi Salman tidak peduli. Karena dibandingkan Sarah, Amadea jauh dari kata religius.

Beasiswa Salman dan Sarah diterima. Salman datang ke rumah Haji Umar, menyampaikan akan berhenti bulan depan untuk kuliah di Mesir. Haji Umar keberatan, karena Salman dinilai sebagai anak buah yang paling baik kinerjanya. Di saat bersamaan, Amadea–putri bungsu Haji Umar ditemukan pingsan di kamar mandi dalam kondisi berdarah. Haji Umar meminta bantuan Salman untuk membawa Amadea ke Rumah Sakit.

Ternyata Amadea berusaha melakukan aborsi dan bunuh diri, karena Kevin tidak mau bertanggung jawab. Kevin sendiri ketakutan karena Papa-nya sedang dalam masa kampanye pemilihan walikota sehingga kemudian dia memutuskan hubungannya dengan Amadea–begitu mengetahui Amadea tengah mengandung anaknya.

Haji Umar mendatangi Papa Kevin dan meminta Kevin bertanggungjawab. Papa Kevin menyangkal tuduhan Haji Umar. Haji Umar lalu mendapat teror yaitu Deponya dibakar, cucunya ditabrak lari dan rumahnya dirampok. Dan Amadea yang dalam perjalanan pulang dari Rumah Sakit diserang orang tak dikenal.

Haji Umar yang merasa khawatir dengan keselamatan putrinya lalu meminta Salman–yang selama peristiwa itu berlangsung menjadi sopir Haji Umar–untuk membawa Amadea sejauh mungkin. Salman menolak karena Amadea bukan muhrimnya. Haji Umar memohon pada Salman untuk menikahi Amadea, untuk menyelamatkannya dengan janji membiayai semua biaya hidup dan kuliahnya.

Salman dan Amadea pun dinikahkan, lalu Haji Umar menyuruh Salman membawa Amadea ke luar pulau, yaitu ke Sumatra tepatnya di kota Bandar Lampung. Mereka menempati rumah kerabat Haji Umar, yaitu rumah Umak Hani. 

Salman merasa canggung pada istrinya, sehingga memutuskan untuk tidur terpisah dengan Amadea. Sedangkan Amadea yang dalam kondisi depresi tidak memedulikan Salman, dan membuang cincin pernikahannya. Untung saja Umak Hani memahami kondisi Salman dan Amadea, dia pun melayani kebutuhan Salman dan Amadea. Amadea masih saja berusaha bunuh diri, tapi Salman selalu berhasil mencegahnya.

Suatu malam, Amadea mengalami pendarahan, dampak dari aborsi yang dilakukannya. Salman pun melarikan Amadea ke Rumah Sakit dengan menggendongnya, karena tidak ada kendaraan. Saat itu Amadea mulai menyadari bahwa hanya pada Salman dia bisa bergantung. Apalagi selama menunggui Amadea di Rumah Sakit, Salman lebih sering membaca Al Qur’an.

Sementara itu Sarah tidak mendapati Salman berangkat ke Mesir, padahal dia sudah menanti pertemuannya dengan Salman. Sarah berusaha menghubungi Salman, namun tidak berhasil. Untuk menyembunyikan keberadaan Amadea, Haji Umar menghancurkan ponsel Salman dan Amadea. Sarah yang kecewa karena Salman tidak muncul di Mesir, lalu mengirim fotonya melalui email Salman setelah mencari data Salman di data penerima beasiswa.

Amadea berangsur sembuh dan Salman pun mulai kuliah. Haji Umar mengirim berkas-berkas sekolah Amadea agar bisa melanjutkan SMA di Bandar Lampung. Setiap pagi Salman mengantar Amadea mengendarai motor, lalu dia pun kuliah. Salman selalu sampai rumah malam hari, yaitu ketika Amadea sudah tidur. Salman sebenarnya kebingungan harus bersikap bagaimana pada Amadea. Maka dia lebih banyak mengaji dan belajar. Namun dia selalu berusaha menemani Amadea di pagi hari.

Setelah informasi kelulusan SMA, Kevin tiba-tiba dinikahkan dengan anak gubernur oleh Papanya. Dan beritanya yang dipublikasi di koran terbaca oleh Amadea. Amadea menangis karena patah hati, dan Salman akhirnya mengetahui dengan siapa Amadea hamil di luar nikah dan kenapa dia harus membawa Amadea keluar dari Semarang. Salman menghubungi Airlangga dan menyampaikan kegundahannya. Bahwa ternyata Amadea masih mencintai Kevin.

Airlangga mengunjungi Salman dan Amadea, dan memberitahu Amadea bahwa sebenarnya Kevin menikahi anak gubernur karena kisahnya sama dengan Amadea. Yaitu anak gubernur itu juga hamil di luar nikah.

Amadea pun kembali menyadari bahwa Salman adalah suami yang sangat baik padanya. Dia lalu berusaha menggantikan tugas Umak Hani, apalagi Umak Hani sering sakit dan akhirnya diminta tinggal bersama anaknya di Jambi. Hubungan Salman dan Amadea mulai akrab, meski mereka masih tidur terpisah. Amadea pun melanjutkan kuliah di kampus yang sama dengan Salman.

Mereka menjadi lebih sering melakukan kegiatan bersama, dan mulai merasakan perasaan yang berbeda dari sebelumnya. Berangkat dan kuliah bersama, Salman selalu membantu Amadea mengerjakan tugas-tugas selama masa orientasi mahasiswa baru.

Suatu ketika Amadea membaca email di laptop Salman dan menemukan Salman dengan Sarah berbalas email. Amadea menyadari bahwa dia memang tidak sesempurna Sarah. Dan dia terkejut ketika Salman kemudian mengajukan beasiswa ke Mesir berdasarkan informasi dari Sarah. Amadea menduga bahwa Salman menjalin hubungan dengan Sarah.

Amadea cemburu dan merasa bahwa dia memang tidak pantas menjadi istri Salman. Atas nasehat Airlangga, Amadea mulai berubah lebih baik. Dia memakai kerudung seperti Sarah, dan ternyata hal itu membuat Salman senang.

Sementara itu Sarah berupaya keras mendapatkan surat panggilan beasiswa Salman. Karena Salman beralasan surat beasiswa sebelumnya tidak diterimanya, sehingga dia tidak bisa berangkat ke Mesir. Sarah yang pulang berlibur ke Indonesia, berniat mengantar surat panggilan beasiswa kedua untuk Salman. 

Kevin yang ternyata masih mencintai Amadea, berusaha mencari keberadaannya. Airlangga mengetahui itikad Kevin dan memberitahu Salman agar berhati-hati. Ternyata Kevin berhasil menemukan Amadea yang mulai kuliah di kampus yang sama dengan Salman. Dia nekad berangkat ke Lampung, meski Papanya melarang karena dia sudah punya istri.

Saat Amadea pulang kuliah, Kevin tiba-tiba menghadangnya dan membujuk Amadea agar kembali padanya. Namun kemudian Salman menjemput Amadea dan membawanya pulang. Kevin murka mengetahui ternyata Amadea ternyata sudah menjadi milik orang lain.

Amadea dilanda kebimbangan, karena Kevin ternyata masih mencintainya. Hubungannya dengan Salman menjadi canggung, apalagi kemudian Kevin kerap memata-matai mereka berdua saat berangkat dan pulang kuliah. Kevin yang cemburu bertekad merebut Amadea kembali. Berbagai upaya dilakukan Kevin untuk mengajak Amadea kembali ke Semarang.

Sarah tiba-tiba datang untuk menyerahkan surat panggilan beasiswa Salman. Kedatangannya membuat Amadea cemburu, apalagi Salman tidak mengaku pada Sarah kalau sudah menikah. Sehingga Salman dan Amadea pun bertengkar. Amadea meninggalkan rumah dan berniat kembali pada Kevin.

Tanpa diduga, malam saat Amadea meninggalkan rumah, Kevin menyewa preman untuk membakar rumah Salman. Salman berhasil selamat dan dilarikan ke Rumah Sakit oleh para tetangga, tapi rumah Umak Hani habis terbakar. 

Amadea berniat pulang ke Semarang dan memberitahu Airlangga bahwa tidak ada yang bisa dipertahankan lagi dalam rumah tangganya. Amadea masih teringat pada Kevin dan Salman berniat ke Mesir untuk bersama Sarah. Haji Umar yang mendengar kabar Amadea akan pulang ke Semarang, memarahi Amadea lewat telepon dan menyuruh Amadea kembali pada Salman.

Sesampai di bandara, Amadea terkejut ketika melihat berita kebakaran rumah Umak Hani. Dia berusaha kembali ke rumah, padahal dia sudah mengabari Kevin kalau akan pulang ke Semarang. Para tetangga lalu menyuruhnya ke Rumah Sakit. Di Rumah Sakit, dia mendapat Sarah yang mengurusi semua urusan Salman di Rumah Sakit. Amadea merasa bahwa dia memang seorang istri yang buruk, menjadi penghalang Salman dan Sarah. Apalagi saat menikah dengan Salman, dia baru saja melakukan aborsi. 

Amadea lalu meninggalkan Rumah Sakit dan mendatangi rumahnya yang sudah menjadi abu. Di puing-puing rumahnya, dia menemukan sebuah kotak, yang ternyata di dalamnya berisi surat nikah yang masih utuh dan cincin pernikahan yang pernah dibuangnya. Dia juga menemukan foto-foto dirinya yang ternyata dikumpulkan Salman dan dibuat kliping. 

Amadea menyadari bahwa dia dan Salman sebenarnya saling menyayangi, tapi mereka tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya karena masing-masing masih terjebak dengan ingatan masa lalu.

Airlangga menelpon Amadea dan meminta Amadea memilih, apakah akan tetap bersama Salman yang sudah melindunginya selama ini, atau kembali pada keluarganya dan tidak menjadi siapa-siapa. Amadea lalu diam-diam kembali ke Rumah Sakit. Tanpa sepengetahuan Sarah, dia lalu menculik Salman dari Rumah Sakit dan membawanya pergi. Amadea membawanya pergi ke Jambi, ke rumah anak Umak Hani.

Di rumah Umak Hani, Amadea merawat Salman. Mereka berdua akhirnya menyadari bahwa mereka saling mencintai. Sementara itu Kevin yang meradang karena Amadea ternyata tidak jadi kembali padanya, mengerahkan anak buahnya untuk mencari Amadea. Para tetangga Salman lalu melaporkan anak buah Kevin ke polisi, dan Kevin pun ditangkap.

Amadea dan Salman melaksanakan pernikahan lagi, kali ini dengan dirayakan dengan sebuah pesta sederhana. Dan Salman mengirim fotonya ke email Sarah, mengabarkan kalau dia akan berangkat ke Mesir dengan membawa Amadea. 

 

Share