Contents
KLAKLIK
Romance
Darling Khilaf You
Synopsis film DARLING KHILAF YOU Karya Teguh Santoso “Nadar cintaku akan menepis segala mitos kuno yang mengabaikan kesetaraan gender” begitulah yang tertulis dalam diary pria sejati pujaan gadis desa yang terancam oleh adat yang melecehkannya yang teringat di benak gadis itu….. TRADISI KELUARGA Mitos desa Praten dekat area wisata Dieng di pelosok Wonosobo Jawa Tengah 1999 tentang tidak ada satu gadis pun yang dapat nikah dengan bujangan karena hanya duda mapan yang akan mendahului melamar dan menikahi gadis di desa itu. Keluarga RAHARDJO (58 tahun) pagi itu dibikin kalang kabut karena rombongan pelamar sudah datang tapi putri bungsunya yang mau dilamar hilang entah kemana. Semua hasil kebun dari buah rambutan, buah mangga, buah kelengkeng, buah durian bahkan cabe merah cabe hijau cabe kriting lengkap dengan sayur mayur telah diangkuti ke dapur rumah pak Rahardjo berikut kue-kue dan segala hal keperluan pernikahan. Kedua keluarga itu pada duduk minum kopi sampe 4 gelas masing-masing tamu pada menunggu putri bungsu yang hendak dilamar. Tak lama kemudian dari kejauhan hutan dekat rumah pak Rahardjo tampak TITIN (18 tahun) si putri bungsu itu di tarik oleh keempat kakak perempuannya dengan masing-masing model maupun style yang berbeda. TATI (33 tahun) yang berdandan tomboy ala desa, TUTI (30 tahun) yang kemayu berbandan sok borju desa kedua kakak 1 dan kakak kedua ini memegang tangan kanan kiri Titin dan dari belakang di dorong TANTI (27 tahun) yang bahenol ceriwis ala penari K-pop sedangkan paling depan TARI (22 tahun) yang menarik baju Titin berdandan koboi desa. Titin yang paling cantik itu paling kurus hingga mudah diseret meskipun meronta-ronta. Titin langsung didudukan ditengah-tengah kedua keluarga besar dan langsung lantang berkomentar sebelum semua nya bicara “saya belum mau menikah sekarang” Sang Duda kaya (44 tahun) itupun bersorak “akhirnya dia dulu bilang mau tapi tidak sekarang, mari semua bersyukur intinya dia mauuuu” dan semua hadirin disitu mengucapkan “Alhamdulillahirobilalamin” dan semua truk, mobil pick up, mobil angkutan lainnya yang mengiringi keluarga duda kaya itu membunyikan klokson yang berupa-rupa bunyinya tanda berhasil melamar Malam itu Titin disidang keluarga Rahardjo, Tati, Tuti, Tanti, Tari mengitar duduknya adik bungsunya itu “Mau lu apa sekarang hah” ujar Tati tomboy “Ini buah-buah melimpah gak abis-abis buat sebulan belum kue-kue itu” ucap Tuti kemayu “pingin yang ganteng ya” cetus Tanti bahenol “nrimo ing pandum to (terima pada pembagian takdir) nduk” kata Tari koboi Rahardjo yang dikelilingi 3 istrinya menghembuskan rokok pipa cangklongnya “intinya kamu menerima lamarannya tho nduk?” “Tidak, Titin tidak mau Romo” “Lha terus” “Titin mau menunggu mas Tristan dia sudah janji pasti akan datang melamar Titin, Romo” “Tristan kui sopo?(siapa Tristan itu?)” Semua riuh rendah kayak sahur manuk woiii wuuuu huuu maunya ama bujangan mimpi kaleeee pengen melawan mitos lo? begitu celoteh kakak-kakakanya “kalau ada yang berani maksa, Titin mau bunuh diri” “ini yang namanya cinta rasa tai kucing ya begetohhh” Rahardjo bangkit menhampiri putri bungsunya memeluknya, Titin berbisik di telinga Romonya “semua mbakyu-mbakyu Titin nikah sama duda kaya juga pada tidak bahagia didampingi pasangannya karena kekayaannya bisa untuk nikah terus menerus” BERBURU Keesokan harinya Rahardjo mengajak ke lima putrinya itu berburu masing-masing membawa senjata favoritnnya, si tomboy membawa panah, si bahenol membawa boomerang, si kemayu bawa tombak, si koboi bawa senapan laras panjang, dan Titin hanya bawa ketapel dan tulupan (alat tradisional berisi jarum beracun yang ditiupkan kearah target). Dalam perjalanan Rahardjo berburu diberi pandangan anak bungsunya itu “ apa yang ditakutkan putri-putrinya tentang mitos desa kalau selama itu positif artinya untuk kesejahteraan lingkungan desa. Bahwa yang gadis harus dinikah duda kaya dan yang janda dipoligami juragan kaya semata-mata tujuannya tidak akan ada keluarga miskin di desanya. Bujangan yang ada agar bekerja keras menjadi sukses tanpa hambatan karena kebutuhan keluarga,” demikina nasehat Ayah mereka. Awalnya di hutan itu mereka memburu rusa menyergap dari berbagai penjuru. Masing-masing melontarkan senjata tapi rusa itu lolos. Dan secara mengejutkan seekor babi hutan besar datang menyerang mereka, hingga mereka ada yang menyerang mengenai babi itu. Tapi babi itu masih kuat terus mengamuk menyerang balik hingga menyeruduk Titin jatuh pingsan. Kakak-kakaknya Titin saling menolong sampai babi itu menyeruduk pohon besar saat ditembak Rahardjo. Tanpa diduga dari atas pohon itu terjatuh seorang pria gondrong brewokan yang langsung pingsan. TAMU ASING Pria Asing (30 tahun) itu tergolek pingsan dikelilingi Kakak-kakak Titin. Sedang Titin hanya ditunggui Ayahnya serta ketiga istrinya. Pria Asing itu siuman masih kunang-kunang melihat semua dihadapannya, tapi kakak-kakak Titin langsung pada memperkenalkan diri “Hei ganteng, saya Tuti” “aku Tanti” “kalau aku Tari” “Tati” Pria itu tersenyum dan kompak semua kakaknya Titin itu menyauti “kenapa tersenyum” “kalian semua kok cantik-cantik” “iya dong Tuti paling cantik dan sexy” “saya paling bahenol lho” “kalian istri-istrinya siapa?” “kami semua janda bodong” hahahaha” “Bodong gimana?” “Punya suami tapi gak jelas” “suamiku dah 2 tahun gak balik katanya bisnisnya di laut tapi malah nikahi gadis di pulau sebrang” “suamiku dah nikah siri di papua” “wow lebih dari 4 bulan gak nafkah lahir bathin aja di agama dah talak 1 kalau 2 tahun talak 8 hahaha” “itu kamu tahu ganteng” “iya saya demen janda bodong hehehe” Dengan meriah langsung ke empat kakak Titin mengerok jenggotnya, ada yang memotong rambunya dan ada yang menyiapkan air hangat di bathub, ada yang menyetrika kemeja dan ada yang melempar baju bekas Pria Asing itu ke tempat cucian Titin Malam itu di meja makan yang besar berkumpul semua untuk siap makan bersama. Pria Asing itu tampan sekali. “ih kamu mirip Rico Tampaty” “ah bukan dia sih 11-12 ama adi bing slamet” nehi nehi dia itu sahrul kahn banget” “up paling pas dia itu reza rahadian” Raharjo lagi diladeni oleh 3 istrinya tak lama kemudian keluar dari kamar pojok Titin ikut bergabung makan di meja itu dan terkejut begitu melihat Pria Asing itu “Mas Tristan” “Hah apa?” “Kamu mas Tristan kan?” “Adik gue nanya nama lu Tristan bukan?” “oh eh iya saya Tristan” “Tristan sapa ganteng?” “eh Tristan Sanjaya” “Kamu kenal adikku yang bungsu itu?” “eh iya kenal eh tapi udah lama eh lupa-lupa inget” “heh hehe kalian ini mesti ribut sendiri tamunya biar makan dulu kasihan jatuh dari atas pohon pasti amnesia dia hehehe, ayo makan, Bung, makan dulu Bung seadanya” Tristan bingung di meja masakannya masih berbentuk binatang semua, ada kelinci guling, ada monyet bakar, ada kepala rusa tapi keluarga itu makan lahap KUNCI KAMAR Usai makan Rahardjo mengantar Tristan menaiki tangga atap rumah, kearah kamar di loteng paling atas posisi atap rumah. “sementara tidur di kamar ini dulu karena tidak ada kamar lagi, tapi tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada panjenengan tamu asing kami, saya mohon ijin mengunci pintu kamar anda dari luar maklum saja putri-putri saya tidak punya pendamping hidup saat ini” dengan kikuk Tristan hanya mengangguk. Rahardjo mengunci kamar itu dari pintu luar dan segera menuruni tangga menuju ke tiap kamar putrinya ijin untuk mengunci semua pintu kamar putri-putrinya dari luar. Terakhir dia mengunci pintu istri kedua dan istri pertama abis itu Rahardjo memasuki kamar istri ketiga yang paling muda dan paling cantik. Jam kuno berdentang sejam kemudian. Dan si Bahenol yang dari tadi mengakali lubang kunci kamarnya dengan kawat telah berhasil membukanya. Dia bergegas menaiki tangga loteng menuju kamar Tristan. Dan mengakali lubang kunci kamar Tristan dengan kawat hingga dengan mudah dia mengendap memasuki kamar itu. Sacral lampu kamar itu tidak bisa dinyalakan. Si Bahenol langsung memasuki selimut Tristan yang menutupi seluruh tubuh dan wajahnya. Suara berbisik si Bahenol menggoda “Hei si kurus ganteng ini akan mengejutkanmu tapi kau perlu merasakan kehangatanku janda bodong bahenol little test drive lah gitu tapi aku gak mau jadi murahan ini hanya zinah-zinah tipis lah tranparasi of bukan muhrim hehehe” tapi tiba-tiba terdengar suara seseorang terpeleset di depan pintu kamar itu. Bahenol spontan bangkit mengunci kembali kamar itu dan bergegaz menuju jendela kamar itu dan dan berusaha keluar dari jendela itu hingga gubrak dia tergelinding diatap loteng itu dan krosak bruggg. Tak lama dari itu dibukalah kunci pintu kamar itu lalu masuklah ke kamar loteng itu wanita berpakaian lingerie batik langsung menyusup ke selimut Tristan yang masih menutupi dirinya. “Hei brondong kucing kurus kesukaan Tante, aku hanya butuh kehangatan daripada merasa hambar gara-gara mens suamiku tak sudi memanjakanku ya terpaksa ngeloni brondong” tapi dari luar terdengar suara teriakan Rahardjo “Melatiku kau sudah siapkan jamu gingseng jahe greng apa belum aku belum mendengar kau mengaduk gula aren kesukaankuuuuu!!!!” “Kampret si tua Bangka itu dah selesai rupanya” bisiknya istri kedua sambil bangkit keluar dari selimut itu dan mengendap keluar dari kamar itu tanpa lalai mengunci pintu kamar itu kembali. Dan begitu pintu kamar ditutup kembali maka keluarlah dari selimut itu si Titin yang langsung menghampiri jendela kamar itu dan berjalan diatas genteng dengan berhati-hati kuatir ketahuan si Bahenol yang masih nyangkut di pohon rambutan. Sementara itu Melati istri kedua mengaduk minuman tradisi kesukaannya Rahardjo dimana Rahardjo keluar dari pintu kamar istri muda. Rahardjo membukakan pintu kamar istri kedua dan masuki kamar itu untuk memeluk Melati dengan lembut “kenapa kamu terlambat bangun sayangku” “Pil lelap hampir membunuhku honey” ujarnya dengan senyuman manja. Rahardjo mengambil minuman itu dan keluar dari kamar mengunci kembali kamar itu. Minuman diletakan dimeja. Dia menghampiri kamar putrinya yang paling ujung dekat ruang tengah dan dibukanya kamar itu. Dia melihat putrinya yang kemayu itu tertidur pulas “kukira kau berusaha keluar menghampiri tamu asing itu ternyata putriku ini sleeping beauty, tapi gak ada salahku kucoba tengok kamar tamu asing hidung belang itu” Rahardjo menutup kembali pintu kamar itu dan menguncinya dan menaiki tangga loteng. Dan keluarlah dari selimut si Kemayu, Tristan yang bergegas memungguti kemeja dan celananya dan buru-buru keluar dari pintu rahasia didalam lemari dasarnya dapat dibuka terdapat lorong yang menuju keatas kamar loteng. Rahardjo membuka kunti pintu kamar loteng dan memasuki kamar itu “Hei Tamu Asing hidung belang siapapun namamu bangun temani aku minum ramuan herbal dan kamu bisa minum teh herbal ramuan istriku, ayo bangun,” Tristan pun pura-pura masih ngantuk terpaksa bangun karena kaget lalu mereka menuruni tangga loteng dan minum berdua di meja dapur itu. MEMANCING Keesokan harinya Rahardjo mengajak memancing keluarga juga tamunya itu. Istri-istri Rahardjo membakar jagung dengan keju yang lain memancing cari posisi masing-masing. Rahardjo bicara dengan Tristan kenapa dia ada di pohon, dia menjawab lagi riset burung punah. Lalu acara mancing dimulai. Titin terlihat cemburu karena Tristan dekat dengan kakaknya yang Kemayu. Karena over acting si Melati di pinggir danau itu jadi terjebur dan tidak bisa berenang dengan harapan di tolong Trstan. Rahardjo langsug mencebur dan menolongnya. Melati lemas lunglai di beri nafas bantuan hingga tersadar kembali lantas langsung dibopong kearah rumah untuk digantiin baju oleh Rahadjo. Semua mengikuti Rahardjo kearah rumah juga. Titin menghampiri Trstan yang berkemas tapi ditarik tangannya oleh si Tomboy. Bahenol yang sembunyi memperhatikan Tristan yang beberes tempat itu. Didalam kamar Melati telah digantiin baju kering dan siuman kembali. Rahardjo teringet sesuatu “Dimana Tristan” seketika pintu depan dibuka masuklah Tristan tapi bersamaan itu Bahenol masuk dari pintu belakang dengan keadaan mematut-matut dresnya yang salah kancing. Titin makin cemburu menghambur ke kamarnya. Kemayu pun cemburu menghambur ke kamarnya. Rahardjo memperhatikan hal itu sambil berfikir. Tomboy melirik Bahenol. DILEMA Rahardjo memutuskan untuk bawa Melati ke RS minta didampingi istri-istrinya dan juga “Tristan sebaiknya kamu meneruskan tujuanmu riset sekalian ikut mobil saya ke RS kamu bisa saya drop di hutan yang masih banyak burung langka yang searah perjalanan saya ke RS” Mereka bergegas ke RS, dalam perjalanan Tristan diturunkan di tepi hutan yang lebat lalu mobil Rahardjo melaju lagi ke RS. Sesampainya parker di RS, Melati dipapah menuju kedalam RS dan dari trunk belakang mobil terbuka lalu keluar si Tomboy yang kemudian mencuri motor tril yang bersandar di luar RS. Motor yang dikendari si Tomboy menuju ke hutan dimana Tristan diturunkan tapi rupanya Tristan berjalan kaki di tepi jalan. Tomboy menghentikan motornya dihadapan Tristan “lo sebenernya siapa?” NADAR KELABU Akhirnya terkuak yang dicari Tristan adalah Titin tapi semua kakaknya juga mengakui sebagai Titin karena pada jatuh hati pada ketampanannya. Keliru target membuat Trisstan selalu mengucap khilaf dalam bertindak tapi jadi pemeo para kakak Titin “oh Darling khilaf you khilaf you kok ampe 4 janda bodong hmmmm betapa bodohnya dan cerobohnya brondong ini” dan dia juga harus mengucap yang sama pada Titin atas hal itu. Setelah semua jelas tujuan Tristan datang untuk melamar dan menikahi Titin, semuapun turut bahagia. Namun saat Tristan ganti baju pengantin seusai ijab Kabul, Titin memperhatikan tato di lengannya tidak seperti Tristan yang dia kenal waktu itu. Terdesak oleh Titin dia pun mengakui kalau dirinya bukan Tristan yang pernah pacaran backstreet (diam-diam) dengan Titin. Karena ternyata Tristan itu pria kembar, Tristan yang ini adalah Tristan Sanjaya sedang Tristan yang pernah bertemu dengan Titin sebelumnya adalah Tristan Wijaya. Tapi Tristan Wijaya meninggal kecelakaan saat hendak datang melamar Titin. Dan seusai koma sempat meminta tolong apabila dia meninggal tidak selamat dalam operasi maka kembarannya diminta menemui dan melamar Titin sesuai janjinya supaya Titin tidak kecewa dan tidak tahu kalau dirinya meninggal, karena pada saat itu dirinya sudah merasa akan pergi ke sorga. Titin pun menangis tak henti-henti sepanjang pernikahannya diatas pelaminan. Ditulis di Griya Pringlangu Indah Pekalongan Barat 14 Maret 2023
Share
.
Show Reply (0) Add Reply