Bersama Askara Punya Cerita (Sinopsis)

Askara Arkatama Diraya, berusia 18 tahun, yang sudah duduk dibangku kelas tiga SMA, ia memutuskan untuk pindah sekolah ke SMA Cendana untuk sebuah tugas besar yang harus dia lakukan untuk pertama kalinya. Di sana lah ia bertemu dengan seorang gadis bernama Aleka Thania Isaura, berusia 18 tahun. Gadis manis yang nantinya akan terus bersama Askara selama detik-detik mereka sebelum lulus dari SMA Cendana. Elvina yang merupakan mama dari Aleka yang tidak lain adalah sahabat dekat dari Ibu Askara yang meminta Askara untuk menjadi guru pribadi Aleka. Sebab, Elvina sudah sangat lelah dengan putrinya yang setiap penerimaan rapor pasti banyak nilai yang merah. Elvina takut putri semata wayangnya itu tidak bisa masuk ke dalam universitas ternama di luar negeri. Maka dari itu Elvina meminta Askara untuk pindah sekolah agar bisa langsung mengawasi Aleka saat belajar. Karena Elvina tahu Askara sangat pintar dan selalu menjadi juara satu dikelas. 

Kedatangan Askara membuat Aleka sangat membenci lelaki itu. Karena pada dasarnya Aleka paling benci dengan sekolah, tugas, dan segala macam yang berhubungan dengan belajar dan nilai. Aleka lebih senang menghabiskan waktunya untuk bermalas-malasan di kamar menonton drama Korea kesukaannya. Meskipun Askara tahu Aleka sangat membencinya, namun lelaki itu tidak menyerah begitu saja, karena imbalan dari tugas yang sedang Askara jelaskan ini tidak main-main. Jika misi Askara berhasil, maka Elvina akan membiayai pendidikan kuliah Askara ke luar negeri. Itu sebabnya Askara sangat sabar sekali menghadapi Aleka yang selalu semena-mena kepadanya, karena hanya itu jalan satu-satunya agar Askara bisa melanjutkan pendidikannya ke luar luar negeri di universitas yang sudah menjadi impiannya sejak dulu. Askara harus mencari biaya pendidikannya sendiri setelah lulus sekolah karena ke dua orang tuanya, terutama papanya tidak mau lagi membiayai pendidikan Askara. 

Satu bulan bersama dengan Aleka, tapi Askara belum juga berhasil membuat gadis itu tunduk dan patuh atas perintah Askara. Semakin hari tingkah Aleka semakin semena-mena, bahkan tidak jarang Askara dijadikan bodyguard pribadi untuk menemani Aleka belanja, makan, dan menonton. Aleka mempunyai kekasih yang bernama Leonardo Kian Ethan, masih satu sekolah dengan Aleka dan Askara, namun hanya beda kelas saja. menurut Askara, Kian adalah sosok laki-laki yang selalu menghasut Aleka agar malas belajar. Karena selama Askara berada di sisi Aleka, sosok Kian lah yang selalu mengacaukan jadwal Aleka untuk belajar bersama Askara. Sebab, Kian tidak mau Aleka lulus dengan nilai baik karena jika Aleka lulus dengan nilai baik sudah pasti Aleka akan melanjutkan kuliah di luar negeri. Kian takut nanti mereka akan berpisah lama. Namun, kisah percintaan antara Aleka dan Kian tidak berlangsung lama, Aleka memergoki Kian sedang berkencan mesra dengan perempuan lain yang katanya hanya sebatas sahabat, tapi jika sedang berada di luar terlihat sangat romantis seperti sepasang kekasih. Di saat cinta Aleka dikhianati, diselingkuhi, gadis itu pun langsung membulatkan tekad untuk semakin giat belajar agar nanti ia bisa kuliah di luar negeri untuk melupakan Kian. Dari kejadian itu membuat Aleka dan Askara semakin dekat. Setiap hari Aleka meminta Askara untuk menjadi guru pribadinya, karena kesabaran dan ketelatenan Askara mengajari Aleka yang awalnya tidak suka dengan mata pelajaran, perlahan gadis itu menjadi sangat gila belajar. Bahkan yang awalnya nilai ulangan Aleka yang selalu dibawah enam, kini naik menjadi di angka delapan ke atas. Setiap Aleka mendapatkan nilai seratus, Askara selalu memberikan hadiah berupa es krim kesukaan Aleka. Dari hadiah sederhana dari Askara itu membuat Aleka semakin bersemangat untuk memperbaiki nilainya. 

Melihat kedekatan Askara dan Aleka membuat Kian tidak terima. Kian mencoba menyebarkan berita bohong tentang Askara sampai membuat nama baik Askara tercemar di SMA Cendana. Bahkan sampai membuat Askara hampir saja dikeluarkan dari sekolah SMA Cendana. Namun, Askara tidak sendirian, ia bersama dengan Aleka. Aleka meminta kekuasaan yang papa untuk mengurus berita bohong tentang Askara agar nama Askara kembali bersih. Kebenaran pasti akan selalu lebih unggul, semua berita yang Kian sebarkan luaskan yang sempat menjadi topik hangat di SMA Cendana mulai tercium kebohongannya pada akhirnya Kian lah yang dikeluarkan dari sekolah secara tidak hormat. Masalah Askara tidak sampai di situ saja, papa Askara akhirnya tahu bahwa Askara pindah sekolah hanya karena ingin mencari dana untuk biaya kuliah ke luar negeri. Sang papa mengancam jika Askara tidak berhenti menjadi guru pribadi Aleka, Askara akan dikeluarkan dari kartu keluarga dan tidak lagi dianggap sebagai anak. Di saat itu lah Askara tidak bisa berbuat apa-apa, karena jika ia keluar dari rumah tidak akan ada yang bisa melindungi sang ibu yang selalu disalahkan oleh sang papa ketika berdebat. Askara akhirnya menurut, ia pun pamit kepada Aleka dan juga Elvina dan melupakan mimpinya untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri di universitas impiannya. Keputusan Askara membuat Aleka sedih, karena sebelumnya mereka sudah merencanakan ingin kuliah di satu universitas yang sama. Meskipun Askara sudah tidak lagi menjadi guru pribadi Aleka, tapi lelaki itu tetap sekolah di SMA Cendana. Akibat keputusan itu membuat hubungan Askara dan Aleka menjadi renggang, Askara semakin menutup diri dari keramaian menjadi sosok Askara yang berbeda. Menyadari perubahan Askara membuat Aleka gemas, gadis itu pun mengambil tindakan sendiri dan membulatkan tekad untuk mendatangi papa Askara untuk membicarakan masalah mimpi Askara yang ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Namun, membujuk papa Askara tidak semudah yang Aleka bayangkan. Aleka mendapatkan penolakan mentah-mentah dan di saat itu juga Aleka baru menyadari satu hal bahwa selama ini Askara selalu diperlakukan tidak adil. Askara mempunyai seorang kakak laki-laki yang bernama Gafi Fazal Ilairo. Gafi  sangat disayang oleh keluarga, semua kebutuhan selalu tercukupi sempurna, tapi berbeda dengan Askara yang harus membiayai sekolahnya sendiri itu sebabnya Askara tidak berhenti untuk belajar agar selalu mendapatkan juara kelas dengan begitu Askara akan terus mendapatkan beasiswa selama Askara bersekolah. 

Ketika usaha Aleka membujuk papa Askara tidak berhasil, gadis itu pun memutuskan untuk mendatangi Askara langsung untuk memberikan semangat agar Askara kembali bangkit menjadi Askara yang penuh semangat seperti di awal mereka bertemu. Namun, nyatanya usaha Aleka tidak mudah, pertama kalinya Aleka melihat Askara sangat hancur berantakan seperti kehilangan jati diri. Ternyata sosok yang selama ini mencoba untuk menghibur Aleka di saat terpuruk, justru adalah sosok yang sangat lemah dan rapuh. Meskipun sudah mendapat penolakan dari Askara, tapi Aleka tidak menyerah karena Aleka mau mimpi yang sudah mereka rancang ingin kuliah di universitas yang sama nantinya akan terwujud. Detik-detik kelulusan mereka semakin dekat, bahkan semua siswa dan siswi sudah melakukan serangkaian ujian untuk kelulusan. Namun, Aleka belum juga berhasil membujuk Askara untuk bangkit. Bahkan Aleka sudah bilang kepada orang tuanya sendiri untuk membantu masalah ini, tapi mereka tidak bisa karena mereka tidak ada hak. Sekali lagi Aleka mencoba mendatangi orang tua Askara, memohon dengan sungguh-sungguh agar mengizinkan Askara untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri. Namun, yang berbicara justru Gafi F yang meminta kepada papanya langsung agar mengizinkan Askara menjemput cita-cintanya. Setelah perdebatan panjang yang cukup menguras tenaga, akhirnya Aleka membawa berita bagus. Aleka pun kembali menemui Askara dan memberi tahu bahwa Askara sudah diberi izin untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri dengan satu catatan Askara harus mencari biaya sendiri. Tentu saja kabar yang dibawa Aleka membuat Askara bahagia. Askara tidak menyangka, gadis pemalas yang tidak terlihat masa depannya bisa membantu Askara mewujudkan cita-cita terbesarnya. Bersama dengan Askara membuat Aleka mempunyai cerita yang sangat luar biasa.